Yayasan Tanggul Bencana di Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yayasan Tanggul Bencana
di Indonesia
(YTBI)
Didirikan28 Februari 2005
Kantor
pusat
Jl.Kalasan No. 4 Pengangsaan
Jakarta 10320
,
 Indonesia
telp : +62 21 315 77 05
faks : +62 21 315 82 79
surel: ytbindo@indo.net.id
Karyawan
30
Situs webhttp://www.ytbindonesia.org

Yayasan Tanggul Bencana di Indonesia (YTBI) adalah salah satu lembaga sosial masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bantuan untuk bencana yang mendapat bantuan dari gereja-gereja.[1] Dahulu, YTBI dikenal dengan nama YTB (Yayasan Tanggul Bencana) yang didirikan oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).[2] Namun, karena ingin berdiri secara independen maka lembaga ini pun berdiri dengan organisasi mandiri atau sendiri yang tidak berada di bawah naungan PGI.[2]

Profil YTBI[sunting | sunting sumber]

Secara historis YTBI adalah kelanjutan dari Yayasan Tanggul Bencana (YTB) yang didirikan oleh PGI pada tahun 1996.[3] YTBI didirikan pada tanggal 28 Februari 2005 di Jakarta berdasarkan Undang-Undang Yayasan No. 16/2001 dan No. 28/2004.[1] YTBI merupakan lembaga yang otonom dan independen berkedudukan di Jakarta serta bekerja melalui mitra-mitra lokal (gereja, LSM lokal, dan lembaga-lembaga masyarakat lainnya) untuk memberikan jawaban-jawaban praktis bagi manusia yang menderita akibat bencana alam atau bencana buatan manusia.[1] YTBI melakukan panggilannya kepada seluruh warga masyarakat yang menjadi korban bencana alam seperti: gempa bumi, kekeringan, banjir, gunung meletus, dan konflik sosial yang terjadi di Indonesia.[4] YTB adalah lembaga yang otonom dan independen sebagai mitra Gereja-Gereja anggota PGI dan kelompok masyarakat, untuk mengurangi penderitaan masyarakat yang terkena musibah.[2] YTBI juga anggota dari Action by Churches Together (ACT) Internasional yang berkedudukan di Jenewa.[1] YTBI berlokasi di Jl.Kalasan No. 4 Pengangsaan, Jakarta Pusat 10320- Indonesia telp. (6201) 3157705, Fax. (6201) 3158279. Email: ytbindo@indo.net.id. http://www.ytbindonesia[pranala nonaktif permanen].org.) [1] Yayasan Tanggul Bencana di Indonesia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keanggotaannya pada ACT International di Jenewa dan pemangku kepentingan lainnya yang menuntut diterapkannya satu standar pengelolaan organisasi yang tinggi untuk menangani lebih dari 30 staf penuh waktu dan 100 staf dalam lingkungan mitra kerja dan kelompok kerja.[1] Di dalam memenuhi standar pertanggungjawaban publik dan manjemen keuangan, auditor-auditir eksternal YTBI seperti Ernst & Young dan Pannel Kerr Foster Indonesia, memberikan informasi yang memastikan pertanggungjawaban YTBI dikelola dengan baik dan manajemen finansial yang terbuka.[2]

Kode Berperilaku[sunting | sunting sumber]

Dalam menyediakan bentuan kepada korban bencana, ACT International berpegang pada Prinsip Kode Etik Palang Merah Internasional dan Gerakan Bulan Sabit Merah serta LSM, sebagai berikut:[2]

  • Meringankan penderitaan manusia merupakan prioritas utama
  • Bantuan diberikan tanpa membedakan faktor ras, kepercayaan, kebangsaan atau faktor perbedaan lainnya dari mereka yang dibantu. Prioritas bantuan hanya berdasarkan kebutuhan
  • Bantuan tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik atau agama tertentu
  • Kami harus berusaha untuk tidak bertindak sebagai alat dari politik luar negeri pemerintah
  • Kami harus menghormati kebudayaan dan adat-istiadat
  • Kami harus berusaha untuk menanggapi bencana berdasarkan kemampuan setempat
  • Harus dicari cara-cara untuk melibatkan mereka yang dibantu di dalam pengelolaan bantuan yang diberikan
  • Bantuan yang diberikan harus ditujukan untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana pada waktu yang akan datang maupun dalam memenuhi kebutuhan pokok
  • Kami harus bertanggung jawab kepada mereka yang diminta bantuan maupun mereka yang menjadi sumber bantuan
  • Di dalam kegiatan-kegiatan pemberian informasi, publikasi dan periklanan, kami harus melihat para korban sebagai manusia yang bermartabat dan bukan sebagai orang-orang yang tidak mempunyai harapan sama sekali

Program[sunting | sunting sumber]

YTBI juga memiliki 5 bagian program, antara lain: bantuan darurat, rehabilitasi dan pembangunan, pelatihan, penelitian, dan publikasi, ''advocacy'' dan jejaring, dan penguatan YTBI.[5] Dalam program Bantuan Darurat terdapat kegiatan tanggap darurat yang membantu korban gizi buruk di NTT dan Papua, membantu para korban gempa Aceh, Nias dan Yogyakarta, serta korban banjir Jakarta.[4] Dalam program rehabilitasi terdapat program Community Based Livelihood Initiative (CBLI) dengan melakukan kegiatan menyulam dan memberikan beasiswa koperasi.[4] Terdapat juga program Community Based House Reconstruction (CBHR) dengan memberikan rumah kepada warga Gampong Baru.[4] Selain itu juga terdapat program Community Based Conflict Management (CBCM) dengan memberikan pelatihan untuk meredam konflik dan merancang pemulihan ekonomi.[4] Dalam program jejaring terdapat kegiatan membangun jaringan di tingkat lokal, konsosrsium pendidikan bencana dan publikasi YTBI.[4] Dalam program Pelatihan, penelitian dan publikasi terdapat kegiatan pelatihan dan pembuatan modul untuk pelatihan.[4] Sedangkan dalam program penguatan YTBI terdapat kegiatan lokakarya dan english speaking di YTBI.[4]

Budaya dan nilai-nilai[sunting | sunting sumber]

Di dalam melaksanakan program-programnya, YTBI memiliki budaya dan nilai-nilai berikut ini:[1]

  • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
  • Mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri
  • Melayani orang tanpa membeda-bedakan ras, agama, kelompok, atau keyakinan
  • Membangun kapasitas masyarakat dan komunitas
  • Bekerja dengan disiplin terhadap waktu dan manusia
  • Bekerja untuk masyarakat dengan kerendahan hati
  • Peka terhadap penderitaan manusia
  • Tidak korupsi
  • Berinisiatif dan memiliki motivasi yang tinggi

Strategi YTBI[sunting | sunting sumber]

Adapun strategi yang dilakukan oleh YTBI guna untuk mendapatkan hasil dari program-program tersebut, antara lain:[1]

  • Meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat menengah ke bawah
  • Memberdayakan dan meningkatkan kapasitas gereja dan mitra yang memungkinkan mereka untuk memberdayakan masyarakat di rawan bencana
  • Memberdayakan dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengidentifikasi dan mengelola potensi konflik dan meningkatkan upaya perdamaian dan rekonsiliasi di semua tingkatan dalam masyarakat
  • Mengolah dan meningkatkan pemahaman masyarakat dan kesadaran tentang masalah jender, baik gender dan keadilan gender
  • Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memulihkan kondisi alam melalui upaya-upaya pemulihan
  • Pengembangan kapasitas masyarakat yang rentan dan organisasi berbasis masyarakat untuk menjadi percaya diri dalam meningkatkan kualitas hidup dan memperoleh hak-hak mereka
  • Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan gereja/sinode untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menengah ke bawah
  • Memperkuat dan meningkatkan kapasitas staf sesuai dengan tugas dan mengoptimalkan sistem, produsen, dan mekanisme organisasi mendukung fungsi-fungsi lainnya
  • Meningkatkan kemampuan keuangan organisasi lokal dan internasional melalui dana kegiatan serta dari sumber lainnya

Pengurus dan Staff YTBI[sunting | sunting sumber]

Struktur organisasi yang dimiliki YTBI meliputi pembina, pengawas, pengurus dan staff.[1] Staff YTBI terbagi atas program, keuangan, administrasi, informasi, editor, penerjemah, keamanan, dan office girl.[2] Berdasarkan data tahun 2009 lembaga tersebut YTBI memiliki:[2]

  • 1 orang pembina
  • 2 orang pengawas
  • 3 orang pengurus
  • 27 orang staff

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h i (Indonesia) http://www.ytbindonesia.org/ Diarsipkan 2011-02-27 di Wayback Machine.. Diakses Selasa, 15 Maret 2011. Pk.09.45 WIB.
  2. ^ a b c d e f g (Indonesia)YTBI. 2009. Apa dan Siapa YTBI. Jakarta: YTBI. Hlm. 1.
  3. ^ (Inggris)Jan Sihar Aritonang. 2008. A History of Christianity in Indonesia. Leiden: Koninklijke Brill NV. Hlm.856.
  4. ^ a b c d e f g h (Indonesia)Heri Soba. 2007. Komitmen Kemanusiaan YTBI. Jakarta: Yayasan Tanggul Bencana di Indonesia. Hlm. v.
  5. ^ http://m.kompas.com/news/read/data/2010.11.05.03571495 Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.. Diakses pada Selasa 15 Maret 2011. Pk. 17.55 WIB