Xeroderma
Xerosis | |
---|---|
![]() | |
Permukaan buku-buku jari tangan yang terkena xeroderma | |
Informasi umum | |
Nama lain | Xerodermia, xerosis cutis,[1] dry skin |
Spesialisasi | Dermatologi |
Penyebab | Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, paparan deterjen, sengatan matahari, penghambat kolin |
Faktor risiko | Kelembaban udara sekitar yang rendah, sering mandi atau mencuci tangan |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Kelembaban kulit rendah, gatal, bersisik, kulit pecah-pecah |
Tata laksana | |
Pencegahan | Calir kulit |
Pengobatan | Pelembab |
Xeroderma, xerosis atau xerosis cutis, atau kulit kering, adalah kondisi kulit yang ditandai dengan kulit yang sangat kering.[2] Istilah ini berasal dari bahasa Yunani ξηρός (xeros) 'kering' dan δέρμα (derma) 'kulit'.
Dalam kebanyakan kasus, kulit kering dapat diobati dengan aman menggunakan pelembap (juga disebut emolien). Xeroderma paling sering terjadi pada kulit kepala, tungkai bawah, lengan, tangan, buku-buku jari, sisi perut, dan paha. Gejala yang paling terkait dengan xeroderma adalah kondisi kulit seperti bersisik (terkelupasnya lapisan kulit luar), gatal, dan kulit pecah-pecah.[3]
Penyebab
[sunting | sunting sumber]Xeroderma merupakan kondisi yang sangat umum. Kondisi ini lebih sering terjadi di musim dingin ketika udara dingin di luar dan udara panas di dalam menciptakan kelembapan relatif yang rendah. Hal ini menyebabkan kulit kehilangan kelembapan dan dapat pecah-pecah serta mengelupas. Mandi atau mencuci tangan terlalu sering, terutama jika menggunakan sabun yang keras, dapat menyebabkan xeroderma. Ini juga dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin A, vitamin D, seng, penyakit sistemik, sengatan matahari yang parah, atau beberapa obat.[4] Selain itu juga dapat disebabkan oleh penghambat kolin. Deterjen seperti bubuk pencuci dan cairan pencuci piring dapat menyebabkan xeroderma.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Rapini, Ronald P.; Bolognia, Jean L.; Jorizzo, Joseph L. (2007). Dermatology: 2-Volume Set. St. Louis: Mosby. ISBN 978-1-4160-2999-1.[halaman dibutuhkan]
- ^ "Dry Skin (Xeroderma) - Skin Disorders". Merck Manuals Consumer Version. May 2021. Diakses tanggal May 17, 2022.
- ^ Proksch, Ehrhardt; Berardesca, Enzo (June 19, 2019). "Dry skin management: practical approach in light of latest research on skin structure and function". Journal of Dermatological Treatment. 31 (7): 716–722. Diakses tanggal May 17, 2022.
- ^ "Medical Definition of Xeroderma". MedTerms. March 29, 2021. Diakses tanggal May 17, 2022.
- ^ "Dry Skin (Xeroderma)". Merck Manuals. May 2021. Diakses tanggal May 17, 2022.