Wonomlati, Krembung, Sidoarjo
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Wonomelati | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Kabupaten | Sidoarjo |
Kecamatan | Krembung |
Kode Kemendagri | 35.15.03.2018 |
Luas | ... km² |
Jumlah penduduk | ... jiwa |
Kepadatan | ... jiwa/km² |
Wonomelati adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Desa Wonomelati terletak antara kecamatan Tulangan dan Krembung.
Desa Wonomelati mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah utara berbatasan dengan desa Kebaron kecamatan Tulangan
- Sebelah timur berbatasan dengan desa Balong Jarak kecamatan Krembung
- Sebelah selatan berbatasan dengan desa Lemujut dan desa Krembung
- Sebelah barat berbatasan dengan desa Keret kecamatan Krembung
Di desa Wonomelati terdapat masjid dan gereja yang berhadap hadapan, yang sudah ada sejak dahulu kala.
Semenjak terputusnya jalan tol Surabaya-Gempol akibat meluapnya lumpur Lapindo, jalan di desa ini menjadi jalan alternatif yang menghubungkan dua kota tersebut. dan tidak hanya jalur jalan raya yang bergeser kearah barat, tetapi juga industri industri saat ini banyak bergeser di kawasan desa wonomelati, banyak sawah yang dibebaskan menjadi pabrik, bahka balai latihan kerja.
Dari sisi pengembangan kawasan ekonomi, hal ini menunjukkan adanya peningkatan pembangunan ekonomi yang signifikan di desa wonomelati, dan membawa efek banyaknya tenaga kerja dari luar desa yang masuk ke desa wonomelati, sehingga membuat kebutuhan lahan untuk pemukiman menjadi semakin meningkat,hal ini membuat harga tanah di desa wonomelati pun cenderung naik secara signifikan. Efek lainnya, saat ini banyak anak anak muda di desa wonomelati yang melanjutkan pendidikannya sampai pergurruan tinggi entah swasta maupun negeri, sesuatu yang tidak terbayangkankan 20-25 tahun yang lalu.
Di desa wonomelati pada saat ini, meskipun hanya ada sekolah dasar (SD) tetapi akses ke SMPN cukup dekat, sekitar 1 km dengan ibu kota kecamatan krembung yang memiliki 2 SMP Negeri, dan 1 SMA negeri, beberapa SLTA/SMK swasta. Seiring dengan efek positif juga muncul efek negatif baik terkait dengan perilaku anak muda dan hasrat untuk segera bekerja dibandingkan dengan meneruskan pendidikannya. Demikian juga luasan sawah yang ada berkurang secara signifikan karena dibangun menjadi pabrik pabrik dan alih fungsi lahan sawah menjadi tempat pemukiman akibat keterbatasan ketersediaan lahan.
Infastruktur di desa wonomelati terhitung sudah sangat bagus, termasuk warnet, sinyal HP, Jalan, jembatan, dan lain lain, hanya sebagian kecil infrastruktur pendidikan dan kesehatan yang disediakan ditingkat kecamatan akibat efisiensi dan efektivitas pengelolaan seperti Puskesmas, SMP, SMA, Pasar dan lain lain. Wonom dimanaelati seperti desa desa yang lain juga mengalami keadaan brainshifting, dimana anak anak desa yang pandai dan mendapat kesempatan meraih pendidikan tinggi bergerak ke kota yang bisa menampung dan menyediakamn kesempatan kepada mereka untuk mempraktikkan ilmu yang diperolehnya, sehingga kondisi yang terjadiorang orang terbaik yang ada di desa termasuk desa wonomelati adalah sisa sisa anak anak yang ditinggal anak anak terbaiknya, atau dengan bahasa lain anak anak yang tidak begitu buruk di antara yang buruk buruk .