Wilayah Ekonomi Eropa
Wilayah Ekonomi Eropa
| |
|---|---|
| |
| Negara anggota[1][2] | 26 negara UE 3 negara EFTA 1 negara UE dengan keanggotaan sementara |
| Pendirian | |
• Perjanjian EEA ditandatangani | 2 Mei 1992 |
• Mulai berlaku | 1 Januari 1994 |
| Luas | |
- Total | 4.944.753 km2 |
| Populasi | |
- Perkiraan 2015 | 513.772.446 |
| PDB (nominal) | 2014 |
- Total | €14 trilium ($18 triliun)[3] |
| €27.300 ($34.000) | |
Wilayah Ekonomi Eropa atau Area Ekonomi Eropa (bahasa Inggris: European Economic Area; EEA) adalah kawasan yang dibentuk untuk memfasilitasi integrasi ekonomi antara negara-negara anggota Uni Eropa (UE) dan beberapa negara anggota Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia). EEA memiliki akses bersama ke Pasar Tunggal Eropa, yang mencakup pergerakan bebas barang, jasa, modal, dan tenaga kerja. Perjanjian tentang Wilayah Ekonomi Eropa mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1994.[4]
Perjanjian EEA menetapkan bahwa keanggotaan terbuka bagi negara anggota Uni Eropa (UE) atau Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA). Negara-negara EFTA yang menjadi negara anggota Perjanjian EEA berpartisipasi dalam pasar internal UE tanpa menjadi anggota UE. Mereka menerapkan sebagian besar undang-undang UE mengenai pasar tunggal, tetapi dengan pengecualian penting termasuk undang-undang mengenai pertanian dan perikanan.[5]
Ketika mulai berlaku pada tahun 1994, negara anggota EEA adalah 17 negara dan dua organisasi Masyarakat Eropa: Masyarakat Ekonomi Eropa, yang kemudian diserap ke dalam kerangka kerja UE yang lebih luas, dan Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa yang kini sudah tidak berfungsi. Keanggotaan telah berkembang menjadi 31 negara pada tahun 2016: 28 negara anggota UE, serta tiga dari empat negara anggota EFTA (Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia).[6] Perjanjian ini diterapkan sementara untuk wilayah Kroasia — negara anggota UE yang terbaru — yang belum diputuskan ratifikasi penerimaannya oleh seluruh pendukung EEA.[2][7] Salah satu anggota EFTA, Swiss, belum bergabung dengan EEA, tetapi memiliki serangkaian perjanjian bilateral dengan UE yang memungkinkannya juga berpartisipasi dalam pasar internal.
{{sedang ditulis}}
Asal mula
[sunting | sunting sumber]Pada akhir tahun 1980-an, negara-negara anggota EFTA, yang dipimpin oleh Swedia, mulai mempertimbangkan pilihan untuk bergabung dengan Masyarakat Eropa. Alasannya sendiri bermacam-macam. Banyak penulis menyebut kecenderungan penurunan ekonomi pada awal tahun 1980-an dan penerapan agenda Eropa 1992 oleh Uni Eropa sebagai alasan utama. Sementara itu, kelompok intergovernmentalis liberal berpendapat bahwa perusahaan multinasional besar di negara-negara EFTA (terutama Swedia) mendesak pemerintah di negara mereka untuk bergabung dengan EEC di bawah ancaman untuk memindahkan produksinya ke luar negeri. Penulis lain berpendapat bahwa akhir Perang Dingin telah membuat keanggotaan UE menjadi kurang kontroversial secara politik untuk negara-negara netral.[8]
Sementara itu, Jacques Delors, yang merupakan Presiden Komisi Eropa saat itu, tidak menyukai gagasan EEC yang semakin membesar dengan lebih banyak negara anggota, karena dia khawatir hal itu akan menghambat kemampuan Masyarakat untuk menyelesaikan reformasi pasar internal dan membentuk persatuan moneter. Delors mengusulkan Ruang Ekonomi Eropa (EES) pada bulan Januari 1989, yang kemudian berganti nama menjadi Wilayah Ekonomi Eropa, seperti yang dikenal saat ini.[8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Agreement details". Council of the European Union. Diakses tanggal 7 July 2013.
- ^ a b "Agreement details". Council of the European Union. Diakses tanggal 23 April 2014.
- ^ "Eurostat - Tables, Graphs and Maps Interface (TGM) table". Epp.eurostat.ec.europa.eu. 2016-08-11. Diakses tanggal 2017-05-07.
- ^ "European Economic Area". European Economic and Social Committee (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-09-08.
- ^ "The Basic Features of the EEA Agreement | European Free Trade Association". Efta.int. Diakses tanggal 2017-05-07.
- ^ "AGREEMENT ON THE EUROPEAN ECONOMIC AREA". European Free Trade Association. 19 August 2016. Diakses tanggal 7 May 2017.
- ^ "Croatia joins the EEA". European Free Trade Association. 12 April 2014. Diakses tanggal 11 April 2014.
- ^ a b Bache, Ian and Stephen George (2006) Politics in the European Union. Second Edition. Oxford: Oxford University Press: 543–548.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Articles containing Bulgaria-language text
- Articles containing Kroasia-language text
- Articles containing Ceska-language text
- Articles containing Denmark-language text
- Articles containing Belanda-language text
- Articles containing Esti-language text
- Articles containing Finlandia-language text
- Articles containing Prancis-language text
- Articles containing Jerman-language text
- Articles containing Greek-language text
- Articles containing Hongaria-language text
- Articles containing Islandia-language text
- Articles containing Irlandia-language text
- Articles containing Italia-language text
- Articles containing Latvian-language text
- Articles containing Lithuanian-language text
- Articles containing Maltese-language text
- Articles containing Norwegia-language text
- Articles containing Polandia-language text
- Articles containing Portugis-language text
- Articles containing Rumania-language text
- Articles containing Slowakia-language text
- Articles containing Slovene-language text
- Articles containing Spanyol-language text
- Articles containing Swedia-language text
- Area Ekonomi Eropa
- Pendirian tahun 1994 di Eropa
- Hubungan Islandia dengan Uni Eropa
- Organisasi antarpemerintah yang didirikan melalui traktat
- Organisasi yang didirikan tahun 1994
- Hubungan Norwegia dengan Uni Eropa

