Wikipedia:Warung Kopi (Usulan)/Arsip/September 2013

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Portal di Wikipedia[sunting sumber]

Saya melihat banyaknya portal yang tidak diperbarui secara berkala. Bahkan ada yang sudah bertahun-tahun tidak diperbarui. Ketika divandal pun tidak ada yang tahu karena tidak ada yang memantau/memasukkannya ke dalam daftar pantauan. Saya mengusulkan bagaimana kalau ditetapkan minimal satu user sebagai editor utama satu portal.

Saya melihat portal ini penting, karena Wikipedia adalah media pembelajaran online dengan konten yang sangat banyak. Portal mengerucutkan dan mengkategorikan konten yang sangat banyak tersebut ke dalam suatu bentuk seperti majalah satu lembar atau flyer dengan link ke artikel terkait, yang juga mengabarkan tentang sesuatu yang baru yang ada pada cabang ilmu tersebut.

Dan kalau diizinkan, boleh tidak link portal:Pertanian tampil di halaman depan Wikipedia . Karena portal ini, terutama bagian berita terkininya, saya update setiap hari. Hysocc, Let's talk 7 September 2013 00.07 (UTC)[balas]

Pada kenyataannya, beberapa portal tampaknya sudah ada "editor" tidak resminya. Portal Korea misalnya, pernah sangat aktif. Tapi "editor"-nya 02Wahyudi & Taman Renyah mungkin akhirnya bosan sendiri karena tidak pengguna lain yang mau ikut menulis artikel baru.
Portal Jepang, juga sudah dimulai dari tahun 2007. Tapi kontributornya tidak pernah bertambah. Bagusnya sudah pernah terjadi perang suntingan (bukti kalau Portal Jepang makin populer). Apakah Hysocc sendiri yakin tidak akan bosan, atau menjadi sibuk dalam beberapa bulan ke depan? (。•́︿•̀。) Midori (bicara) 7 September 2013 02.12 (UTC)[balas]
Ya kalo bosan sih kemungkinan besar tidak, tapi kalau di masa depan kesibukan mulai mengganggu aktivitas di Wiki itu sangat mungkin. Tapi setidaknya akan saya usahakan online sekali sehari, walau itu dilakukan sambil berdiri di dalam KRL Commuter Line. Hanya saja sangat disayangkan jika sebuah portal ditinggalkan begitu saja. Saya sendiri memang sudah menyaksikan terbit dan tenggelamnya para user aktif , karena saya sudah daftar sejak 2008 walau pernah vakum lama, tapi terlihat mana editor dan pengurus yang dulu pernah ada, sekarang tidak ada. Seperti om Borgx yang menjadi pengisi pertama halaman pembicaraan saya. (kok jadi curhat?)
Jika misalnya diterapkan sistem recruitment, misalnya seorang user baru yang terlihat aktif mengedit artikel kategori tertentu, ia bisa ditawarkan untuk menjadi kandidat untuk mengisi portal kategori terkait. Saya memilih pertanian karena latar belakang pendidikan saya di pertanian.
Yah, jikalau nanti saya sudah sulit online di Wikipedia, setidaknya saya tidak akan meninggalkan portal. Karena lebih mudah "main" di portal daripada menerjemahkan artikel atau membuat artikel baru. Update berita juga tidak sulit, karena memang hobi saya membaca berita. Hysocc, Let's talk 7 September 2013 09.11 (UTC)[balas]
Dari kedua usul Anda di atas, mungkin saya mencoba berkomentar dengan usul anda yg pertama. Menurut saya tidak perlu 'mewajibkan' satu user sebagai editor utama suatu portal. Karena di sini sifatnya sukarela. Dan semua editor adalah editor semua portal dan itu pun sifatnya sukarela. -- Ariyanto (profil-talk-fb) 7 September 2013 18.18 (UTC)

Daftar pilihan[sunting sumber]

Saya ada saran, bagaimana kalau WBI menayangkan daftar pilihan? Ini terinspirasi dari Wikipedia Bahasa Inggris dan Wikipedia Bahasa Turki. Penayangannya adalah seminggu. Insyaallah, kalau WBI proaktif dalam pembuatan artikel daftar yang bermutu, maka pada tahun 2016 WBI bisa menayangkannya. Sebaiknya untuk tema awal, temanya adalah Indonesia agar pembaca WBI tahu Indonesia lewat WBI. Mohon dijawab. Terima kasih.Hanamanteo (bicara) 7 September 2013 04.34 (UTC)[balas]

Daftar pilihan itu apa ya? Maaf ora mudeng. -- Ariyanto (profil-talk-fb) 7 September 2013 18.25 (UTC)
Oh..., arti daftar pilihan itu artikel daftar pilihan... kalau mau ingin tahun tentang hal ini, silalah lihat yang satu ini... Hanamanteo (bicara) 8 September 2013 02.55 (UTC)[balas]
Konsentrasi ke artikel pilihan dahulu. Idealisme sih boleh saja, tapi kita harus memikirkan prospeknya untuk masa mendatang. Kontribusi pengguna WBI ini masih seperti pasang-surut air laut. -- Adiputra बिचर -- 11 September 2013 00.56 (UTC)[balas]

tambah tokoh  Indonesia[sunting sumber]

Yuk kunjungi en:category:Indonesian people dan en:category:Indonesian people stubs. Saya menemukan banyak sekali yang belum ada di WBI. Padahal mereka orang Indonesia, kok lebih terkenal di luar sana? Berpotensi untuk menambah jumlah artikel WBI, apalagi buat yang hobi menulis tokoh. Hysocc, Let's talk 30 September 2013 15.09 (UTC)[balas]

Bisa diberitahukan contoh-contohnya mas. . a r y p h r a s e 21 Oktober 2013 23.27 (UTC)[balas]

Kendalanya adalah tokoh-tokoh Indonesia umumnya belum diulas secara baik, agar memenuhi kelayakan Wikipedia. Misalnya, jarang dibuat biografi atau artikel dari media yang tepercaya. Seringkali artikel tentang seorang tokoh Indonesia segera diberi tag Kelayakan (dengan ancaman sewaktu-waktu dapat dihapus). Akibatnya banyak pengguna berkecil hati dan lebih suka menerjemahkan tokoh-tokoh asing (dari Wikipedia bahasa asing) yang sudah ada rujukannya. Usulan pemecahan: sekiranya memang diinginkan untuk lebih mengenal tokoh-tokoh Indonesia, sebaiknya para pengurus mengambil kesepakatan untuk membantu penyuntingan dan mendukung dengan perlindungan, misalnya menambah "stub", sehingga artikel itu sementara tidak diganggu sampai dilengkapi dengan baik. JohnThorne (Bicara) 29 Oktober 2013 00.12 (UTC)[balas]
Saya sendiri selalu menerapkan pencantuman referensi dalam pembuatan2 artikel di WIB. Setidaknya ada 2, atau paling mepet 1 referensi yang mendukung (tidak digunakan facebook, twitter, atau sebisa mungkin blog, kecuali blog resmi). Meskipun demikian, banyak tokoh2 yang tidak memiliki referensi, tapi ramai jadi pembicaraan orang-orang di facebook, twitter, atau forum2 (sehingga dipastikan tidak mungkin saya gunakan sebagai referensi dan tidak saya buat artikelnya). Dengan maraknya pencantuman tag kelayakan dan penghapusan, jujur saja saya jadi semakin ragu untuk membuat artikel2 sulit di WIB. Kalau saya mencari di google, misalnya demi mencari referensi2 untuk artikel Leonardus Miau, atau Daeng Kanduruan Ardiwinata, saya sampai menelusuri lebih dari 30 halaman ke belakang. Tapi memang tidak banyak yang mengulas tentang mereka: untuk Daeng Kanduruan mungkin karena beliau sudah terlalu tua, jadi mungkin biografinya lebih banyak berupa buku karena pada masa tersebut internet masih belum ada. Untuk Leonardus Miau, memang beliau adalah tokoh agama jadi tidak banyak yang mengulas kehidupan sebelum memasuki kehidupan religius; tapi masak sih orang yang sering ketemu dengan para pejabat pemerintahan dan sering muncul di koran2 Kalimantan sana adalah orang yang tidak terkenal karena tidak adanya orang yang mengulas kehidupan pribadi mereka? Apa harus muncul di Jawa Pos dulu supaya dibaca penduduk pulau Jawa baru bisa dikatakan terkenal? Jadi saya mendukung Pengguna:JohnThorne, hal ini perlu dipertimbangkan kembali.Okkisafire (bicara) 30 Oktober 2013 08.26 (UTC)[balas]
Seperti kata mas JohnThorne, penggunaan stub tersebut memang harusnya dilakukan. Seperti yang terjadi dalam kasus artikel Daeng Kanduruan Ardiwinata, karena referensi yang kurang atau bahkan waktu itu tidak ada, jadinya malah ada yang menaruh tag usulan penghapusan disana. a r y p h r a s e 30 Oktober 2013 09.26 (UTC)[balas]