Wikipedia:Kopi darat/Jakarta (12 September 2007)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Dari kiri ke kanan: Alcatrank, Ivan, Serenity, Andri.h, Ang, Enda, Mersault

Pertemuan Wikipedia bahasa Indonesia (WBI) tanggal 12 September 2007 bertempat di Jakarta Selatan pada pukul 17:00-22:40. Pertama para Wikipediawan berkumpul di rumah Meursault dan lalu melanjutkan pembicaraan di kafe Bakoel Koffie. Pada kesempatan ini bapak blogger Indonesia; Enda Nasution menyempatkan diri untuk hadir.

  1. Alcatrank (bicara)
  2. Andri.h (bicara)
  3. Anggorogunawan (bicara)
  4. Enda (bicara) atau Enda 001 (bicara)
  5. IvanLanin (bicara
  6. Meursault2004 (bicara
  7. Serenity (bicara)

Topik dan hasil diskusi[sunting sumber]

Yayasan Wikimedia[sunting sumber]

  • Yayasan Wikimedia Indonesia (YWI) dengan misi mengumpulkan dan mendistribusikan pengetahuan bebas berbahasa Indonesia memang harus secepatnya didirikan agar kegiatan-kegiatan khalayak bisa lebih terorganisasi dan memiliki badan hukum yang jelas.
  • Wikimedia fokus pada kegiatan offline sedangkan Wikipedia online. Perlu penjelasan gamblang antara perbedaan keduanya karena sebagian besar orang belum bisa membedakannya.
  • Modal awal YWI akan dikumpulkan dari pada pendiri ditambah sumber-sumber lain yang dapat diterima.
  • Perlu untuk mendorong partisipasi dari generasi yang lebih muda (kaderisasi).
  • Susunan kepengurusan akan dilempar ke forum. Calonnya kurang lebih:
  • Sebagai bahan masukan bagi pengusul kepengurusan yayasan maka terdapat beberapa hal yang patut diperhatikan untuk mengusulkan kandidat yang tepat sebagai organ yayasan.

Kegiatan bersama Wikipediawan dan blogger[sunting sumber]

  • Wikipediawan dan blogger sama-sama melakukan kegiatan menulis yang sayangnya tidak terlalu memasyarakat di Indonesia.
  • Perlu disiapkan suatu kegiatan bersama untuk mengisi ajang INA-ICT pada sekitar 20-21 November 2007 dengan tujuan sosialisasi. Perlu ditanyakan target pemirsanya agar bisa dicari bentuk yang sesuai.
  • Depkominfo punya agenda agar semakin banyak isi/muatan yang bisa diperoleh orang melalui infrastruktur Indonesia internal. Apakah harus didukung? Tampaknya iya :)