Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Epikuros/2

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
CATATAN PENUTUP

Sudah mendapat tinjauan beberapa pengguna dan ditanggapi semua. Diluluskan sebagai AP karena lolos tinjauan yang komprehensif. HaEr48 (bicara) 17 November 2019 15.06 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui. HaEr48 (bicara) 17 November 2019 15.06 (UTC)[balas]


Epikuros[sunting sumber]

Pengusul: Mimihitam (b • k • l) · Status:    Selesai

Saya usulkan artikel ini menjadi AP karena menurut saya isinya sudah komprehensif. Pengusulan sebelumnya sempat saya cabut karena sedang sepi peninjau dan saya juga terlalu sibuk pada saat itu. Semoga kali ini ada yang bersedia meninjau.  Mimihitam  27 Oktober 2019 11.32 (UTC)[balas]

Komentar dari Sonic Speedy[sunting sumber]

Paragraf awalnya sepertinya belum ada catatan kakinya. Mungkin bisa ditambahkan. Itu saja komentar saya. Sonic Speedy (bicara) 28 Oktober 2019 08.08 (UTC)[balas]

@Sonic Speedy paragraf pembuka memang tidak pakai rujukan karena hanya merangkum isi artikel.. seperti yang sudah dijelaskan oleh @HaEr48  Mimihitam  28 Oktober 2019 09.16 (UTC)[balas]

Komentar dari HaEr48[sunting sumber]

  • Disambiguasi: Romawi, Athena (di infobox)
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  31 Oktober 2019 15.21 (UTC)[balas]
  • "Dalam bidang fisika, ia mendukung gagasan materialisme. Seperti Demokritos. Epikuros mengajarkan bahwa:" Sepertinya salah satu titik harusnya koma. Silakan diperbaiki
    Sudah diperbaiki jadi " ia mendukung gagasan materialisme selayaknya Demokritos.", terima kasih atas kejeliannya.  Mimihitam  31 Oktober 2019 15.21 (UTC)[balas]
  • Perdikas mengusir para pemukim Athena: bisa disebutkan kapasitas Perdikas ini apa?
    Sudah dijelaskan "salah satu mantan panglima Aleksander" sesuai dengan sumber.  Mimihitam  1 November 2019 08.52 (UTC)[balas]
  • gagasan Plato mengenai nalar yang terhipostasis: Hmm gak ngerti maksudnya "nalar yang terhipostasis". Apa maksudnya "gagasan Plato bahwa nalar mendasari segalanya"?
    Di sumber pun tidak dijelaskan maksudnya apa, jadi "yang terhipostasis" aku hapus saja supaya tidak membingungkan.  Mimihitam  1 November 2019 08.58 (UTC)[balas]
  • membaca tulisan sejarah dan ahli etnografi Megastenes yang sudah hilang ditelan zaman: kalau dilihat tahunnya harusnya Megastenes cukup sebaya dengan Epikuros, kenapa bisa dianggap "hilang ditelan zaman" pada masa Epikuros?
    Poin yang bagus, sudah aku tambahkan "kini" supaya tidak rancu. 1 November 2019 08.58 (UTC)
  • Ajaran Epikuros mengakibatkan keresahan di Mitilene: apakah diketahui bagian mana yang menyebabkan keresahan?
    Menurut sumber ini tidak diketahui penyebabnya. Sudah aku tambahkan di artikelnya "Tidak diketahui secara pasti mengapa Epikuros telah membuat murka rakyat Mitilene."  Mimihitam  1 November 2019 09.04 (UTC)[balas]
  • "Diogenes Laërtius mencatat pernyataan". Karena ini pertama kali Diogenes Laërtius disebutkan di tubuh, bagaimana kalau "Penulis Yunani Diogenes Laërtius (lahir - meninggal)" (atau semacamnya)
    Sudah diterangkan "Penulis Yunani Diogenes Laërtius (dari abad ketiga M)"  Mimihitam  31 Oktober 2019 15.21 (UTC)[balas]
  • dan tidak melekat pada diri manusia: bagaimana kalau "melekat dari lahir"? Mengingat "melekat" bisa saja melekat setelah mendapat pengalaman
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  31 Oktober 2019 15.21 (UTC)[balas]
  • hal-hal yang ia rasakan : ia persepsikan, atau ia rasakan melalui indra? Karena "rasakan" bisa juga berkait perasaan bukan sensasi
    Sudah diganti jadi "persepsikan" karena berkaitan dengan sensasi.  Mimihitam  31 Oktober 2019 15.21 (UTC)[balas]
  • Epikuros menganggap firasat sebagai otoritas tertinggi: bagaimana kalau "kata hati"? Kalau melihat definisi firasat sepertinya lebih terkait ramalan atau perasaan mengenai masa depan
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  31 Oktober 2019 15.21 (UTC)[balas]
  • "Terdapat pula beberapa hal yang tidak cukup …" tambahkan sumber kutipan ini (seperti nama penulis dan di karya apa)
    Sudah aku tambahkan "Penyair Romawi Lucretius (sekitar tahun 99 - 55 SM) yang merupakan pengikut ajaran Epikuros yang setia menulis dalam karyanya yang berjudul De rerum natura: "  Mimihitam  1 November 2019 09.08 (UTC)[balas]
  • "Aku bukan; aku adalah; aku bukan; aku tidak peduli": bagaimana kalau "Dulu aku tiada, lalu ada. Kini aku tiada, aku tak peduli". Kata sum/fui juga bisa berarti "ada" (yang lebih cocok di sini) selain "adalah". "dulu" dan "kini" bisa dipakai untuk menggantikan present/past tense
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  31 Oktober 2019 15.21 (UTC)[balas]
  • "Epikuros membedakan dua jenis kenikmatan": sebaiknya di paragraf ini eksplisit dijelaskan apa yang dianggap kenikmatan diam, atau diberi contoh (serta kenapa contoh itu dianggap kenikmatan diam)
    Masukan yang bagus. Sudah aku jelaskan "Sementara itu, kenikmatan yang "diam" mengacu pada kenikmatan yang timbul saat sudah tidak lagi berhasrat akan sesuatu, contohnya ketika seseorang sudah kenyang setelah makan.".  Mimihitam  1 November 2019 09.14 (UTC)[balas]
  • "tetapi dengan gaya penulisan yang lebih tenang" kayaknya "lebih tenang" agak aneh karena tidak ada perbandingan di kalimat ini.
    Aku hapus saja supaya tidak rancu.  Mimihitam  31 Oktober 2019 15.21 (UTC)[balas]
  • Di bagian Teologi "providence" sepertinya kurang cocok kalau diterjemahkan "kekuasaan", bagaimana kalau "penjagaan" atau "pemeliharaan dunia/alam semesta oleh dewa-dewa"?
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  31 Oktober 2019 15.21 (UTC)[balas]
  • Paragraf II bagian subjudul Politik sepertinya berisi analisa penulis modern tentang pemikiran Epikuros/epikureanis; misalnya menyebutkan konsep-konsep seperti "relativis", "obyektif", dst. Mungkin kalimat-kalimatnya bisa diawali dengan "Menurut XXX" atau semacamnya, agar tidak mengesankan bahwa pembahasan ini berasal dari Epikuros.
    Awal paragraf kedua sudah aku tambahkan "Menurut profesor filsafat asal Amerika Serikat Tim O’Keefe" karena paragraf itu memang merangkum analisis beliau, dan di kalimat berikutnya juga aku berikan keterangan "ia berpendapat..." supaya semakin jelas.  Mimihitam  1 November 2019 09.19 (UTC)[balas]
  • Konsistensi penulisan Laertius dan Laërtius
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  31 Oktober 2019 15.21 (UTC)[balas]

--HaEr48 (bicara) 31 Oktober 2019 13.37 (UTC)[balas]

  • "Kutipan ini kini masih sering digunakan di pemakaman kaum humanis": Apakah sumber-sumber ada menyebutkan hubungan kaum humanis dengan ajaran epikureanisme?
    @HaEr48 Di sumbernya tertulis "[Epicurus and his followers] did not think that the world was designed by a supernatural power or had a purpose imposed on it by a deity. Although his views have been criticised, often by religious believers, for their emphasis on happiness as the purpose of life, or “hedonism”, Epicurus and his followers were not self- indulgent or selfish. They promoted detachment and serenity, suggesting that a simple and temperate life would avoid pain, and realised that true happiness depended on moderation and the respect and friendship of others. These views are widely shared by modern humanists." Intinya karena banyak humanis yang merasa sejalan dengan pemikiran Epikuros. Selain itu, kaum humanis biasanya skeptis terhadap keberadaan Tuhan, jadi kutipan "Dulu aku tiada, lalu ada. Kini aku tiada, aku tak peduli" memang sangat relevan bagi mereka yang tidak percaya penciptaan ataupun akhirat.  Mimihitam  3 November 2019 10.45 (UTC)[balas]
  • di sebuah biara di dekat Danau Constance: "sebuah biara Katolik". supaya jelas?
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 November 2019 10.45 (UTC)[balas]
  • Quattrocento: bisa dijelaskan ringkas dalam tanda kurung?
    Sudah dikerjakan  Mimihitam  3 November 2019 10.45 (UTC)[balas]
  • Kelengkapan :
    • Mungkin satu kalimat mengenai status pribadi Epikurus yang amat dimuliakan pengikutnya (terutama di masa Romawi) dapat disebut di paragraf terakhir bagian pembuka.
      Sudah aku tambahkan "Pemikiran Epikuros telah menyebar luas pada zaman kuno, dan para penganut epikureanisme bahkan mengagumi sosoknya sebagai guru besar, penyelamat, atau dewa. "  Mimihitam  3 November 2019 17.48 (UTC)[balas]
    • Kalau melihat biografi-biografi Epikuros di sumber lain, disebutkan juga Epikuros selain membagi kenikmatan menjadi 2, dia juga membagi desire/keinginan menjadi 3: keinginan alami dan perlu, alami dan tidak perlu, serta keinginan kosong. Menurut Epikuros ketiganya harus ditanggapi secara berbeda-beda. Selain itu disebutkan juga bahwa salah satu cara menambah kebahagiaan adalah mengurangi keinginan. Mungkin bisa ditambah satu paragraf mengenai ini. Aku temukan misalnya di IEP dan SEP, mungkin di buku-buku yang dijadikan sumber ada juga
      Sudah aku tambahkan satu paragraf mengenai hal ini, silakan dilihat apakah sudah memuaskan atau belum.  Mimihitam  3 November 2019 17.48 (UTC)[balas]
    • Selain yang di atas, sepertinya topik-topik utama yang selalu muncul di biografi Epikuros sudah dicakup artikel ini, dan bisa dianggap komprehensif
       Trims
 Mimihitam  3 November 2019 17.48 (UTC)[balas]
  • Sumber: Sumber-sumber utama yang diandalkan artikel ini adalah sumber akademis dengan penerbit bereputasi bagus. Sumber-sumber primer hanya digunakan sebagai pelengkap, misal untuk kutipan atau rincian khusus. Sedikit aku spot check dan crosscheck dengan sumber lain, dan hasilnya memang isi artikel ini sudah akurat sesuai sumber.
  • Gambar:
    • Berkas:DVinfernoUbertiAddressesDante m.jpg : Tag-nya di commons perlu dilengkapi agar jelas kenapa karya tersebut sudah lewat hak ciptanya
      Gambar sudah aku sembunyikan agar tidak bermasalah.  Mimihitam  3 November 2019 17.48 (UTC)[balas]
    • Epikur Statue.jpg dan Museum of Side 029.jpg sumber patungnya tidak disebutkan (misal patung buatan tahun berapa atau di Museum mana). Biasanya harus dijelaskan, agar diketahui status freedom of panoramanya
      Gambar sudah aku sembunyikan agar tidak bermasalah.  Mimihitam  3 November 2019 17.48 (UTC)[balas]

@HaEr48 sudah aku kerjakan semua, terima kasih banyak atas segala masukannya yang sangat konstruktif, kalau ada lagi silakan loh.  Mimihitam  3 November 2019 17.49 (UTC)[balas]

@HaEr48 masih ada masukan lagi?  Mimihitam  16 November 2019 20.48 (UTC)[balas]
Terima kasih atas tanggapannya. Sudah tidak ada lagi. Aku rasa sudah memenuhi standar AP dan sudah ada komentar dari berbagai peninjau, jadi aku bungkus saja. HaEr48 (bicara) 17 November 2019 15.02 (UTC)[balas]

Komentar dari Albertus Aditya[sunting sumber]


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.