Wangi Gitaswara

Wangi Gitaswara
Wangi Gitaswara
Lahir	Raden Wangi Gitaswara; 26 Juli 1995 (umur 28); Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Pekerjaan	penyanyi; penulis lagu;
	Karier musik
Genre	indie pop; pop alternatif; indie folk;
Instrumen	vokal, gitar
Tahun aktif	2015 - sekarang
Label	Omegawave Records; Demajors;

Wangi Gitaswara (lahir 26 Juli 1995) merupakan salah seorang penyanyi dan penulis berkebangsaan Indonesia yang menekuni jalur indie.

Biografi[sunting | sunting sumber]

Wangi belajar memainkan gitar sejak usia 9 tahun. Beranjak SMA Wangi aktif dalam kegiatan paduan suara dan menempati posisi sopran. Wangi menyukai musik-musik country, rock, pop elektronik, pop dan rock alternatif, synthpop, post-rock, dan indie folk. Dalam mendengarkan lagu, Wangi tak hanya menikmati musiknya, tapi juga menaruh perhatian pada muatan lirik dan syairnya, karena ia juga memiliki ketertarikan pada dunia sastra dan menggemari Dewi Lestari.

Saat berkuliah di Universitas Katolik Parahyangan, hobi bermusiknya sempat tersendat karena padatnya jadwal kuliah. Kemudian hobi tersebut dihidupkannya lagi lewat kegiatan mendaur ulang lagu dan mengunggahnya ke SoundCloud.

Pada tahun 2015, Wangi berkenalan dengan Wira Achmady, produser Omegawave Records. Wira menawari Wangi untuk menggarap proyek solo bersama label tersebut. Akhirnya setelah tiga bulan berlalu, Wangi dan Omegawave Records berhasil menggarap tiga lagu berjudul "Brown Sugar Eyes", "Gerimis", dan "Incognito", yang lirik dan nadanya diciptakan Wangi sendiri, sementara Wira melengkapinya dengan aransemen buatannya. Ketiga lagu tersebut dirangkum dalam sebuah album mini (extended play) berjudul Timeless yang dirilis pada tahun berikutnya.^[1]

Kesempatan merilis album penuh datang pada tahun 2019, masih diproduseri oleh Wira Achmady. Album tersebut diberi judul Retas Imaji, diproduksi dan didistribusikan oleh Demajors.^[2] Lagu "Gerimis" dan "Brown Sugar Eyes" kembali disertakan di album ini.

Keluarga[sunting | sunting sumber]

Wangi terlahir dari keluarga seniman. Ayah Wangi, Rachman Sabur merupakan seorang seniman, sutradara, dan pendiri kelompok teater kontemporer Payung Hitam yang berlokasi di Bandung. Sang ibunda, Yanti Gastini Wiratakusuma, juga piawai dalam menyanyi.