Wakorumba Selatan, Muna

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Wakorumba Selatan
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tenggara
KabupatenMuna
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total4,726 jiwa jiwa
Kode Kemendagri74.03.13
Kode BPS7402090
Luas95 km²
Desa/kelurahan5

Wakorumba Selatan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia.[1]

Geografis[sunting | sunting sumber]

Secara astronomis, Kecamatan Wakorumba Selatan terletak di bagian Timur Pulau Muna. Secara geografis, Wakorumba Selatan terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 4.49° –4.50° Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur diantara 122.81°-122.83° Bujur Timur.

Batas wilayah administrasi Kecamatan Wakorumba Selatan sebagai berikut:

  1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Batukara.
  2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Buton Utara.
  3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pasir Putih.
  4. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Buton.

Secara administratif, Kecamatan Wakorumba Selatan terdiri dari 4 Desa 1 kelurahan. Dari jumlah desa/kelurahan yang ada, yang memiliki wilayah terluas adalah Desa Wambona dengan luas 47,56 Km2 (50,15 %), sedangkan desa yang memiliki Wilayah terkecil adalah desa Bakealu dengan luas 3,02 Km2 (3,18 %) dari luas Kecamatan Wakorumba Selatan.

Kabupaten Muna mempunyai iklim tropis seperti sebagian besar daerah di Indonesia, dengan suhu rata-rata sekitar 26 °C–30 °C. Demikian juga dengan musim, Kabupaten Muna mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Pada umumnya musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai Juni dimana angin yang mengandung banyak uap air bertiup dari Benua Asia dan Samudra Pasifik sehingga menyebabkan hujan. Sedangkan musim kemarau terjadi antara Juli sampai November, pada bulan ini angin bertiup dari Benua Australia yang sifatnya kering dan mengandung uap air.

Secara rata-rata, banyaknya hari hujan tiap bulan pada tahun 2018 adalah 14 hari dengan rata-rata curah hujan 214,8 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 477,0 mm dengan jumlah hari hujan sebesar 16 hari hujan.

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Wakorumba Selatan merupakan kecamatan yang berada di bawah administrasi pemerintahan Kabupaten Muna. Ibukota Kecamatan Wakorumba Selatan adalah Kelurahan Labunia yang merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Wakorumba Selatan

Kecamatan Wakorumba Selatan terdiri dari 4 desa dan 1 kelurahan. Kelurahan di Kecamatan Wakorumba Selatan yaitu Labunia. Desa di Kecamatan Wakorumba Selatan yaitu Wakorumba, Pure, Bakealu dan Wambona.

Dalam membantu menjalankan pemerintahan, apparat desa dibantu oleh kepala dusun dan ketua RT. Rata-rata 1 dusun terdiri dari 2 RT. Jumlah dusun di Kecamatan Wakorumba Selatan sebanyak 11 dusun. Sedangkan jumlah RT mencapai 13 RT.

Pembagian administrasi di kecamatan ‘’’Wakorumba Selatan’’’ :

  1. Wakorumba beribukota di ‘’’Wakorumba’’’, 2 Dusun, 4 RT
  2. Pure beribukota di ‘’’Pure’’’, 2 Dusun, 2 RT
  3. Labunia beribukota di ‘’’Labunia’’’, 3 Dusun, 4 RT
  4. Bakealu beribukota di ‘’’Bakealu’’’, 2 Dusun, 2 RT
  5. Wambona beribukota di ‘’’Langkolome’’’, 2 Dusun, 3 RT

Kependudukan[sunting | sunting sumber]

Penduduk Kecamatan Wakorumba Selatan berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2018 sebanyak 4,726 jiwa yang terdiri atas 2,290 jiwa penduduk laki-laki dan 2,436 jiwa penduduk perempuan dengan jumlah rumah tangga sebanyak 1,025 rumah tangga. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2018 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 94.

Kepadatan penduduk di Kecamatan Wakorumba Selatan tahun 2018 mencapai 50 jiwa/k m2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga adalah 5 orang. Kepadatan Penduduk di kecamatan Wakorumba Selatan cukup beragam.

Kepadatan penduduk tertinggi adalah desa Bakealu dengan kepadatan sebesar 101 jiwa/k m2 dan terendah di desa Wambona sebesar 23 jiwa/km2.

Berikut Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan di Kecamatan Wakorumba Selatan :

  1. Wakorumba, luas 9,02 km2, penduduk 606 jiwa, kepadatan 67 jiwa/ km2.
  2. Pure, luas 11,78 km2, penduduk 846 jiwa, kepadatan 72 jiwa/ km2.
  3. Labunia, luas 23,54 km2, penduduk 1.747 jiwa, kepadatan 74 jiwa/ km2.
  4. Bakealu, luas 3,02 km2, penduduk 304 jiwa, kepadatan 101 jiwa/ km2.
  5. Wambona, luas 47,64 km2, penduduk 1.223 jiwa, kepadatan 23 jiwa/ km2.

Sosial[sunting | sunting sumber]

Pelaksanaan pembangunan pendidikan di Kecamatan Wakaorumba Selatan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Salah satu indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan pembangunan pendidikan di Kecamatan Wakorumba Selatan adalah banyaknya sekolah, guru dan murid. Jumlah fasilitas pendidikan di Kecamatan Wakorumba Selatan sebanyak 14 unit yang terdiri dari unit TK sederajat, 7 unit SD sederajat, 2 unit SMP sederajat, dan 1 unit SMA sederajat.

Salah satu indikator untuk mengukur perkembangan kesehatan di Kecamatan Wakorumba Selatan adalah ketersediaan infrastruktur kesehatan hingga ke desa-desa.

Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Wakorumba Selatan hingga tahun 2018 yaitu 10 unit, yang terdiri dari 0 unit rumah sakit, 0 unit rumah bersalin, 1 unit puskesmas, 1 unit poskesdes, 7 unit posyandu, 0 unit klinik/balai kesehatan, dan 0 unit polindes.

Tenaga medis yang ada di Kecamatan Wakorumba Selatan yaitu 1 orang Dokter umum, 15 orang bidan, 13 orang perawat, 1 tenaga farmasi, dan 3 tenaga kesehatan lainnya.

Perkembangan keagamaan di Kecamatan Wakorumba Selatan juga dapat dilihat dari ketersediaan saranan peribadatan. Pada tahun 2018 jumlah tempat peribadatan di Kecamatan Wakorumba Selatan berjumlah 9 unit, terdiri dari 9 unit mesjid.

Pertanian[sunting | sunting sumber]

Penggunaan lahan di Kecamatan Wakorumba Selatan digunakan untuk perumahan dan pekarangan. Luas lahan sawah tahun 2018 mencapai 0 ha yang terdiri dari 0 ha sawah irigasi dan 0 hektar sawah non irigasi.

Tanaman pangan yang diusahakan di Kecamatan Wakorumba Selatan yang utama yaitu; padi ladang, jagung, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar.

Ragam tanaman hortikultura yang diusahakan di di Kecamatan Wakorumba Selatan cukup bervariasi. Untuk tanaman sayuran terdapat cabai rawit, kacang panjang, kangkung, petsai/sawi, cabai besar, bawang daun, tomat, terung, ketimun, dan lainnya. Tanaman menghasilkan produksi yang paling besar adalah kacang panjang, dan kangkung.

Tanaman buah-buahan seperti, jeruk siam, pisang, pepaya, dan rambutan menjadi komoditas utama di Kecamatan Wakorumba Selatan. Jambu mete menjadi komoditi perkebunan yang paling banyak diusahakan di kecamatan Wakorumba Selatan. Tahun 2018 luas tanam jambu mete mencapai 262,14 hektar. Selain itu, terdapat tanaman kelapa, cokelat dengan luas tanam masing-masing sebesar 391,98 hektar, dan 0,58 hektar.

Produksi perikanan di Kecamatan Wakorumba Selatan terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Pada tahun 2018 produksi perikanan tangkap mencapai 209,56 ton. Produksi perikanan di Kecamatan Wakorumba Selatan sebagian besar didominasi oleh perikanan laut.

Industri dan Energi[sunting | sunting sumber]

Pembangunan dibidang industri ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja, meratakan kesempatan berusaha, meningkatkan ekspor, menunjang pembangunan daerah, serta memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Di Kecamatan Wakorumba Selatan tahun 2018 tercatat ada 352 usaha dan menyerap tenaga kerja sebanyak 745. Jumlah industri terbanyak terdapat di Kelurahan Labunia berjumlah 128 industri .

Kebutuhan listrik rumah tangga di Kecamatan Wakorumba Selatan sebagian besar diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Jumlah rumah tangga pengguna listrik di Kecamatan Wakorumba Selatan tahun 2018 yaitu sebanyak 924 rumah tangga.

Pemenuhan kebutuhan air bersih di Kecamatan Wakorumba Selatan sebagian besar diperoleh dari air sumur. Pada tahun 2018, pelanggan PDAM/bukan PDAM baik menggunakan meteran maupun non meteran sebanyak 459 pelanggan.

Perdagangan[sunting | sunting sumber]

Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang mampu menggerakkan perekonomian suatu wilayah. Kecamatan Wakorumba Selatan terletak di wilayah kepulauaan sehingga transaksi yang terjadi sebagian merupakan perdagangan antar pulau.

Salah satu indicator menilai perkembangan perdagangan adalah ketersediaan sarana perdagangan mandiri. Hingga tahun 2018, di Kecamatan Wakorumba Selatan terdapat 1 unit pasar permanen/ tidak permanen, 0 unit minimarket, 0 unit restoran, 2 unit rumah makan, 0 unit kedai makan, dan 2 unit toko kelontong.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "BPS Kabupaten Muna". munakab.bps.go.id. Diakses tanggal 2023-08-21.