Wṛddhi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Wṛddhi (juga dieja vr̥ddhi)[1] adalah sebuah istilah teknis dalam morfofonologi yang diberikan kepada tingkat terkuat dalam sistem tahapan vokal bahasa Sanskerta. Istilah ini berasal dari wṛddhi, IPA: [ˈʋr̩d̪d̪ʱɪ] , terj. har. 'pertumbuhan',[a] dalam bahasa Sanskerta, diturunkan dari Proto-Indo-Eropa *werdʰ- 'bertumbuh'.[2]

Asal[sunting | sunting sumber]

Wṛddhi sendiri berasal dari proto-wṛddhi, sebuah proses pada tahap awal bahasa Proto-Indo-Eropa (PIE) yang awalnya untuk membentuk turunan posesif dari kata benda dasar ablaut, yang berarti "dari", "milik", "turunan dari".[3] Untuk membentuk turunan wṛddhi, diambil tingkat nol dari akar kata ablaut (yaitu menghilangkan vokal), menyisipkan vokal *e pada posisi yang tidak harus cocok dengan vokal aslinya, dan menambahkan vokal tematik beraksen ( atau aksen vokal tematik akhir yang ada). Misalnya:[1][4]

PIE *dyew- "langit" (bandingkan Latin diēs, Sanskrit dyú "hari"; Het šīu- "dewa") → tingkat nol *diw- → turunan proto-wṛddhi *deyw-ó-s "dewa", "dewa langit", harfiah: "kelangitan" (bandingkan Sanskerta de, Latin deus, etc.)

Namun, pada tahap selanjutnya dari bahasa ini tampaknya telah meluas ke kata benda dasar non-ablaut yang sudah mengandung *e, yang akan mengerut dengan vokal yang disisipkan untuk membentuk :[1][4]

PIE *swéḱur-o- "ayah mertua" (bandingkan Latin socer, Sanskerta śváśura) → turunan proto-wṛddhi *swēḱur-ó- "ipar lelaki", harfiah "keturunan laki-laki dari ayah mertuanya" (bandingkan Sanskerta śvāśurá, Jerman Hulu Kuno swāgur "ipar lelaki")

Contoh di atas juga menampilkan penekanan vokal tematik ketika sudah ada. Versi terbaru dari proto-wṛddhi inilah yang ditampilkan dalam kelas wṛddhi yang diperpanjang dalam bahasa Sanskerta.[1]

Wṛddhi dalam Sanskerta[sunting | sunting sumber]

Fenomena umum gradasi vokal, termasuk formasi wṛddhi telah dipelajari dan tercatat secara luas sebagai bagian dari tradisi ketatabahasaan Sanskerta yang kuat, terutama dalam Aṣṭādhyāyī dari ahli tata bahasa Pāṇini.[5]

Sebagai contoh:[6]

  • bhṛ-tá- "telah membawa" (tingkat nol)
  • bhár-aṇa- "beban" (tingkat satu, tingkat penuh, atau guṇa)
  • bhār-yá- "untuk dibawa" (tingkat kedua, tingkat yang diperpanjang, atau wṛddhi)

Pola lengkap tahapan vokal dapat diamati sebagai berikut:[7]

Tahapan vokal
Tingkat 0 ← Tingkat 1 → Tingkat 2
Rendah a ā
Palatal i/ī
y
i/ī
e[b]
ay
ya
ai[c]
āy
Bibir u/ū
v
u/ū
o[d]
av
va
au[e]
āv
Retrofleks
r
ar
ar
ra
ār
ār
Dental al āl

Wṛddhi dalam Indo-Eropa[sunting | sunting sumber]

Dalam ilmu linguistik Indo-Eropa modern, kata ini digunakan dalam pengertian Pāṇini, tidak hanya pada bahasa Sanskerta tetapi berlaku untuk rumpun bahasa Indo-Eropa secara umum serta bahasa Proto-Indo-Eropa (PIE) yang darinya fitur ini diwarisi:

  • *bʰr̥-[f] (nilai nol dari kata kerja yang direkonstruksi yang berarti "membawa")[8]
  • *er- (tingkat penuh)
  • *ēr- (wṛddhi, tingkat yang diperpanjang)

Catatan penjelas[sunting | sunting sumber]

  1. ^ dalam bahasa Sanskerta, nominalisasi -tí terbentuk dari akar kata kerja wṛdh-/wardh- 'bertumbuh'
  2. ^ awalnya 'ai'
  3. ^ awalnya 'āi'
  4. ^ awalnya 'au'
  5. ^ awalnya 'āu'
  6. ^ asteris * menunjukkan bahwa suatu bentuk tidak dibuktikan secara langsung, tetapi telah direkonstruksi berdasarkan bahan linguistik lainnya.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d Ringe (2017)
  2. ^ *werdʰ- 'to grow' entry at Indo-European etymological database of The Tower of Babel project
  3. ^ Clackson, §3.3.
  4. ^ a b Fortson (2004)
  5. ^ Burrow, §2.1.
  6. ^ Meier-Brügger, Fritz & Mayrhofer (2003), L 413
  7. ^ Bucknell, tb. 5.
  8. ^ Rix (2001)

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]