Universitas Justus Liebig Giessen

Universitas Giessen adalah salah satu universitas tua di Jerman, yang memiliki nama resmi Justus-Liebig-Universität Gießen. Nama ini diberikan setelah Perang Dunia II berakhir. Sebelumnya, Universitas Giessen bernama Ludwig-Universität Gießen (Acadaemia Ludoviciana), mengabadikan nama pendirinya, Landgraf Ludwig V von Hessen-Darmstadt. Universitas ini terletak di kota Giessen, di tengah-tengah negara bagian Hessen, dan didirikan sebagai universitas Lutheran untuk "mengimbangi" Universitas Marburg di Hessen-Kassel, yang setelah terpecahnya Hessen menjadi universitas Calvinis.
Sejarah[sunting | sunting sumber]

Universitas Giessen berdiri pada tanggal 19 Mei 1607 sebagai universitas Protestan yang bercorak Lutheran. Sebagai universitas keagamaan, ia memiliki empat fakultas: Teologi, Hukum, Pengobatan (Kedokteran dan Farmasi), dan Filsafat (mencakup ilmu-ilmu alamiah dan rohani). Sampai abad ke-18 universitas ini lebih bersifat lokal, bahkan pernah ditutup selama sekitar 25 tahun akibat Perang 30 Tahun dan baru dibuka kembali pada tahun 1650.
Modernisasi mulai terasa pada akhir abad ke-18 ketika Fakultas Ekonomi berdiri (1777-1785), yang selanjutnya berkembang menjadi Fakultas-fakultas Kedokteran Hewan, Pertanian dan Kehutanan, serta Ilmu-ilmu Teknik. Yang terakhir ini pada tahun 1874 dialihkan ke Darmstadt (menjadi TU Darmstadt).
Abad ke-19 menjadi puncak pencapaian keilmuan Universitas Giessen. Di saat itu banyak mengajar profesor-profesor berpengaruh dalam bidangnya, seperti Justus Liebig (ahli kimia, salah satu peramu pertama pupuk kimia), Rudolf von Jhering (ahli hukum), dan Wilhelm Conrad Röntgen (ahli fisika, penemu sinar X). Sastrawan Georg Büchner juga pernah berkiprah di universitas ini.
Perang Dunia I dan II benar-benar menjatuhkan pamor universitas ini. Pada tahun 1931 kaum nasionalis-sosialis mendominasi perwakilan mahasiswa. Akhirnya, pengeboman kota Giessen pada bulan Desember 1944 meruntuhkan banyak fasilitas dan memaksa universitas menjadi tidak berfungsi.
Pada tahun 1946 kegiatan perkuliahan dimulai kembali di bawah nama Justus-Liebig-Hochschule, dengan inti kegiatan pada bidang Kedokteran Hewan dan Pertanian. Bidang Kedokteran mulai diaktifkan pada tahun 1950. Baru pada tahun 1957 status universitas dipulihkan kembali.
Jumlah mahasiswa pada tahun 2005 mencapai 21.600, yang bersama-sama dengan Universitas Teknologi Mittelhessen (Politeknik Giessen-Friedberg) menjadikan kota Giessen sebagai kota dengan kepadatan mahasiswa terbanyak se-Jerman. Keadaan ini menjadikan Giessen menyebut dirinya sebagai "kota universitas".
Pada tahun 2005, Universitas Giessen, Universitas Marburg, dan Universitas Teknologi Mittelhessen menjalin kerja sama untuk memungkinkan kuliah silang terbatas bagi mahasiswa di ketiga perguruan tinggi yang saling bertetangga itu.
Fakultas-fakultas[sunting | sunting sumber]
Saat ini Universitas Giessen memiliki 11 fakultas (Fachbereich, FB), yang mencakup semua bidang ilmu, kecuali ilmu-ilmu keteknikan:
- FB 01:Ilmu-ilmu Hukum
- FB 02:Ilmu-ilmu Ekonomi
- FB 03:Ilmu-ilmu Sosial dan Kebudayaan
- FB 04:Ilmu-ilmu Sejarah dan Kebudayaan
- FB 05:Bahasa, Sastra, Kebudayaan (termasuk musik)
- FB 06:Psikologi dan Ilmu-ilmu Keolahragaan
- FB 07:Matematika dan Informatika, Fisika, Geografi
- FB 08:Geologi, Biologi, dan Kimia
- FB 09:Pertanian, Gizi, dan Pengelolaan Lingkungan
- FB 10:Kedokteran Veteriner (Hewan)
- FB 11:Kedokteran Umum dan Kedokteran Gigi.
Universitas ini memiliki klinik sendiri, namun sejak 2005 klinik ini digabung dengan klinik milik Universitas Marburg dan dijual hak pengelolaannya ke pihak swasta oleh Pemerintah Negarabagian Hessen sebagai pemiliknya.
Tokoh-tokoh dari Universitas Giessen[sunting | sunting sumber]
- Justus Liebig, kimiawan, penganjur pemupukan kimia, penemu pembuatan cermin dengan perak dan baking powder
- Wilhelm Conrad Röntgen, fisikawan, penemu sinar X, peraih penghargaan Nobel
- Georg Büchner, sastrawan sosialis Jerman
- Wilhelm Liebknecht, politisi Jerman, salah satu pendiri SPD
- Wilhelm Wien, profesor fisika, peraih penghargaan Nobel
- Georg Haas, penemu proses hemodialisis (cuci darah)
- Walther Bothe, profesor fisika, peraih penghargaan Nobel
- Friedrich Hartmut Dost, dokter anak, pendiri farmakokinetika
- Walter Mandler, perancang optik perusahaan kamera Leica
- Konstantinos Simitis, perdana menteri Yunani
- Wangari Muta Maathai, peraih penghargaan Nobel Perdamaian
- Gottfried Münzenberg, fisikawan, penemu unsur-unsur baru
- Brigitte Zypries, menteri kehakiman Jerman pada kabinet Angela Merkel
- Frank Walter Steinmeier, menteri luar negeri Jerman pada kabinet Angela Merkel
- Rudolf Hoppe, profesor kimia, pembuat pertama senyawa sintesis biner dari gas mulia XeF2
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
