Tropopause
Tropopause adalah batas antara troposfer dan stratosfer di atmosfer Bumi. Tropopause menandai lapisan di mana gradien suhu vertikal berubah secara tiba-tiba, dari penurunan suhu dengan ketinggian di troposfer menjadi stabil atau meningkat di stratosfer.[1]
Karakteristik
[sunting | sunting sumber]Tropopause bukanlah lapisan yang tetap, melainkan bervariasi tergantung pada lintang dan musim. Di daerah tropis, tropopause dapat berada pada ketinggian sekitar 17–18 km, sedangkan di daerah kutub hanya sekitar 8–10 km.[2]
Tropopause bertindak sebagai penghalang dinamis bagi pergerakan massa udara vertikal. Oleh karena itu, sebagian besar fenomena cuaca (seperti awan dan hujan) terbatas pada troposfer, karena udara tidak dapat dengan mudah menembus tropopause ke stratosfer.
Jenis Tropopause
[sunting | sunting sumber]Secara ilmiah, terdapat beberapa definisi tropopause:
- Tropopause termal: didefinisikan berdasarkan gradien suhu vertikal.
- Tropopause dinamis: didefinisikan menggunakan konsep potensial vortisitas dalam dinamika atmosfer.
Peran dalam Iklim
[sunting | sunting sumber]Tropopause memainkan peran penting dalam dinamika iklim dan sirkulasi atmosfer. Perubahan ketinggian tropopause digunakan sebagai indikator perubahan iklim global.[3]
Penelitian dan Observasi
[sunting | sunting sumber]Data mengenai tropopause diperoleh dari radiosonde, satelit, dan model atmosfer. Tropopause sering diamati dalam studi terkait pemanasan global, sirkulasi Hadley, dan lubang ozon di kutub.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "What is the tropopause?". National Weather Service. NOAA. Diakses tanggal 9 Juli 2025.
- ^ "Earth's Atmosphere: Composition, Climate & Weather". NASA. Diakses tanggal 9 Juli 2025.
- ^ Santer, Benjamin D. (2003). "Contributions of anthropogenic and natural forcing to recent tropopause height changes". Science. 301 (5632): 479–483. doi:10.1126/science.1084123. PMID 12881566.