Trigangga

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Trigangga atau Trihangga adalah putra dari Anoman dan Dewi Urangayung, putri Bagawan Minalodra dari pertapaan Kandabumi. Trigangga juga mempunyai saudara seayah lain ibu, putra Dewi Purwati dari pertapaan Andonsumawi bernama Bambang Purwaganti. Trigangga juga mempunyai saudara satu ibu, yaitu putra Dewi Urangrayung dengan Prabu Dasamuka, raja Alengka bernama Pratalamariyam atau Bukbis.

Trigangga

Asal-usul[sunting | sunting sumber]

Konon, sewaktu pulang dari membakar Alengka, Anoman terbayang-bayang wajah Trijata, puteri Wibisana yang menjaga Sita. Di atas lautan, air mani Anoman jatuh dan menyebabkan air laut mendidih. Tanpa sepengetahuannya, Baruna mencipta buih tersebut menjadi Trigangga. Trigangga langsung dewasa dan berjumpa dengan Bukbis, putera Prabu Dasamuka. Keduanya bersahabat dan memihak Alengka melawan Rama. Dalam perang tersebut Trigangga berhasil menculik Rama dan Laksmana namun dikejar oleh Hanoman. Narada turun melerai dan menjelaskan hubungan darah di antara kedua kera putih tersebut. Akhirnya, Trigangga pun berbalik melawan Rahwana.[1]

Versi lain menyebutkan, bahwa Trigangga dan Bukbis telah tinggal bersama sejak kecil bersama ibu dan kakeknya.

Trigangga dan Bukbis (Versi Kedua Asal-usul Persahabatan Trigangga dan Bukbis)[sunting | sunting sumber]

Sejak kecil Trigangga bersama Bukbis tinggal bersama ibu dan kakeknya di pertapaan Kandabumi. Setelah dewasa, pada saat berlangsungnya perang Alengka, mereka pamit meninggalkan pertapaan Kandabumi untuk mencari ayahnya, tetapi menyasar ke negara Alengka dan bertemu dengan Prabu Dasamuka. Dengan tipu muslihatnya, Trigangga diperintahkan untuk menculik Ramawijaya dan Laksmana di pesanggrahan Suwelagiri. Apabila penculikan itu behasil, ia akan diakui sebagai putranya.

Dengan mempergunakan Aji Sesirep, Trigangga berhasil menculik Rama dan Laksmana yang dimasukkan ke dalam kendaga kencana dan diserahkan kepada Prabu Dasamuka. Perbuatan Trigangga ini diketahui oleh Anoman yang terus mengejarnya. Perang seru terjadi antara Anoman dan Trigangga, hinga kemudian dilerai oleh Bathara Narada. Setelah mengetahui dirinya putra Anoman dan telah diperalat Prabu Dasamuka, Trigangga kemudian kembali mencuri kendaga kencana berisi Prabu Rama dan Laksmana dari tangan Prabu Dasamuka untuk kemudian diserahkan kepada Anoman.

Perbuatan Trigangga diketahui oleh Bukbis. Terjadilah perang seru antara saudara satu ibu. Dengan bantuan Anoman yang mempergunakan kacabengkala, Pratalamariyan yang bersenjatakan Topeng Waja dapat dibinasakan. Trigangga kemudian mengabdikan diri kepada Sri Rama sampai perang Alengka berakhir, setelah itu kembali ke pertapaan Kandabumi.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Hanoman". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2021-08-22. 
  2. ^ "TRIGANGGA | Mengenal Tokoh Pewayangan Jawa". TRIGANGGA | Mengenal Tokoh Pewayangan Jawa. Diakses tanggal 2021-10-15.