Transportasi pipa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Transportasi pipa adalah jaringan penyalur jarak jauh cairan atau gas melalui sistem pipa — pipa — biasanya ke area pasar untuk dikonsumsi. Data pada tahun 2014 menunjukkan paling tidak ada kurang lebih 2,175.000 mil (3,500.000 KM) transportasi pipa pada 120 negara di dunia.[1] negara Amerika Serikat pada posisi pertama memiliki transportasi pipa sepanjang 1,984,321.00 KM dan 240.711 KM disusul pada urutan kedua oleh Rusia yang mempunyai 163.872 KM dan Kanada 100.000 KM.

Transportasi pipa yang memiliki jaringan pipa jarak pendek ada untuk penyaluran minyak mentah dan minyak bumi olahan, bahan bakar – seperti minyak, gas alam, dan biofuel – dan cairan lainnya termasuk limbah, bubur, air, bir, air panas atau uap. Jaringan pipa yang mengalirkan air untuk minum atau irigasi jarak jauh adalah pilihan buruk jika jaringan pipa tersebut melewati perbukitan, kanal atau saluran karena perlu ada pertimbangan penguapan, polusi dan pencemaran lingkungan.

Pipa untuk minyak terbuat dari bahan baja atau tabung plastik yang biasanya dikubur didalam tanah. Minyak dialirkan melalui pipa dan diberi dorongan dari stasiun pompa untuk bergerak sepanjang pipa. Gas alam (atau yang sejenisnya) diberikan tekanan menjadi cairan atau yang dikenal sebagai Natural Gas Liquids (NGLs).[2]

Pipa gas terbuat dari baja karbon dan transportasi pipa hidrogen adalah penyaluran hidrogen melalui pipa. Jalur pipa adalah salah satu cara aman untuk mengangkut material dibandingkan dengan jalan raya ataupun kereta api oleh karena itu pada keadaan perang, jalur pipa sering menjadi sasaran serangan militer.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "The Wowrld Factbook". www.cia.gov/library. www.cia.gov/library. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-21. Diakses tanggal 6 Februari 2023. 
  2. ^ "The Transportation of Natural Gas". NaturalGas.org. Diakses tanggal 6 Februari 2023. 
  3. ^ "HDPE PIPE AND FITTINGS". www.allplasticpipe.com. KuzeyBoru. Diakses tanggal 6 Februari 2023.