Tjokorda Gde Agung Sukawati

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tjokorda Gde Agung Sukawati (1910–1978) adalah seorang raja Ubud yang dikenal atas jasanya memajukan pariwisata dan kesenian di Ubud. Ia adalah adik dari Tjokorda Gde Raka Soekawati, presiden satu-satunya Negara Indonesia Timur.[1][2] Ia juga dikenal karena memprakarsai Pita Maha, yang berhasil menjembatani seniman-seniman Barat dan seniman-seniman Bali di Ubud.[3]

Jasa[sunting | sunting sumber]

Tjokorda Gde Agung Sukawati fasih berbahasa Inggris dan Belanda sehingga dapat dengan mudah membangun komunikasi dengan orang-orang warga negara asing. Ia kemudian terpikirkan untuk mempertemukan seniman-seniman Barat dan seniman-seniman Bali, sebab ia merasa seniman Barat tidak tahu banyak tentang kesenian Bali, dan seniman-seniman Bali tidak tahu apa-apa tentang kesenian Barat. Ia ingin seniman-seniman lokal Bali, khususnya yang di Ubud, dapat belajar dari seniman-seniman Barat, dan orang-orang ini lantas dapat memperkenalkan kesenian Bali ke dunia mancanegara.

Tjokorda Gde Raka Sukawati, kakak kandungnya, bertemu Walter Spies ketika melawat ke Keraton Yogyakarta. Ia kemudian diundang untuk datang dan tinggal di Ubud. Walter Spies, kemudian Rudolf Bonnet, memainkan peran yang besar dalam pengembangan kesenian di Ubud, dan di Bali secara umum. Pada mulanya, Spies dan sejumlah seniman Barat lainnya tinggal di Puri Ubud, tetapi kemudian mereka tinggal di beberapa tanah yang diberikan oleh Tjokorda Gde Agung Sukawati. Semenjak kedatangan seniman-seniman ini, Bali secara signifikan mendapatkan perhatian dunia. Pada tahun 1936, ia dan kakaknya bersama dengan Walter Spies, Rudolf Bonnet, dan I Gusti Nyoman Lempad mendirikan perkumpulan seniman yang diberi nama Pita Maha.[3]

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Bali, Nusa. "Tjok Gde Agung Sukawati Perintis dan Pembaharu Pariwisata Budaya". www.nusabali.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-31. 
  2. ^ "Tjokorda Gde Agung Sukawati, Sosok Raja Ubud dengan Visi Melampaui Masanya". Info Wisata Kintamani Bali. 2019-04-07. Diakses tanggal 2020-12-31. 
  3. ^ a b Kartajaya, Hermawan (2013-07-31). Ubud - The Spirit Of Bali (dalam bahasa Inggris). Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-602-03-7382-9. 
  4. ^ Redaksi, Tim. "Jokowi Beri Gelar Kehormatan ke 18 Tokoh, Ada Iriana". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2023-08-10.