Tintin di Danau Hiu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tintin di Danau Hiu (dalam bahasa Prancisnya "Tintin et le Lac aux Requins") adalah film animasi yang disutradari oleh Raymond LeBlanc pada tahun 1972. Kisah ini tidak ditulis oleh Hergé, tetapi ia masih mengarahkan film ini. Film ini dibuat oleh pengarang komik dari Belgia, Greg (Michel Regnier), teman dari Hergé. Dari film animasi inilah kemudian diadaptasi kedalam bentuk buku komik di mana ilustrasi gambarnya masih seperti diambil dari adegan-adegan dari film tersebut.

Alur cerita[sunting | sunting sumber]

Film dibuka dengan adegan dua orang penjahat yang sedang mencuri permata yang sangat berharga dari sebuah museum dan menggantikannya dengan tiruannya yang sangat sempurna. Dalam adegan selanjutnya Tintin, Milo dan Kapten Haddock tiba di negara Syldavia (sebuah negara yang mirip dengan Slovenia). Sebenarnya mereka sedang dalam liburan dan merencanakan untuk menghabiskannya dengan Profesor Lakmus untuk melihat penemuannya yang terbaru, sedangkan Haddock lebih tertarik untk bermain golf. Setibanya di bandara mereka bertemu dengan detektif kita, Dupont dan Dupond yang juga memiliki misi khusus bertemu dengan Lakmus.

Jagoanku terbang ke rumah Lakmus dengan mempergunakan pesawat sewaan, tetapi dalam perjalanan tersebut mereka mengalami masalah dengan mesinnya dan pilot dari penerbangan itu meninggalkan pesawatnya tanpa terkendali. Jagoan kita Tintin berusaha untuk mendaratkan pesawatnya sebisa mungkin, tetapi dia tidak beruntung karena pesawatnya baru berhenti di ujung jurang dan mengalami kebakaran. Mereka semuanya dapat diselamatkan dengan keberanian dari bocah-bocah setempat, Nico dan Noushka beserta anjingnya, Gustav (di mana ia sering diperbandingkan dengan Milo). Pada saat yang bersamaan ternyata Pilot Pesawat yang selamat itu memata-matai mereka dari jauh dan melaporkan semuanya kepada atasannya yang lebih dikenal dengan nama/julukan sebagai "Mr. Big"/"Shark King", dan menyampaikan bahwa rencana untuk menghabisi Tintin, telah gagal.

Anak-anak itu, memberikan tumpangan kepada para jagoan kita dan berpesan bahwa danau yang ada di dekat mereka itu telah terkutuk. Setelah beberapa saat, akhirnya mereka tiba di rumah Lakmus, dan ia langsung menunjukkan penemuan barunya yang dapat menampilkan gambar hologram. Ketika mereka menikmati makan malam, detektif kita, Dupont dan Dupond menjelaskan bahwa mereka sekarang telah ditunjuk menjadi penjaga Lakmus, karena diindikasikan adanya organisasi kriminal khusus untuk membuat barang-barang tiruan asli, berusaha untuk mencuri temuan dari Lakmus. Tanpa disadari semuanya, ketika mereka semuanya sudah tidur, penjaga rumah Lakmus, Madame Black, menghubungi "Mr. Big" dengan mempergunakan sebuah walkie-talkie yang tersembunyi di dalam dinding.

Keesokan paginya, ketika Tintin pergi melihat-lihat daerah sekitar dengan Nico dan Noushka (tanpa disadarinya ada banyak kamera tersembunyi mengawasi segala gerak-gerik mereka ke manapun), sedangkan Milo sedang mengejar salah satu pengikut dari "King Shark" yang sedang memata-matai Haddock dan si " Detektif Kembar", di mana mereka bertiga sedang menikmati permainan golf. Walaupun dia berhasil melarikan diri dengan cara melompat ke dalam danau dengan memakai pakaian selamnya, Milo berhasil menggigit sebagian dari bajunya. Setelah si Kapten dan Detektif Kembar kita melaporkan kejadi ini ke Tintin, ia memberikan sobekan tersebut kepada kedua anjing untuk dapat mulai mencari jejaknya. Ketika Haddock mengikuti Gustav, yang lari ke tumpukan sampah, Tintin mengikuti Milo dan menemukan tangga rahasia di mana penjahat itu menyimpan hasil karya seni curiannya.

Sementara itu, di dalam rumah Lakmus mendemonstrasikan temuannya kepada anak-anak tentang sebuah alat yang dapat membuat tiruan benda apapun dari sebuah sabun mandi biasa. Namun sayangnya, efek tersebut tidak dapat bertahan lama, di mana tiruan tersebut (dalam percobaan ini yang menjadi "kelinci"-nya adalah topi Detektif) berubah kembali menjadi sabun dalam waktu singkat. Penjahat yang sudah sejak lama memata-matai mereka, menyerangnya dengan mempergunakan gas tertawa dan mengambil anak-anak sebagai sandera. Tintindan Haddock kembali tepat pada waktunya, tetapi sayangnya mereka tidak berhasil menyelamatkan anak-anak malang itu. Para penculiknya meninggalkan pesan bahwa anak-anak akan dikembalikan dengan selamat jikalau Lakmus dapat segera menyelesaikan temuannya. Mereka juga melarangnya untuk menghubngi polisi dan memerintahkan hanya Tintin sendiri yang mengirimkan temuan itu. Tak disangka-sangka, wartawan muda kita menyadari bahwa ia pernah mendengarkan suara itu sebelumnya.