The Sumitomo Bank

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bekas kantor pusat Sumitomo Bank di Nakanoshima, Osaka, kini menjadi kantor SMBC
Bekas cabang Sumitomo Bank di Tokyo, kini menjadi kantor SMBC

The Sumitomo Bank, Limited (株式会社住友銀行, Kabushiki-gaisha Sumitomo Ginkō) dulu adalah sebuah bank besar yang berkantor pusat di Osaka, Jepang dan merupakan bagian penting dari Sumitomo Group. Pada tanggal 1 April 2000, bank ini bergabung dengan Sakura Bank untuk membentuk Sumitomo Mitsui Banking Corporation.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sumitomo Bank didirikan pada bulan November 1895, dan kemudian direorganisasi menjadi sebuah perseroan terbatas dengan modal sebesar 15 juta yen pada bulan Maret 1912.[1] Selama Perang Dunia I, perusahaan ini membuka sejumlah cabang di luar Jepang seiring dengan makin meluasnya bisnis zaibatsu Sumitomo.[2]

Pasca Perang Dunia II, Sumitomo Group dipecah dan anggotanya dilarang menggunakan nama Sumitomo. Bank ini pun mengubah namanya menjadi Osaka Bank pada bulan Oktober 1948.[2] Bank ini lalu mengubah namanya kembali menjadi Sumitomo Bank pada bulan Desember 1952.[1] Pasca Perang Dunia II, bank ini menjadi bank utama bagi sejumlah perusahaan besar asal Jepang, seperti NEC dan Panasonic (Matsushita).[2]

Pada dekade 1970-an, bank ini merugi hampir $1 milyar dalam restrukturisasi Ataka & Co. asal Osaka. Bersama bailout terhadap Mazda, restrukturisasi tersebut memberikan dampak besar kepada kondisi keuangan bank ini, sehingga bank ini turun dari bank paling menguntungkan di Jepang menjadi hanya menempati peringkat kesembilan.[3] Walaupun begitu, bailout terhadap Ataka dan Mazda makin meningkatkan reputasi bank ini, karena menunjukkan dedikasi bank ini kepada nasabahnya. Bank ini pun menjadi bank dengan jumlah simpanan terbesar di Jepang hingga Dai-Ichi Bank bergabung dengan Nippon Kangyo Bank untuk membentuk Dai-Ichi Kangyo Bank.[2]

Pada tahun 1986, bank ini bergabung dengan Heiwa Sogo Bank untuk meningkatkan eksistensinya di Tokyo. Pada tahun yang sama, bank ini juga mengakuisisi 12,5% saham Goldman Sachs.[2]

Pada dekade 1990-an, bank ini mengalami kerugian besar akibat meletusnya gelembung harga aset di Jepang. Pada tahun 1993, bank ini menghapusbukukan utang buruk sebesar 100 milyar yen. Pada tahun 1994, manajer cabang bank ini di Nagoya dibunuh, diduga terkait dengan penagihan utang buruk. Pada tahun 1995, bank ini menjadi bank besar pertama asal Jepang yang mencatatkan kerugian bersih pasca Perang Dunia II.[2] Pada tahun 1998, bank ini menjual Sumitomo Bank of California (SBC), bank terbesar keenam di California, dengan harga yang sangat murah ke Zions Bancorporation. SBC kini menjadi bagian dari California Bank and Trust.[4]

Karena makin meningkatnya kompetisi dengan bank asal Jepang yang lain, pada tahun 1999, bank ini mengumumkan penggabungannya dengan Sakura Bank untuk membentuk Sumitomo Mitsui Banking Corporation.[2] Penggabungan tersebut lalu disetujui pada bulan Juni 2000. Penggabungan tersebut pun menggabungkan bisnis ritel yang kuat dari Sakura Bank dengan bisnis komersial yang kuat dari bank ini. Penggabungan tersebut juga menggabungkan eksistensi Sakura Bank di Jepang bagian timur dengan eksistensi bank ini di Jepang bagian barat.[5] Penggabungan tersebut pun membentuk bank terbesar ketiga di dunia, setelah Deutsche Bank dan Mizuho Bank.[6]

Alumni terkenal[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "History". Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Diakses tanggal 7 April 2015. 
  2. ^ a b c d e f g "Sumitomo Mitsui Banking Corporation". Reference for Business. Diakses tanggal 7 April 2015. 
  3. ^ Oka, Takashi (24 December 1982). "A positive management style takes root in Japan". Christian Science Monitor. Diakses tanggal 7 April 2015. 
  4. ^ Vrana, Debora (26 March 1998). "Sumitomo to Sell California Subsidiary to Utah Company". Diakses tanggal 7 April 2015. 
  5. ^ "STRATEGIC INTENT AND SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION" (PDF). Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Diakses tanggal 7 April 2015. 
  6. ^ "Japan Banks to Merge, With Wider Effects". New York Times. 15 October 1999. Diakses tanggal 7 April 2015.