Tes Dix–Hallpike

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tes Dix–Hallpike
Diagnostik
ICD-9-CM95.46

Tes Dix–Hallpike atau tes Nylen–Barany adalah sebuah gerakan diagnosis yang digunakan untuk mengidentifikasi vertigo posisional paroksismal benigna (BPPV).[1]

Prosedur[sunting | sunting sumber]

Saat melakukan tes Dix-Hallpike, pasien diturunkan dengan cepat ke posisi terlentang (berbaring horizontal dengan wajah dan dada menghadap ke atas) dengan leher diperpanjang 30 derajat di bawah horisontal oleh dokter yang melakukan pemeriksaan.[2]

Tes Dix–Hallpike dan tes dengan posisi berbaring miring memberikan hasil yang serupa. Dengan demikian, posisi berbaring miring dapat digunakan jika tes Dix-Hallpike tidak dapat dilakukan dengan mudah.[3]

Interpretasi[sunting | sunting sumber]

Tes positif ditunjukkan oleh laporan pasien mengenai timbulnya vertigo dan pengamatan klinis nistagmus (gerakan mata yang involunter). Pada beberapa pasien, gerakanr ini dapat dapat menjadi kontraindikasi. Pasien seperti ini mencakup mereka yang terlalu cemas apabila timbul gejala-gejala vertigo yang tidak nyaman, dan mereka yang mungkin tidak memiliki rentang gerakan yang memadai. Modifikasi melibatkan pasien bergerak dari posisi duduk ke sisi-berbaring tanpa kepala memanjang dari meja pemeriksaan, seperti pada tes Dix-Hallpike umumnya. Kepala diputar 45 derajat dari sisi yang diperiksa, dan mata diperiksa untuk menilai nistagmus. Jika hasil tes negatif, hal ini membuat kemungkinan diagnosis vertigo posisi paroksismal benigna lebih kecil sehingga harus mempertimbangkan keterlibatan sistem saraf pusat.[2]

Kelebihan[sunting | sunting sumber]

Meskipun terdapat beberapa metode alternatif untuk melakukan tes ini, Cohen memberikan keuntungan dari gerakan klasik. Tes ini dapat dengan mudah dilakukan oleh pemeriksa tunggal, yang mencegah perlunya bantuan dari luar. Posisi subjek dan pemeriksa memungkinkan nistagmus, jika ada, teramati secara langsung oleh pemeriksa.[3]

Keterbatasan[sunting | sunting sumber]

Nilai prediktif negatif dari tes ini tidak 100%. Beberapa pasien dengan riwayat BPPV tidak selalu memiliki hasil tes positif. Nilai perkiraan sensitivitas diperkirakan 79%, bersama dengan spesifisitas diperkirakan 75%. Tes ini mungkin perlu dilakukan lebih dari sekali karena tidak mudah untuk memunculkan nistagmus yang mudah teramati. Hasil tes juga dapat dipengaruhi oleh kecepatan gerakan dilakukan.[4]

Terdapat beberapa kelemahan yang diusulkan oleh Cohen untuk gerakan klasik. Pasien mungkin terlalu tegang karena takut menghasilkan gejala vertigo, yang dapat mencegah gerakan pasif yang diperlukan untuk tes ini. Seorang subjek harus memiliki rentang gerak tulang leher yang memadai untuk memungkinkan posisi kepala mendongak, serta rentang gerak badan dan pinggul untuk berbaring telentang. Penggunaan gerakan ini dapat dibatasi oleh masalah otot dan tulang serta obesitas pada subjek.[3]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Dix MR, Hallpike CS (1952). "The pathology symptomatology and diagnosis of certain common disorders of the vestibular system" (Scanned & PDF). Proc. R. Soc. Med. 45 (6): 341–54. PMC 1987487alt=Dapat diakses gratis. PMID 14941845. 
  2. ^ a b "Dix-Hallpike Test - an overview | ScienceDirect Topics". 
  3. ^ a b c Cohen, H.S. (2004). "Side-Lying as an Alternative to the Dix-Hallpike Test of the Posterior Canal". Otology & Neurotology. 25 (2): 130–134. doi:10.1097/00129492-200403000-00008. PMID 15021771. 
  4. ^ Bhattari H (2010). "Benign Paroxysmal Positional Vertigo: Present Perspective". Nepalese Journal of ENT Head and Neck Surgery. 1 (2): 28–32.