Tenaga fusi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Reaksi fusi dari 2 atom hidrogen (deutrium) membentuk atom Helium yang merupakan prinsip pembangkitan tenaga di matahari

Tenaga fusi adalah pengambilan energi, biasanya listrik, dari sebuah reaksi fusi nuklir, yaitu, dengan menggabungkan dua inti atom menjadi yang lebih berat dengan melepaskan tenaga.

Meskipun eksperimen berlanjut, tetapi hingga sekarang belum ada satu penghasil tenaga fusi. ITER merupakan suatu reaktor fusi eksperimen yang akan dibuat di Cadarache, Prancis selatan.

Masalah keamanan dan lingkungan[sunting | sunting sumber]

Kemungkinan kecelakaan[sunting | sunting sumber]

bencana dalam reaktor fusi di mana luka atau kehilangan nyawa terjadi jauh lebih kecil dibanding dengan sebuah reaktor fisi. Alasan utama adalah bahan bakar yang tersimpan dalam ruang reaksi hanya cukup untuk menahan reaksi selama semenit, sedangkan sebuah reaktor fisi berisi bahan bakar untuk setahun. Lebih lanjut, fusi membutuhkan kondisi suhu, tekanan, dan parameter medan magnet yang terkontrol ekstrem dan tepat. Bila reaktor rusak, hal tersebut akan terganggu dan reaksi akan berakhir dengan cepat.

Limbah selagi operasi normal[sunting | sunting sumber]

Hasil alami dari reaksi fusi adalah sejumlah kecil helium, yang tidak berbahaya bagi kehidupan dan tidak menyebabkan pemanasan global. Yang lebih membahayakan adalah tritium, yang seperti isotop hidrogen lainnya, sangat sulit ditampung keseluruhan. Selama operasi normal, sejumlah tritium akan dilepas. Tidak ada bahaya yang akut, tetapi efek kumpulan terhadap populasi dunia dari sebuah ekonomi fusi dapat menjadi masalah. Half-life tritium selama 12 tahun akan mencegah penumpukan yang tidak terbatas dan kontaminasi jangka panjang.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]