Teknologi membran

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Teknologi membran adalah teknik pemisahan dua fase zat atau lebih dengan bantuan membran semipermeabel. Secara umum, proses pemisahan mekanis untuk memisahkan aliran gas atau cairan menggunakan teknologi membran.

Aplikasi[sunting | sunting sumber]

Teknologi membran diterapkan dalam banyak bidang.

Pengunaan teknologi ultrafiltrasi untuk kolam renang
  • Mikrofiltrasi

Mikrofiltrasi merupakan proses filtrasi melalui pori membran yang tersuspensi yang berdiameter 0,1-10 mikro meter. Aplikasi skala besar pertama dari membran mikrofiltrasi adalah untuk membudidayakan mikroorganisme dalam air minum.

  • Nanofiltrasi

Nanofiltrasi adalah metode pemisahan yang merupakan gabungan antara mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi menggunakan pori berukuran 1 nanometer. Teknologi nanofiltrasi mampu mengurangi kesadahan, menghilangkan mikrob dan virus, menghilangkan kadar zat warna.

  • Ultrafiltrasi

Ukuran pori membran ultrafiltrasi lebih besar dibandingkan nanofiltrasi yaitu berdiameter sekitar 0.1 sampai 1 µm. Membran ultafiltrasi dapat dibuat dari bahan kitosan [1]

Teknologi osmosis terbalik (reverse osmosis) banyak digunakan dalam industri pengolahan air minum, demineralisasi, atau desalinasi air laut. Melalui bantuan membran semipermeabel, zat cair berkonsentrasi tinggi mengalami penurunan konsentrasi akibat adanya tekanan.

  • Elektrodialisis

Elektrodialisis adalah proses pemisahan yang menggunakan membran tukar kation. Ion mengalami perpindahan dari larutan satu ke larutan ke lain lewat membran akibat perbedaan tegangan listrik.

  • Membran elektrolisis
  • Dialisis

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • (Inggris) Zeman, Leos J. (1996). Microfiltration and Ultrafiltration: Principles and Applications. New York: CRC Press. ISBN 0-8247-9735-3. 
  1. ^ Kusumawati, Nita (2009). "PEMANFAATAN LIMBAH KULIT UDANG SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN MEMBRAN ULTRAFILTRASI". 3 (02).