Tanaman insulin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tanaman Insulin
Smallanthus sonchifolius

Umbi tanaman insulin
Taksonomi
DivisiTracheophyta
SubdivisiSpermatophytes
KladAngiospermae
Kladmesangiosperms
Kladeudicots
Kladcore eudicots
Kladasterids
Kladcampanulids
OrdoAsterales
FamiliAsteraceae
SubfamiliAsteroideae
TribusMillerieae
GenusSmallanthus
SpesiesSmallanthus sonchifolius
H.Rob., 1978
Tata nama
BasionimPolymnia sonchifolia
Sinonim takson
  • Polymnia sonchifolia Poepp.
  • Helianthus esculentus Warsz. ex Otto & Dietr.
  • Polymnia edulis Wedd.

Tanaman insulin atau yakon (nama ilmiah: Smallanthus sonchifolius), adalah salah satu tanaman yang berasal dari Meksiko dan menyebar ke Amerika hingga Asia–Afrika. Di Indonesia, tanaman ini banyak dibudi daya pada daerah Wonosobo, Bandung, dan Jogja. Tanaman ini juga dijuluki dengan 'Mexican Sunflower' karena tampilan bunganya yang indah dan berasal dari Meksiko.[1] Daun insulin memiliki warna daging umbi bervariasi, putih, krem, putih dengan ungu, pink, dan kuning. Kulit umbi berwarna cokelat, merah muda, ungu, krem atau putih gading dan sangat tipis (1–2 mm), berdaun hijau tua seperti seledri, bunganya berwarna kuning berbentuk seperti bunga aster, memiliki sistem akar terdiri atas 4–20 akar berbonggol yang dapat mencapai panjang 25 cm dengan diameter 11 cm, dan sistem akar ekstensif berserat tipis. Batang berbentuk silinder atau sub-angular, bercabang, dan berwarna hijau. Daun berbentuk bulat telur. Sistem perbungaan adalah terminal, terdiri atas satu hingga lima sumbu, masing-masing dengan tiga kapitula.[2]

Kandungan[sunting | sunting sumber]

Tanaman insulin adalah produk ideal untuk penderita diabetes. Fruktosa atau gula buah di dalam umbi insulin terdiri atas 35 persen bebas dan 25 persen terikat fruktosa, sehingga karbohidrat tetap didapat meskipun konsentrasi gula darah rendah. Keadaan inilah yang mencegah penderita diabetes dari hiperglikemia. Selain itu, oligofruktosa atau serat larutnya menjadi bakteri menguntungkan dalam usus (prebiotik ), tetapi insulin sudah memiliki kualitas yang alami.[1]

Manfaat[sunting | sunting sumber]

Menurut temuan penelitian, ekstrak daun insulin diduga memiliki potensi antikanker alias mampu mencegah berkembangnya penyakit kanker. Selain itu, ekstrak tanaman insulin diduga memiliki efek antimikroba untuk melindungi tubuh dari gangguan bakteri dan jamur.

Akar dan daun insulin memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Senyawa bioaktif quercetin dan diosgenin di dalam tanaman ini memiliki efek antioksidan dan bisa membantu mengatasi gangguan hati, pankreas dan ginjal.

Sebuah penelitian menemukan tanaman insulin memiliki efek diuretik yang mirip dengan furosemide, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan edema. Efek diuretik tersebut membuat ginjal mengeluarkan garam dan cairan tubuh yang tidak dibutuhkan atau berlebihan melalui urine.

Ekstrak tanaman insulin diyakini mampu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, sehingga dipercaya dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.[3]

Kandungan fruktan dalam konsentrasi tinggi pada tanaman ini berpotensi mencegah kanker usus besar.[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Devi, Rizky Wika Shintya. "5 Fakta Daun Insulin yang Kabarnya Bisa Turunkan Gula Darah". detikHealth. Diakses tanggal 2020-03-31. 
  2. ^ satuharapan.com, PT Satu Harapan Media |. "Satu Harapan: Daun Insulin Berkhasiat Anti Diabetes". SatuHarapan.com. Diakses tanggal 2020-03-31. 
  3. ^ "Manfaat Daun Insulin Tak Hanya Untuk Pengobatan Diabetes". Alodokter. 2018-12-24. Diakses tanggal 2020-03-31. 
  4. ^ de Moura, Nelci A.; Caetano, Brunno F. R.; Sivieri, Kátia; Urbano, Luis H.; Cabello, Claudio; Rodrigues, Maria A. M.; Barbisan, Luis F. (2012-08-01). "Protective effects of yacon (Smallanthus sonchifolius) intake on experimental colon carcinogenesis". Food and Chemical Toxicology. 50 (8): 2902–2910. doi:10.1016/j.fct.2012.05.006. ISSN 0278-6915.