Tanah Terjanji

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Peta menunjukkan salah satu tafsiran terkait Tanah yang Dijanjikan, berdasarkan janji Tuhan kepada Abraham (Kejadian 15).

Tanah Terjanji (Tanah Perjanjian; Ibrani: הארץ המובטחת, terjemahan: ha-Aretz ha-Muvtakhat; Inggris: Promised Land) merujuk pada satu istilah yang digunakan bagi mengartikan tanah yang dijanjikan oleh Tuhan, berdasarkan Alkitab Ibrani, kepada Bani Israel. Janji ini pertama kali dibuat kepada Abraham (Kejadian 15:18–21) dan kemudian sekali lagi kepada anak dia Ishak, dan anak laki-laki Ishak, Yakub (Kejadian 28:13), cucu Abraham. Tanah yang Dijanjikan diberikan kepada keturunan mereka setelah Keluaran dan diartikan dalam bentuk terkait wilayah dimulai dari Sungai Mesir ke Sungai Efrat.

Catatan Alkitab[sunting | sunting sumber]

Perjanjian Lama/Alkitab Ibrani[sunting | sunting sumber]

Kitab Kejadian

Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:[1]
Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya: "Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub."[2]

Kitab Keluaran

Bukan saja Aku telah mengadakan perjanjian-Ku dengan mereka untuk memberikan kepada mereka tanah Kanaan, tempat mereka tinggal sebagai orang asing,[3]

Kitab Ulangan

Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu--ditanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.[4]
Sebab Aku akan membawa mereka ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka, yakni tanah yang berlimpah-limpah susu dan madunya; mereka akan makan dan kenyang dan menjadi gemuk, tetapi mereka akan berpaling kepada allah lain dan beribadah kepadanya. Aku ini akan dinista mereka dan perjanjian-Ku akan diingkari mereka.[5]

Kitab Yehezkiel

Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada waktu Aku membawa kamu masuk ke tanah Israel, ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada nenek moyangmu.[6]

Kitab Nehemia

Engkau dapati bahwa hatinya setia terhadap-Mu dan Engkau mengikat perjanjian dengan dia untuk memberikan tanah orang Kanaan, tanah orang Het, tanah orang Amori, tanah orang Feris, tanah orang Yebus dan tanah orang Girgasi kepada keturunannya. Dan Engkau telah menepati janji-Mu, karena Engkau benar.[7]

Perjanjian Baru[sunting | sunting sumber]

Surat Ibrani

Karena iman ia (Abraham) diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.[8]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]