Tamjidillah II
Tuan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Sultan Tamjidullah al-Watsiq Billah bin Pangeran Sultan Muda Abdur Rahman | |||||
---|---|---|---|---|---|
Sultan Banjar | |||||
Berkuasa | 3 November 1857-25 Juni 1859 | ||||
Penobatan | 7 September 1851 (Penjabat Mangkubumi Banjar)[1]
| ||||
Pendahulu | Sultan Adam al-Watsiq Billah | ||||
Penerus | Sultan Hidayatullah Khalilullah | ||||
Wangsa | Dinasti Banjarmasin | ||||
| |||||
Ayah | Pangeran Sultan Muda Abdur-Rahman | ||||
Ibu | Nyai Besar Aminah | ||||
Permaisuri | Ratu Tamjidullah | ||||
Anak | 1. ♂ Pangeran Muhammad Amir[9] 2. Pangeran Muhammad Amin |
Paduka Tuan Sultan Muda Tamdjid Illah (Sultan Moeda Tamdjid-Illah)[10] bergelar Sultan Tamjidullah al-Watsiq Billah (سلطان الواثق بالله) atau Sultan Tamjid Allah II (bin Pangeran Sultan Muda Abdur Rahman), terlahir dengan nama Gusti Wayuri, adalah Sultan Banjar terakhir (ke-21) versi Belanda.[11][12] Ia memerintah antara tahun 1857-25 Juni 1859 Diarsipkan 2018-01-11 di Wayback Machine..[13] Ia dilantik oleh pemerintahan Hindia Belanda untuk menggantikan almarhum kakeknya (Sultan Adam), padahal pelantikan tersebut bertentangan dengan surat wasiat almarhum Sultan Adam, raja Banjar pendahulunya.[11][14][15][16][17][18][19]
Mangkubumi Sementara[sunting | sunting sumber]
Setelah kematian mangkubumi Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana maka untuk sementara ia dilantik menjadi pemangku mangkubumi berdasarkan besluit per tanggal 13 November 1851 No. 2[20] Pelantikannya sebagai mangkubumi oleh pemeintah Hindia Belanda tidak disetujui oleh Sultan Adam karena melangkahi Pangeran Perabu Anum (adik almarhum Raja Muda Pangeran Abdul Rahman), bahkan Sultan Adam meminta Belanda untuk memecat Pangeran Tamjidillah II sebagai mangkubumi.[21]
Sultan Muda[sunting | sunting sumber]
Ia merupakan putera tertua dari Putra mahkota Pangeran Ratu Sultan Muda Abdul Rachman dengan seorang selir Tionghoa (Nyai Dawang bergelar Nyai Besar Aminah) dengan nama lahir Gusti Wayuri. Dari perkawinan terdahulu Sultan Muda Abdul Rachman dengan isteri utama Ratu Sultan Abdul Rahman alias Ratu Salmah (adik Pangeran Antasari) menghasilkan seorang putera calon pewaris Kesultanan Banjar bernama Rakhmatillah (Rachmadillah), namun putera tersebut meninggal semasa masih bayi.
Pemerintah Hindia Belanda sebelumnya sudah mengangkat Pangeran Tamjid sebagai mangkubumi semasa ayahnya (Sultan Muda Abdurrahman) masih hidup, kemudian setelah ayahnya mangkat, ia dilantik menjadi Sultan Muda sejak 10 Juni 1852 merangkap jabatan mangkubumi yang telah dijabatnya sebelumnya. Sebagai mangkubumi (rijksbestuurder) dan Putera Mahkota, Pangeran Ratu Sultan Muda Tamjidillah memperoleh gaji f 12.000 dan hasil peramasan (tambang emas) senilai 40 tahil @75 - 3.000 setahun.[22] [23] [24]
Sultan Banjar[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 1274 Hijriyah bertepatan tanggal 3 November 1857 Tamjidillah II (umur 38 tahun) telah dilantik oleh kolonial Belanda menjadi Sultan Banjar, padahal ia hanya seorang anak dari selir (Nyai Besar Aminah) seorang peranakan Tionghoa-Dayak [25] meskipun ia sebagai anak tertua dan selanjutnya kemudian pihak Belanda mengangkat Hidayatullah II sebagai mangkubumi. Pengangkatan Tamjidillah II ditentang segenap bangsawan Banjar karena menurut wasiat almarhum Sultan Adam semestinya Hidayatullah II yang dinobatkan sebagai Sultan karena ia anak permaisuri (Ratu Siti [Mariama]). Tamjidillah II melantik puteranya sebagai Sultan Muda dengan gelar Tamjidullah III.
Sehari setelah pelantikannya oleh Belanda sebagai Sultan Banjar, Sultan Tamjidillah II menandatangani surat pengasingan kandidat sultan lainnya pamannya sendiri Pangeran Prabu Anom bin Sultan Adam yang diasingkan ke Bandung pada tanggal 23 Februari 1858.[26]
Ketika Sultan Adam al-Watsiq Billah meninggal pada tanggal 1 November 1857 karena sakit, tanpa sepengetahuan Dewan Mahkota, yaitu sesudah dua hari pemakaman almarhum Sultan Adam, pemerintah Hindia Belanda menobatkan Pangeran Tamjidillah sebagai Sultan Banjar. Pangeran Prabu Anom (putera Sultan Adam dengan Nyai Ratu Kamala Sari) ditangkap oleh Belanda, karena menurut pertimbangan Belanda, kalau Pangeran Prabu Anom berada di Banjarmasin akan membahayakan, dan dia dibuang ke pulau Jawa.[27]
Jauh sebelumnya Sultan Adam pernah mengutus surat ke Batavia agar pengangkatan Tamjidillah II sebagai Sultan Muda (Putra Mahkota) dibatalkan. Sebelum wafatnya Sultan Adam sempat membuat surat wasiat yang menunjuk Pangeran Hidayatullah II (cucu Sultan Adam dan cucu Pangeran Mangkoe Boemi Nata) sebagai Sultan Banjar penggantinya dan mengutuk siapapun yang tidak menaati surat wasiat tersebut, inilah menjadi dasar perlawanan segenap bangsawan terhadap Hindia Belanda.
Pada tanggal 25 Juni 1859, Hindia Belanda memakzulkan Tamjidillah II sebagai Sultan Banjar kemudian mengirimnya ke Buitenzorg (kini Bogor).
Pada tanggal 24 Juni 1859 pertemuan lain diatur di ibu kota, di mana sultan TAMDJIDOLLAH ALWASZIKI-BILLAH secara sukarela melepaskan martabatnya, dengan permintaan untuk pergi ke Batavia. Permintaan ini segera dikabulkan. Tanggal 22 Juli ia tiba di Batavia dengan kapal uap Ardjoeno, dengan pengiring 23 wanita, 6 kerabat dan 17 pembantu.
Setelah turun tahta oleh sultan TAMDJID, komisaris mempercayakan administrasi kerajaan kepada pangeran SOERIA-MATARAM, putra almarhum sultan ADAM, dan berusia 58 tahun, yang pendapatannya diambil dari provinsi Tabalong Pitap, Benoa-bamban, Batang Kulur, Benoa Rambau dan Padang, di pedalaman. Ia menikah dengan Ratoe Asia, anak saudara sultan ADAM. Selanjutnya pemerintahan dipercayakan kepada pangeran MOHAMAD TAMBAK-ANJAR, saudara HIDAJAT, dan berusia 39 tahun. Itu diumumkan pada 28 Juni 1859.[22]
Hubungan Silsilah dengan Raja Sumbawa[sunting | sunting sumber]
Di bawah ini adalah silsilah Pangeran Tamjidullah dengan Raja Sumbawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV.
Tertulis dalam buku Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde volume 14 (1864:503):[28]
"Omtrent de lans Kaliblah wordt het navolgende verhaald. Zij behoorde vroeger tot de rijkswapens van den Sultan van Sumbawa. Een dezer Sultans nu was in het huwelijk getreden met Ratoe Laija, eene zuster van Sultan Tahmid Ilah II van Bandjermasin. Uit dat huwelijk is de Sulthan Mohamad, die later over Sumbawa geregeerd heeft geboren."
— Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde, volume 14 (1864:503).[28]
“ | Berikut ini terkait dengan tombak Kaliblah. Tombak ini dulu milik senjata nasional Sultan Sumbawa.
Salah satu Sultan ini (Sultan Mahmud) sekarang menikah dengan Ratoe Laija, saudara perempuan dari Sultan Tahmid Illah II (Raja Banjar 1785-1808) dari Bandjermasin. Buah dari pernikahan itu adalah Sulthan Mohamad (Sultan Lalu Muhammad Kaharuddin II Raja Sumbawa XIII 1795-1816), yang kemudian memerintah atas Sumbawa. |
” |
SULTAN BANJAR I 1520-1546 ♂ Sultan Suriansyah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Tuan Khatib Banun | ♂ Pangeran Anom Pangeran di Hangsana | SULTAN BANJAR II ♂ Sultan Rahmatullah | ♂ Pangeran di Laut | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nyai......... | ♀ Nyai Ratu ..... | SULTAN BANJAR III ♂ Sultan Hidayatullah I | ♀ Putri Nur Alam | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
MANGKUBUMI BANJAR ♂ Kiai Tumenggung Raksanagara | SULTAN BANJAR IV ♂ Sultan Mustain Billah Raden Senapati | ♂ Raden Subamanggala Pangeran Mangkunagara | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
MANGKUBUMI BANJAR ♂ Panembahan di Darat | SULTAN BANJAR V.a. ♂ Sultan Inayatullah Pangeran Dipati Tuha 1 | WALI SULTAN BANJAR ♂ Sultan Ri'ayatullah Pangeran Tapasena (Wali Sultan Amrullah Bagus Kesuma) | RAJA KOTAWARINGIN 1 ♂ Ratu Bagawan dari Kotawaringin | ♀ Ratu Hayu Putri Busu | ♂ Raden Timbakal Pangeran Dipati Martasari | ♀ Si Jawa | ♂ RAJA SUMBAWA-SELEPARANG (Kamutar 4) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR VI.b. ♂ Sultan Dipati Anom Raden Kasuma Lalana | SULTAN BANJAR VI.a. ♂ Sultan Saidullah Raden Kasuma Alam | ♀ Putri Gelang[29][30]
PANEMBAHAN MELIAU 1624–1677 | RAJA KOTAWARINGIN 2 ♂ Ratu Amas (beristeri Puteri Galuh Hasanah binti Pangeran Adipati Tapa Sana) | ♂ Raden Kasuma Taruna Pangeran Dipati Kasuma Mandura | ♂ Pangeran Singamarta Raden Sutasoma | PUTRI TALIWANG ♀ Mas Surabaya | PANGERAN TALIWANG 1 ♂ Raden Subangsa Raden Marabut | PUTRI SUMBAWA ♀ Dewa Mas Panghulu | SULTAN SUMBAWA I ♂ Dewa Mas Pamayam Mas Cinni | ♂ I Mappaijo Daeng Mannjauru Sultan Harun Al Rasyid Tumenanga ri Lampana (Raja Tallo ke-10 ) | ♀ Ratu...... | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CO-REGENT ♂ Pangeran Dipati | SULTAN BANJAR VII.a. ♂ Raden Bagus Sultan Amrullah Bagus Kasuma Suria Angsa dari Banjar Sultan Saidillah 02[33][34][34] | SULTAN BANJAR VII.b. ♂ Raden Basus Pangeran Suria Negara Sultan Tahlil-Lillah Sultan Tahirullah Ahmed Tantahid-allah [35] | Raden Buyut Kasuma Banjar | ♂ Raden Pajang Raden Suta Kasuma | ♀ Gusti Pandara | DATU TALIWANG Karaeng Taliwang ♂ Raden Mataram Amas Mattaram Maes Materan (mati dibunuh Raden Sanggaleja di Bontoala) (yang "hilang" di Tallo) | SULTAN SUMBAWA III (1672/75 – 1702/05) ♂ Dewa Mas Bantan | ♀ Halimah Daeng Tomi Karaeng Tannisanga | {{{ }}} | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Purba Negara (Pangarang-Purba-Negarree)[36][37][38] | SULTAN BANJAR VIII.b. ♂ Panembahan Kusuma Dilaga | SULTAN BANJAR VIII.a. ♂ Sultan Tahmidullah 01 Panembahan Tengah | DATU TALIWANG ♂ Gusti Amin | DATU TALIWANG ♂ Datu Gunung Setia | ♀ Karaëng-Bonto-lângkasá 05 Tumatea ri Selaparang[39] | DATU TALIWANG SULTAN SUMBAWA IV (1702-1725) ♂ Amasa Samawa Dewa Mas Madina | ♀ I Rakkia Karaeng Kanjenne Addatuang Sidenreng VI Arung Berru VII (m. 1720 - 1740) | DATU JEREWEH Mas Palembang ♂ Dewa Maja Jereweh | ♀ Karaeng Bontoje'ne | ♀ Dewa Isa Karaeng Barong Patola | ♂ Daeng Mamuntuli Arung Kadjoe bin Arung Teko dari Bone (saudara Raja Arung Bujung ?) | DATU SERAN PEMANGKU SULTAN SUMBAWA (1723-1725) ♂ Raja Tua Datu Bala Sawo Dewa Loka Ling Sampar | DATU SERAN Dewa Mas Pakil Dewa Lengan Seran | ♂ Datu Budi | ♀ Dewa Iya Datu Balasao Datu Bini Tenga | SULTAN BIMA Sultan Hasanuddin Muhammad Ali Syah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR IX.a. ♂ Sultan Hamidillah Panembahan Kuning (Sultan Kuning) | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Mangku Delaga (Pangeran Mangkubumi Suria Delaga) Pangeran Dipati Mangkubumi Pangéran Dipatty Soeria di Laga [40] | SULTAN BANJAR IX.b. m. 1734-1759' ♂ Sultan Tamjidillah I Sultan Sepuh dari Banjar | DATU TALIWANG ♂ Pangeran Laya Kesuma | PANGERAN BANJAR ♂ Datu Aria | KARAENG BONTOLANGKASA 06 ♂ I Mappasempa' Ahmad Daeng Mamaro Opu Mangnguluang | SULTANAH SUMBAWA VII ♀ Sultanah Siti Aisyah Karaeng Bontowa 02 | DATU TALIWANG SULTAN SUMBAWA VI ♂ Sultan Muhammad Kaharuddin I | PERMAISURI BINAMU ♀ Karaeng Baine Binamu We Tenri Ico Dai Karaeng Mangarabombang Datu Pampang | RAJA BINAMU (JENEPONTO) XI m. 1796-1814 ♂ I Bebasa Daeng Lalo Karaeng Lompoa Ri Binamu | ♀ Putri | DATU JEREWEH ♂ ALAUDDIN HASANUDDIN | ♀ Ran Tambas Lala Tambas | ♂ Datu Seppe | ♂ Datu Dollah | ♂ Manuru Daha Abdul Muslimin Ali Syah | ♀ Datu Siti Maryam | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR X.a. ♂ Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Sultan Tahmidillah 1 | ♀ Ratu Sultan Muhammad[41] | DATU TALIWANG ♂ Gusti Aceh | SULTAN SUMBAWA IX 1762-1765 ♂ Gusti Mesir Abdurrahman Sultan Muhammad Jalaluddin Syah II | RAJA PERMAISURI SUMBAWA ♀ Datu Bonto Paja Siti Khadijah | RAJA TALLO MANGKUBUMI GOWA ♂ I Manyombali Daeng Patompo Karaeng Barang Mamase Raja Tallo Mangkubumi Gowa | ♂ I Lotting Shalahuddin Daeng Marakka TuMalompoa ri Data | ♂ Dea Adipati Lalu Kaidah Mele Habirah Lalu Jamelela Dea Koasa Unter Iwes | ♀ Lala Saragialu Daeng Talebang | DATU SERAN SULTAN SUMBAWA XIV m. 1777-1791 ♂ Sultan Harun Ar Rasyid II Datu Budi Lalu Mahmud | ♀ Lala .... | SULTAN SUMBAWA VIII 1761-1752 ♂ Sultan Lalu Onye Datu Ungkap Sermin Dewa Lengit Ling Dima | ♂ Lalu Gau Mustandarman Datu Bajing | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Putri Lawiyah | SULTAN BANJAR X.b. ♂ Sultan Tahmidillah 2 (Panembahan Batu) | Syarifah Aminah binti Habib Nuh - mufti Prambanan | ♀ Ratoe Laija/Putri Sarah | SULTAN SUMBAWA X 1765 ♂ Dewa Masmawa Sultan Mahmud | RAJA TALLO MANGKUBUMI GOWA ♂ I Mahmud Daeng Sila Karaeng Beroanging Raja Tallo Mangkubumi Gowa | ♂ I Tamparang Daeng Taesa Karaeng Cilallang | ♂ Karaeng Manippi Datu Bonto Mangape | ♀ Lala Intan Ratu Nong Sasir | ♀ Datu Giri | SULTAN BIMA IX m. 1773-1817 ♂ Sultan Abdul Hamid Muhammad Syah Mantau Asi Saninu | SULTANAH SUMBAWA XII m. 1791-1795 ♀ Sultanah Shafiyatuddin Daeng Massiki | ♂ Lalu Abdullah Syahbandar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR XI.a.2. ♂ Pangeran Amir (Sultan Amir) [41] | SULTAN BANJAR XI.a.1. ♂ Sri Pangeran Abdullah wafat 1776 (Amirul Mukminin Abdullah) | ♂ Ratu Siti Air Mas | SULTAN BANJAR XI.b. ♂ Sultan Sulaiman Al-Mu'tamid 'Alâ Allâh Sultan Sulaiman Rahmatullah | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Ratoe Anom Ismail Ratu Anom Mangkubumi Sukma Dilaga | SULTAN SUMBAWA XIII ♂ Sultan Muhammad Kaharuddin II | ♀ Lala Amatollah | ♀ Ratu..... | SULTAN BIMA X m. 1818-1854 ♂ Sultan Ismail Muhammad Syah Rumata Mawa’a Alus Mantau Dana Sigi | ♂ Lalu Cela Tureli Belo | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Mas'ud | ♀ Gusti Khadijah | ♂ Pangeran Tahmid | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Mangkoe Boemi Nata (Pangeran Husin) | SULTAN BANJAR ♂ Sultan Adam | ♀ Njahi Ratoe Koemala Sarie | Pangeran Achmid | ♂ Pangeran Singa-Sarie [42] | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Amaroe'llah | ♀ Lala Rante Patola binti Anwar Abdul Nabi | ♀ Lala Dendo binti Syahbandar Lalu Abdullah | ♂ Muhammad Yakub Ruma Kapenta Wadu | SULTAN BIMA XI m. 1854-1868 ♂ Sultan Abdullah Muhammad Syah Rumata Mawa’a Adil | PERMAISURI BIMA ♀ Siti Saleha Bumi Pertiga | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin ♂ Pangeran Antasari Gusti Inu Kartapati | ♀ Goestie Sitie [Mariama][43] | SULTAN MUDA BANJAR ♂ Pangeran Ratu Pangeran Sultan Muda Abdur-Rahman | ♀ Nyai Besar Aminah Nyai Dawang | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana (Pangeran Noch) | ♂ Raja Muda: Daeng Mas Kuncir Datu Lolo | ♂ Daeng Padusung Mappasusung | ♀ Daeng Ante Datu Singasari | MANGKUBUMI BIMA ♂ Muhammad Qurais bin Muhammad Hidir Raja Bicara Bima | PERMAISURI BIMA ♀ Sitti Fatimah binti Lalu Yusuf Ruma Sakuru | SULTAN BIMA XIII m. 1881-1915 ♂ Sultan Ibrahim Rumata Mawa’a Taho Perange | PERMAISURI DOMPU ♀ Ratu......... | SULTAN DOMPU XX ♂ Sultan Muhammad Sirajuddin Manuru Kupa | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR ♂ Panembahan Muda Muhammad Said | ♂ Pangeran Amir bin Pangeran Mangkoe Boemi Nata | ♀ Gusti Siti Aer Mas (anak Njahi Deri) | MANGKUBUMI BANJAR SULTAN BANJAR ♂ Pangeran Hidayatullah II | MANGKUBUMI BANJAR SULTAN BANJAR ♂ Sultan Tamjidullah II | ♀ Ratoe Salma (Ratu Ibrahim)[44] | ♂ Pangeran Ibrahim | ♂ Pangeran Haji Abu Bakar | SULTAN SUMBAWA XVI ♂ Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III | ♀ Siti Maryam Daeng Risompa Datu Ritimu | PERMAISURI BIMA ♀ Sitti Maryam | SULTAN BIMA XIV m. 1915-1951 ♂ Sultan Muhammad Salahuddin Marrbora di Jakarta, Ma Kakidi Agama | PERMAISURI BIMA ♀ Siti Aisyah binti SULTAN DOMPU XX Sultan Muhammad Sirajuddin | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Gusti Muhammad Arsyad | ♂ Pangeran Kasuma Indra | ♀ Ratu Kasuma Indra | ♀ Putri Bulan | ♂ Pangeran M. Amin | ♂ Gusti Umar | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin III | PERMAISURI SUMBAWA ♀ Siti Khodijah Daeng Ante Ruma Pa'duka | SULTAN BIMA XV m. 1951-2001 ♂ Sultan Haji Abdul Kahir II Ama Ka'u Kahi Ruma Ma Wa'a Busi Ro Mawo | PERMAISURI BIMA ♀ Hj. RM Zubaidah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Gusti Muhammad Hussein | ♂ Gusti Amak | ♀ Gusti Kumala | ♂ Gusti Jeman | ♀ Gusti Salmah | ♂ Gusti Tarip | ♂ Gusti Kacil | ♂ Pangeran Isa | ♂ Pangeran Jumberi | ♀ Nindo Siti Rahayu Daeng Risompa | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV | PERMAISURI SUMBAWA ♀ Siti Khodijah Daeng Ante Ruma Pa'duka | PERMAISURI BIMA ♀ Hj. Indah Damayanti Putri | SULTAN BIMA XVI m. 4 Juli 2013-23 Desember 2013 ♂ Sultan Haji Fery Zulkarnain (Dae Ferry) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Gusti Abdul Wahab | ♀ Gusti Nur Ainah | BUPATI BANJAR (2005-2015) SULTAN BANJAR ♂ Sultan Haji Khairul Saleh Al-Mu'tashim Billah | PUTRI SUMBAWA ♀ Daeng Nadia Indriana Hanoum | PUTRI SUMBAWA ♀ Daeng Sarrojini Naidu | ♂ Sentot Agus Priyanto | Jena Teke SULTAN MUDA BIMA XVII ♂ Muhammad Putera Ferryandi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ H. Gusti Dhia Hidayat | ♂ Raindra Saadya Ramadhan Priyanto | ♂ Raihan Omar Hasani Priyanto | ♂ Rayaka Ali Kareem Priyanto | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Saleh, Mohamad Idwar (1993). Pangeran Antasari. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. hlm. 16.
- ^ "Institut français d'archéologie orientale du Caire". Ḥawlīyāt Islāmīyah (dalam bahasa Prancis). 4. Institut français d'archéologie orientale. 2007. hlm. 49.
- ^ Gallop, Annabel Teh (2002). "Malay Seal Inscriptions: A Study in Islamic Epigraphy from Southeast Asia" (dalam bahasa Inggris). 3. University of London: 448.
- ^ Daftar Sultan Banjar dalam Indonesian Traditional States II
- ^ Mohamad Idwar Saleh, Banjarmasih: sejarah singkat mengenai bangkit dan berkembangnya kota Banjarmasin serta wilayah sekitarnya sampai dengan tahun 1950 (Jilid 4 dari Seri penerbitan Museum Negeri Lambung Mangkurat), Penerbit Museum Negeri Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan, Direktorat Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1982
- ^ Urang Banjar dan kebudayaannya, Penerbit Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, 2007 ISBN 979-98892-1-9, 9789799889218
- ^ J. M. C. E. Le Rutte (1863). Episode uit den Banjermasingschen oorlog. A.W. Sythoff. hlm. 12.
- ^ Nederlanderh, Host Indie. Brill Archive. hlm. 140.
- ^ menikah dengan Putri Bulan binti Pangeran Hidayatullah II
- ^ Le Rutte, J. M. C. E. (1863). Episode uit den Banjermasingschen oorlog. A.W. Sythoff. hlm. 12.
- ^ a b "Landsdrukkerij". Almanak en Naamregister van Nederlandsch-Indië voor 1860 (dalam bahasa Belanda). 33. Batavia: Ter Lands-Drukkerij. 1860. hlm. 141.
- ^ Sudrajat, A. Suryana (2006). Tapak-tapak pejuang: dari reformis ke revisionis (Seri khazanah kearifan). Erlangga. hlm. 17. ISBN 9797816109. ISBN 978-979-781-610-0
- ^ Hoëvel, Wolter Robert (1861). "Wolter Robert van Hoëvell, H.A. Lesturgeon". Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (dalam bahasa Belanda). Ter Lands-drukkerij. hlm. 200.
- ^ Tim Sunrise Picture (2011). 100 Pahlawan Nusantara. Cikal Aksara. ISBN 6028526347. ISBN 9786028526340
- ^ Pranadipa Mahawira (1 Jan 2013). Cinta Pahlawan Nasional Indonesia: Terlengkap & Terupdate. WahyuMedia. hlm. 104. ISBN 9797957519. ISBN 9789797957513
- ^ Merle Calvin Ricklefs (2005). Sejarah Indonesia modern, 1200-2004. Penerbit Serambi. hlm. 299. ISBN 9791600120. ISBN 9789791600125
- ^ Merle Calvin Ricklefs (11 Sep 2008). A History of Modern Indonesia Since C.1200. Macmillan International Higher Education. hlm. 170. ISBN 1137052015. ISBN 9781137052018
- ^ Pieter A. van der Lith. Nederlandsch Oost-Indië: beschreven en afgebeeld. hlm. 140.
- ^ Intan Mardiana N, Endang Sriwigati, Yuni Astuti Ibrahim, Andini Perdana (1 Januari 2009). Agus Aris Munandar, ed. Koleksi Pilihan 25 Museum di Indonesia. Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 65.
- ^ Meyer, Arnold (1866). De onpartijdigheid van den schrijver van "De bandjermasinsche krijg" (dalam bahasa Belanda). De Veij Mestdagh. hlm. 10.
- ^ Republik Indonesia: Propinsi Sulawesi. 1963. hlm. 370.
- ^ a b Tijdschrift voor Nederlandsch Indië. 23. Ter Lands-drukkerij. 1861. hlm. 70.
- ^ Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1854). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 27. Lands Drukkery. hlm. 92.
- ^ Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1854). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 28. Lands Drukkery. hlm. 94.
- ^ phan tong fang (petompang)
- ^ Kiai Bondan, Amir Hasan (1953). Suluh Sedjarah Kalimantan. Bandjarmasin: Fadjar.
- ^ Ahmad Gazali Usman, Pangeran Hidayatullah, dalam Kalimantan Scientie, No. 17, Tahun VII, Banjarmasin, 1988, hal. 4
- ^ a b "Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde" (dalam bahasa Belanda). 14. Batavia: Lange & Company, Martinus Nijhoff. 1864: 503.
- ^ J. Pijnappel (1854). Beschrijving van het Westelijke gedeelte van de Zuid- en Oosterafdeeling van Borneo (de afdeeling Sampit en de Zuidkust) (dalam bahasa Belanda). 3. hlm. 280.
- ^ "Institut voor taal-, land- en volkenkunde von Nederlandsch Indië, The Hague, Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde von Nederlandsch Indië (Netherlands)". Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van Nederlandsch-Indië (dalam bahasa Belanda). 3. M. Nijhoff. 1860. hlm. 280.
- ^ Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1857). "Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde" (dalam bahasa Belanda). 6. Lange & Co.: 242.
- ^ Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1862). "Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde". 11. Lange & Company: 49.
- ^ Souza, George Bryan (2004). The Survival of Empire: Portuguese Trade and Society in China and the South China Sea 1630-1754 (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 126. ISBN 0-521-53135-7. ISBN 9780521531351
- ^ a b von Siebold, Philipp Franz (1847). "Le moniteur des Indes orientales et occidentales: recueil de mémoires et de notices scientifiques et industriels... concernant les possessions néerlandaises d'Asie et d'Amérique" (dalam bahasa Prancis). Belinfante frères: 166.
- ^ Stokvis, Anthony Marinus Hendrik Johan (1888). Manuel d'histoire, de généalogie et de chronologie de tous les états du globe, depuis les temps les plus reculés jusqu'à nos jours (dalam bahasa Prancis). Brill. hlm. 379.
- ^ BEECKMAN, DANIEL (2018). "A Voyage to and from the Island of Borneo, in the East-Indies. with a Description of the Said Island: Together with the Re-Establishment of the English Trade There" (dalam bahasa Inggris). Creative Media Partners, LLC: 67. ISBN 138569937X. ISBN 9781385699379
- ^ Beeckman, Daniel (1718). "A Voyage to and from the Island of Borneo, in the East-Indies: With a Description of the Said Island: Giving an Account of the Inhabitants, Their Manners, Customs, Religion, Product, Chief Ports, and Trade ... Also a Description of the Islands of Canary, Cape Verd, Java, Madura; of the Streights..." (dalam bahasa Inggris). T. Warner, and J. Batley: 54.
- ^ Beeckman, Daniel (1973). "A Voyage to and from the Island of Borneo" (dalam bahasa Inggris). Barnes & Noble.
- ^ saudara perempuan putra raja Gowa Karaeng-Bisei Tu-mateja-ri-Djakâttará & Abdu-l-Jaliel Tuwammenang-ri-Lakijoeng
- ^ Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van. 1938. hlm. 170.
- ^ a b A. MEIJER (Jonkheer.) (1872). Militair tijdschrift (dalam bahasa Belanda). Bruining & Wijt. hlm. 554.
- ^ Lembaga Kebudajaan Indonesia, Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (1860). Tijdschrift van het Bataviaasch Genootschap (dalam bahasa Belanda). 9. Batavia: Lange & Company. hlm. 126.
- ^ Willem Adriaan Rees (1867). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: nader toegelicht (dalam bahasa Belanda). Dutch East Indies: D.A. Thieme. hlm. 22.
- ^ Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia), Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia) (1860). Tijdschrift van het Bataviaasch Genootschap (dalam bahasa Belanda). 9. Lange. hlm. 122.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- https://jejakrekam.com/2017/10/22/pangeran-tamjid-bukan-pengkhianat-kesultanan-banjar/
- (Inggris) http://en.rodovid.org/wk/Person:77014 Silsilah Sultan Tamjidillah 2
- (Indonesia) http://lms.aau.ac.id/library/ebook/R_2185_04_H/files/res/downloads/download_0187.pdf[pranala nonaktif permanen]
Didahului oleh: Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana |
Mangkubumi 7 September 1851-9 Oktober 1856 |
Diteruskan oleh: Pangeran Hidayatullah |
Didahului oleh: Sultan Muda Abdul Rahman |
Sultan Muda 10 Juni 1852-3 November 1857 |
Diteruskan oleh: Pangeran Prabu Anom |
Didahului oleh: Sultan Adam Al-Watsiq Billah |
Sultan Banjar 3 November 1857-25 Juni 1859 |
Diteruskan oleh: Sultan Hidayatullah Halillah |