Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Sustainable Development Goals
Misi"Selembar cetak biru untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk seluruh masyarakat dan dunia pada 2030."
Jenis proyekOrganisasi nirlaba
LokasiSeluruh dunia
PemilikDidukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa & dimiliki oleh masyarakat
PendiriPerserikatan Bangsa-Bangsa
Dimulai2015
Situs websdgs.un.org


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (bahasa Inggris: Sustainable Development Goals, disingkat SDGs atau Global Goals) adalah 17 tujuan global dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk perdamaian dan kemakmuran manusia dan planet bumi sekarang dan masa depan.[1][2] Tujuan ini dicanangkan bersama oleh negara-negara lintas pemerintahan pada resolusi PBB yang diterbitkan pada 21 Oktober 2015 sebagai ambisi pembangunan bersama hingga tahun 2030.[1] Tujuan ini merupakan kelanjutan atau pengganti dari Tujuan Pembangunan Milenium yang ditandatangani oleh pemimpin-pemimpin dari 189 negara sebagai Deklarasi Milenium di markas besar PBB pada tahun 2000 dan tidak berlaku lagi sejak akhir 2015.

17 tujuan tersebut adalah: (1) Tanpa kemiskinan; (2) Tanpa kelaparan; (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (4) Pendidikan berkualitas; (5) Kesetaraan gender; (6) Air bersih dan sanitasi layak; (7) Energi bersih dan terjangkau; (8) Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; (9) Industri, inovasi, dan infrastruktur; (10) Berkurangnya kesenjangan; (11) Kota dan komunitas berkelanjutan; (12) Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; (13) Penanganan perubahan iklim; (14) Ekosistem laut; (15) Ekosistem daratan; (16) Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh; dan (17) Kemitraan untuk mencapai tujuan.[3]

Karena tujuannya luas dan saling bergantung, resolusi PBB pada 6 Juli 2017 membuat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan menjadi lebih dapat ditindaklanjuti. 17 tujuan ini dibuatkan target spesifik untuk masing-masing tujuannya. Dibuat juga indikator yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kemajuan menuju targetnya. Setiap target rata-rata memiliki 8-12 indikator.[4]

Ada beberapa alat yang disediakan untuk memantau dan memvisualisasikan kemajuan dalam proses menuju tujuan. Salah satu alat tersebut publikasi online SDG Tracker, yang diluncurkan pada Juni 2018, menyajikan data yang tersedia di semua indikator.[5] Pada Pandemi COVID-19 di 2020 17 tujuan ini memperoleh dampak yang serius di tahun 2020 Ada dampak dan implikasi serius dari pandemi COVID-19 pada semua 17 SDGs di tahun 2020.[6]

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Diagram yang menunjukkan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (dalam bahasa Inggris). Diadopsi pada tanggal 25 September 2015 sebagai bagian dari Agenda 2030.

Agenda pembangunan berkelanjutan yang baru dibuat untuk menjawab tuntutan kepemimpinan dunia dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata.[7] Konsep Tujuan Pembangunan Berkelanjutan lahir pada Konferensi Pembangunan Berkelanjutan PBB, Rio+20, pada 2012 dengan menetapkan rangkaian target yang bisa diaplikasikan secara universal serta dapat diukur dalam menyeimbangkan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan; (1) lingkungan, (2) sosial, dan (3) ekonomi.[7]

Agenda 2017 terdiri dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) atau Tujuan Global, yang akan menjadi tuntunan kebijakan dan pendanaan untuk 15 tahun ke depan (2030).[7]

Untuk mengubah tuntutan ini menjadi aksi nyata, para pemimpin dunia bertemu pada 25 September 2015, di Markas PBB di New York untuk memulai Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.

Tujuan ini diformulasikan sejak 19 Juli 2014 dan diajukan pada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa oleh Kelompok Kerja Terbuka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dalam proposal ini terdapat 17 tujuan dengan 169 capaian yang meliputi masalah masalah pembangunan yang berkelanjutan. Termasuk di dalamnya adalah pengentasan kemiskinan dan kelaparan, perbaikan kesehatan, dan pendidikan, pembangunan kota yang lebih berkelanjutan, mengatasi perubahan iklim, serta melindungi hutan dan laut.[8]

Prinsip utama[sunting | sunting sumber]

Prinsip utama dalam SDGs adalah "Leave no one behind" (Tidak meninggalkan satu orang pun). Dari prinsip tersebut, setidaknya SDGs dapat menjawab dua hal yaitu:

  • Keadilan Prosedural yaitu sejauh mana seluruh pihak terutama yang selama ini tertinggal dapat terlibat dalam keseluruhan proses pembangunan.
  • Keadilan Subtansial yaitu sejauh mana kebijakan dan program pembangunan dapat atau mampu menjawab persoalan-persoalan masyarakat terutama kelompok tertinggal.

.Tujuan[sunting | sunting sumber]

Padaa bulan Agustus 2015, 193 negara menyepakati 17 tujuan berikut ini:[3]

Tujuan 1 - Tanpa kemiskinan (No poverty)
Pengentasan segala bentuk kemiskinan di semua tempat.[9][10]
Tujuan 2 - Tanpa kelaparan (Zero hunger)
yang berkelanjutan.[11]
Tujuan 3 - Kehidupan sehat dan sejahtera (Good health and well-being)
Menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia.[12]
Tujuan 4 - Pendidikan berkualitas (Quality education)
Memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan inklusif serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang [13]
Tujuan 5 - Kesetaraan gender (Gender equality)
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan.[14]
Tujuan 6 - Air bersih dan sanitasi layak (Clean Water and Sanitation)
Menjamin akses atas air dan sanitasi untuk semua.[15]
Tujuan 7 - Energi bersih dan terjangkau (Affordable and Clean Energy)
Memastikan akses pada energi yang terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan dan modern untuk semua.[16]
Tujuan 8 - Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Works and Economic Grow)


Penerapan di Indonesia[sunting | sunting sumber]

Sebagai wujud komitmen politik Indonesia untuk melaksanakan SDGs, Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan berkomitmen agar pelaksanaan dan pencapaian SDGs dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pihak.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b (Inggris) Resolusi PBB 21 Oktober 2015
  2. ^ "UNDP-Kompas Gelar Diskusi Panel tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-15. Diakses tanggal 2016-06-07. 
  3. ^ a b "The Global Goals For Sustainable Development". Global Goals. Diakses tanggal 2 September 2015. 
  4. ^ "File:A RES 71 313 E.pdf - Wikipedia" (PDF). commons.wikimedia.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-11. 
  5. ^ "Measuring progress towards the Sustainable Development Goals - SDG Tracker". Our World in Data (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-11. 
  6. ^ daccess-ods.un.org https://daccess-ods.un.org/access.nsf/Get?OpenAgent&DS=E/2020/57&Lang=E. Diakses tanggal 2022-09-11.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  7. ^ a b c "UNDP Indonesia: Agenda pembangunan berkelanjutan yang baru". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28. 
  8. ^ (Inggris) Siaran Pers - Majelis Umum PBB proposal mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. 19 Juli 2014
  9. ^ "Tujuan 1: Tanpa Kemiskinan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28. 
  10. ^ Fact Sheet: Agenda ICPD yang Belum Terselesaikan dalam Konteks TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)
  11. ^ "Tujuan 2: Tanpa Kelaparan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28. 
  12. ^ "Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28. 
  13. ^ "Tujuan 4: Pendidikan berkualitas". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28. 
  14. ^ "Tujuan 5: Kesetaraan gender". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28. 
  15. ^ "Tujuan 6: Air bersih dan sanitasi layak". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28. 
  16. ^ "Tujuan 7 - Energi bersih dan terjangkau". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]