Sukasari, Rajeg, Tangerang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sukasari
Negara Indonesia
ProvinsiBanten
KabupatenTangerang
KecamatanRajeg
Kode pos
15545[1]
Kode Kemendagri36.03.11.2011
Luas328.034 Ha
Jumlah penduduk8.758 jiwa
Kepadatan8.758 jiwa/km²


Sukasari adalah desa yang berada di kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia. Desa Sukasari  memiliki  luas wilayah 328.034  Ha dan  didominasi  oleh area  persawahan. Desa  Sukasari terdiri  atas  empat dusun, yaitu  Jati  Gemblok, Bolang, Sarakan  Pinggir, dan Nanggul.

Kondisi  Geografi[sunting | sunting sumber]

Desa  Sukasri merupakan  desa  dengan tipologi  persawajah. Batas  wilayah desa  sebelah  utara adalah  Desa  Pisangan Jaya. Sementara  itu, di  sebelah Selatan  berbatasan  dengan Kelurahan  Sindangsari, sebelah  barat  dengan Desa  Mekarsari, dan  sebelah timur  berbatasan  dengan Desa  Mekarjaya.

Kondisi  Demografi[sunting | sunting sumber]

Pada  tahun 2014, jumlah  penduduk  Desa Sukasari  sebanyak  8.758 jiwa, terdiri  dari  4.508 jiwa  laki-laki  dan 4.250  jiwa  perempuan. Jumlah  penduduk berusia  0-17 tahun sebanyak 254 jiwa  dan penduduk  berusia  18-65 tahun  sebanyak  8.504 jiwa.

Kondisi  Sosial[sunting | sunting sumber]

Agama Islam sangat  mendominasi  di Desa  Sukasari  dan kehidupan  beragama  di desa  ini  terbilang sangat  baik. Hal  itu terbukti  dengan  digelarnya pengajian  oleh  berbagai majelis  ta’lim  setiap malam.

Dalam  matapencahariannya, 1.398  orang menjadi  buruh  tani. Mereka mengolah  pertanian  berupa padi  dan  labu di  kawasan  Desa  Sukasari.Selain  buruh  tani, 33 orang  bekerja  sebagai Pegawai  Negeri  Sipil (PNS). Lalu, sebanyak 669  orang bekerja  sebagai  wiraswasta atau  pedagang, 1.447  menjadi pekerja  lainnya, seperti  pemuka agama, bidan, dan  lain-lain. Tercatat  jumlah pengangguran  di  Desa Sukasari  sebanyak  350 orang.

Mata pencaharian masyarakat Desa Sukasari dilihat dari jenisnya, mata pencaharian sebagai petani, swasta, dan wiraswasta/pedagang masih cukup dominan meskipun tidak menjadi primadona untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat karena ada sebagian kecil masyarakat yang mempunyai mata pencaharian lain. Meskipun demikian, angka pengangguran masih mencapai angka 350 jiwa. Di samping itu jumlah penduduk yang kurang mampu mencapai 3,805 jiwa, atau 761 kepala keluarga.

Referensi[sunting | sunting sumber]