Sri Dewa

Daftar Maharaja Swarnadwipa Masa Awal Minanga Dapunta Hyang 650–683 Sri Jayanasa 684 –702 Sri Indrawarman 702–728 Rudra Wikrama 728–775 Masa Peralihan Wangsa Syailendra Dari Jawa Tengah) Sri Maharaja 775–778 Jawa Dharanindra 778–782 Samaragrawira 782–792 Samaratungga 792–840 Suwarnadwipa Balaputradewa 860–960 Sri Udayaditya Warmadewa 960–988 Sri Cudamani Warmadewa 988–1008 Sri Mara-Vijayottunggawarman 1008–1017 Kadaram Sangrama-Vijayottunggawarman 1017–1030 Di bawah dinasti Chola Rajendra Chola I 1012–1044 Kulothunga Chola I 1070–1120 Mauli Trailokyaraja 1183–1286 Tribhuwanaraja 1286–1316

Sri Dewa adalah seorang maharaja, yang pada tahun 1028 M mengirimkan utusan ke Tiongkok. Dalam kronik Sejarah Song (Sòng Shǐ), namanya dicatat sebagai Shih-li Tieh-hua, yang diperkirakan bukan gelarnya yang lengkap. Ia memerintah tidak lama setelah berbagai wilayah Sriwijaya diserang oleh Raja Rajendra I dari Dinasti Chola pada tahun 1025, yang mana Raja Sangrama Wijayottunggawarman dari Sriwijaya berhasil dikalahkan dan tertawan oleh lawannya. Penyerangan Chola tidak disertai dengan penjajahan wilayah Sriwijaya.

Setelah penyerangan Chola, kekuasaan Sriwijaya di Sumatra tampaknya berhasil dipulihkan, tetapi berdamai dengan Kerajaan Kahuripan yang lalu mengklaim kekuasaan atas seluruh Jawa. Raja Kahuripan Airlangga diperkirakan menikahi salah satu putri Sriwijaya tahun 1030, untuk memperkuat komitmen perdamaian tersebut.

Ajaran Budha Mahayana sangat populer di Sriwijaya sekitar masa pemerintahan raja ini, terbukti dari ditemukannya arca Lokanatha (Bodhisatwa Lokeswara) di Tapanuli yang dibuat pada tahun 1024, serta cerita dalam catatan pendeta Nepal Atisha yang berkunjung ke Sriwijaya antara tahun 1011-23.

Lihat juga

• Invasi Chola ke Sriwijaya