Si Opat Ama

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Si Opat Ama (Surat Batak: ᯘᯪᯀᯬᯇᯖ᯲ᯀᯔ) merupakan pengelompokan marga-marga keturunan Guru Sitindion.

Asal[sunting | sunting sumber]

Tuan Sorba Di Julu memiliki dua orang putra, yakni Raja Nabolon dan Raja Sitempang. Anak kedua Raja Nabolon, yaitu Raja Tamba Tua dengan istrinya boru Malau Pase memiliki keturunan yang dijuluki Raja Si Opat Ama.

Raja Si Opat Ama memiliki leluhur terkenal bernama Datu Parngongo yang pada zamannya populer disebut sebagai seorang datu sakti. Datu Parngongo tersebut memiliki tujuh orang putra, salah satunya Guru Sojoloan atau lebih dikenal dengan nama Guru Sitindion dengan istrinya boru Lumban Gaol. Perkawinan Guru Sitindion dengan boru Lumban Gaol dikaruniai empat putra yang dikenal dengan nama:

  1. Toga Sidabutar
  2. Toga Sijabat
  3. Toga Siadari
  4. Toga Sidabalok

Silsilah keluarga semakin berkembang, ketika Toga Sidabutar sebagai putra pertama menikah dengan boru Pandiangan dan dikaruniai satu orang anak yang lahir diberi nama Raja Sidabutar. Sayangnya, Toga Sidabutar meninggal saat istrinya sedang hamil sang anak.

Berdasarkan tradisi manghabia, istri yang ditinggal meninggal dunia oleh suami dan memiliki adik laki-laki belum menikah, maka istri tersebut akan dikawinkan dengan adik laki-laki suaminya. Dalam cerita keluarga Toga Sidabutar juga demikian, sang istri dinikahkan dengan adiknya sebagai putra kedua Guru Sitindion.

Saat hamil anak kedua, boru Pandiangan juga harus kembali kehilangan suaminya. Anak tersebut kemudian diberi nama Raja Sijabat. Nasib yang sama juga dengan kedua abangnya juga dialami oleh Toga Siadari yang meninggal saat istri abangnya tengah hamil anak ketiga dan diberi nama Raja Siadari. Putra bungsu Guru Sitindion, Toga Sidabalok lantas mengawini boru Pandiangan sekaligus mengasuh anak abang-abangnya yang telah meninggal dunia. Pernikahan Toga Sidabalok dan boru Pandiangan juga dikaruniai satu putra yang diberi nama Raja Sidabalok.

Anak-anak dari boru Pandiangan yang terdiri dari Raja Sidabutar, Raja Sijabat, Raja Siadari, dan Raja Sidabalok kemudian dijuluki dengan Raja Si Opat Ama, yaitu empat ama (bapak) satu ina (ibu) yang masing-masingnya merupakan putra dari empat laki-laki bersaudara tetapi satu rahim ibu.[1]

Marga[sunting | sunting sumber]

Adapun marga-marga Si Opat Ama dari keturunan Guru Sitindion adalah:

  1. Sidabutar
  2. Sijabat
  3. Siadari
  4. Sidabalok

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Nada, Asy Syaffa (28 November 2022). "Mengenal Marga Sidabutar yang Resmi Disandang Erick Thohir". Suara.com. Diakses tanggal 10 Mei 2023.