Shijo Kingo
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
![]() | artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Shijo Kingo [四条金吾] (c. 1230–1300), lahir di sekitar tahun 1230. Ayahnya bernama Shijo Yorikazu. Shijo Kingo adalah pengikut Nichiren Daishonin yang tinggal di Kamakura, Jepang. Nama lengkap dan gelar beliau adalah Shijo Nakatsukasa Saburo Saemon-no-jo Yorimoto. Kingo sederajat dengan gelar Saemon-no-jo [red.gelar untuk kementrian kiri (red. konsentrasi pada seni, pengetahuan dan budaya). Kementrian kiri dianggap lebih unggul dari kementrian kanan (red. militer dan seni bela diri)]. Istrinya adalah Nichigen-Nyo dan mereka memiliki dua putri, yaitu Tsukimaru-gozen dan Kyo-o-gozen. Sebagai pengemban tugas Samurai, Kingo melayani keluarga Ema Asatoki dan anaknya Mitsutoki, cabang dari penguasa Klan Hojo. Kingo menguasai dengan baik tentang pengobatan maupun seni bela diri, dan temperamennya terus terang apa adanya, setia dan penuh semangat. Shijo Kingo juga dikenal sebagai pengikut dan pelindung dari Nichiren Daisyonin. Kesetiaan Kingo terhadap Hukum dan kebajikan moral yang terhormat sebagai salah satu pengikut yang setia dalam sejarah Nichiren Shoshu.
Perjalanan Menjadi Penganut Ajaran Nichiren Daishonin[sunting | sunting sumber]
Sekitar tahun 1256 Dia menyatakan menjadi penganut ajaran Nichiren Daishonin, pada shttp://alt.religion.buddhism.nichiren.narkive.com/LDSI5R7q/shijo-kingoaat itu kira-kira bersamaan dengan Kudo Yoshitaka dan kedua bersaudara Ikegami Munenaka dan Ikegami Munenaga. Ibu Kingo, saudara perempuan, istrinya dan kedua anaknya semua menjadi pengikut dari Nichiren Daishonin. Dalam periode kurun waktu 10 tahun dari tahun 1271 sampai 1280 Kepercayaan dan kontribusi Shijo Kingo menimbulkan efek yang mengagumkan. Ketika Nichiren Daishonin dibawa ke Tatsunokuchi untuk menghadapi pemenggalan pada tahun 1271, Shijio Kingo menemani Nichiren Daisyonin, berteguh hati bila Nichiren Daishonin di hukum mati maka Kingo akan menghabiskan nyawanya bersama Nichiren Daisyonin.
Ketika algojo mengangkat pedangnya untuk memenggal seorang Daisyonin, seketika itu pula sinar muncul dengan tiba-tiba diluar kekuatan algojo. Meskipun saat itu tengah malam, namun langit seketika menjadi terang benderang seperti siang hari. Orang-orang merasa ketakutan dan bergidik karena sinar tersebut. Tidak ada seorang pun yang dapat menghukum seorang Daisyonin, meskipun otoritas negara menggunakan kekuatannya, tetap tidak bisa membunuh Buddha Yang Sebenarnya, Nichiren Daisyonin.
Untuk pertama kalinya, pada tahun 1271, Penganiayaan Tatsunokuci terjadi. Nichiren Daisyonin membuang peran sementaranya sebagai kelahiran kembali dari Boddhisatva Jogyo dan mengungkapkan jadi dirinya sebagai Asli Buddha dari Kuon Ganjo. Pada saat itu Kingo dapat menyaksikan myoho terbesar yaitu acara tertinggi peristiwa Agama Buddha dimana Nichiren Daishonin membuang ajaran sementara dan mengungkapkan jati dirinya sebagai Buddha sesungguhnya. ==
Pada tahun 1277 Shijo Kingo mengamati debat di Kuwagayatsu, Kamakura, yang mana Sammi-bo, salah seorang penganut Nichiren Daisyonin, mengalahkan Ryuzo-bo, seorang Bhikkhu dari Tendai dan anak didik dari Ryokan. Sesama anggota samurai lain yang cemburu pada Kingo melihat kesempatan untuk mempermalukan Kingo di depan atasannya dan melaporkan informasi yang salah pada Tuan Ema dan mengancam untuk menyita perdikan (red. properti dan tanah yang dimiliki seseorang di zaman feodal yang diberikan oleh pimpinan tertinggi) yang dimiliki Kingo. Nichiren Daishonin Daishonin menyusun sebuah petisi ditujukan untuk Tuan Ema Atas nama Shijo Kingo, yang dikirimkan pada penganutnya yang setia.[sunting | sunting sumber]
=== Tidak lama kemudian, Tuan Ema jatuh sakit, alhasil meminta Shijo Kingo untuk menyembuhkannya. Beliau semakin membaik dibawah perawatan dari Shijo Kingo dan setelah itu memperbaharui kepercayaannya pada Kingo. Pada tahun 1278 Kingo menerima surat dari Ema dan mendapatkan bidang tanah tiga kali lipat luasnya dibandingkan sebelumnya. Ketika Nichiren Daisyonin sakit di usia akhir beliau, Shijo Kingo mengunjungi beliau di Minobu. Kingo juga mengunjungi beliau pada saat beliau wafat dan berpartisipasi dalam proses pemakaman. Setelah Nichiren Daishonin moksya, beliau pensiun dan tinggal di Utsubuna di propinsi Kai. ≈≈≈ [1] http://www.sgilibrary.org/search_dict.php?id=1992 Diarsipkan 2012-06-20 di Wayback Machine. === [1] Diarsipkan 2012-06-20 di Wayback Machine.
Referensi[sunting | sunting sumber]
![]() | Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |