Serangan hama belalang 2019-2022

Belalang atau hama yang berasal dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera memiliki ciri berupa antena dan ovipositor yang pendek. Selain semua makhluk hidup atau organisme, istilah hama paling sering digunakan untuk hewan. Belalang gurun yang memiliki nama ilmiah Schistocerca gregaria merupakan satu dari beberapa hama yang paling merusak di dunia.

Tragedi

Antara bulan Juni tahun 2019 sampai bulan Februari tahun 2022, wabah besar belalang gurun mulai muncul dan mengancam pasokan makanan di kawasan Afrika Timur, Semenanjung Arab, dan anak benua India. Tragedi wabah belalang ini merupakan yang terburuk yang pernah di hadapi Kenya dalam 70 tahun terakhir, dan yang terburuk bagi kawasan Ethiopia, Somalia, dan India dalam kurun waktu 25 tahun terakhir. Invasi belalang dimulai ketika Siklon Mekunu pada tahun 2018 menyebabkan hujan deras di Rub' al Khali di Semenanjung Arab pada musim semi 2019. Pada Juni tahun 2019, kawanan belalang mulai menyebar ke bagian utara Iran, Pakistan, India, dan ke bagian selatan Afrika Timur, terutama di wilayah Tanduk Afrika atau Horn of Africa.

Pada Februari tahun 2020 kawanan belalang telah menginvasi lahan seluas 2.400 km persegi di Kenya utara. Dari bulan Mei hingga bulan Oktober 2020, invasi dari gerombolan belalang di seluruh dunia mengalami penurunan ukuran yang stabil. Ini disebabkan oleh negara dan organisasi non-pemerintah yang melakukan upaya pengendalian hama melalui udara dan darat. Ini juga dibantu oleh curah hujan yang rendah di beberapa wilayah yang terkena dampak, serta kurangnya aktivitas badai di Samudra Hindia. Berdasarkan proyeksi yang dikeluarkan oleh FAO pada Maret 2020, Bank Dunia memperkirakan bahwa kerugian dan kerusakan pada tahun 2020 dapat mencapai hingga US$8,5 miliar atau berkisar IDR Rp140,89 triliun di wilayah Afrika Timur dan Yaman.