Lompat ke isi

Serampang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Serampang atau trisula pada patung Poseidon di Kopenhagen.

Serampang (bahasa Inggris: trident) adalah tombak bermata tiga. Serampang juga disebut sebagai trisula, diserap dari bahasa Sanskerta त्रिशूल (triśūla), yaitu senjata tombak bermata tiga milik Dewa Siwa.

Penggunaan

[sunting | sunting sumber]

Pada masa Romawi Kuno, serampang digunakan oleh retarii, gladiator dengan penampilan seperti nelayan (membawa jaring).

Serampang atau trisula saat ini sering diasosiasikan dengan setan oleh mitologi Kristen. Ini kemungkinan karena penggunaannya dalam agama pagan. Trisula adalah senjata Siwa, salah satu dari Trimurti yang sering disembah pada masa kejayaan kerajaan Hindu-Buddha di Sumatra dan Jawa. Begitu pula dalam agama pagan Yunani-Romawi, Poseidon (Neptunus) dewa peguasa laut selalu membawa serampang. Dalam kebudayaan Mikenai, Poseidon adalah dewa utama, dan mungkin lebih utama dibanding Zeus.

Serampang juga digunakan sebagai senjata utama oleh tentara Korea masa lalu, berbeda dengan tentara Tiongkok saat itu yang menggunakan tombak dengan mata berbentuk daun. Selain itu, serampang digunakan juga oleh orang Indonesia salah satunya di Sumatera Selatan.

Ilustrasi Nama dan asal Keterangan
Trisula
Asia Selatan
Senjata sekaligus simbol Dewa Siwa dalam kepercayaan Hindu.
Tridens/Fuscina
Kekaisaran Romawi
Senjata yang dipakai oleh retiarius, salah satu jenis gladiator yang bertarung menggunakan jala.
Dangpa
Semenanjung Korea
Serampang yang dipakai oleh infantri Korea masa Dinasti Joseon.
Kakivak
Kawasan arktik dan subarktik
Serampang yang dipakai oleh bangsa Inuit untuk menangkap ikan.
Serampang camargue
Camargue, Prancis
Serampang yang dipakai oleh para gardian, yaitu penggembala berkuda, untuk mengendalikan ternak.


Lihat pula

[sunting | sunting sumber]