Sepasang Mata Maut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Sepasang mata maut)
Sepasang Mata Maut
SutradaraTorro Margens
ProduserHandi Muljono
CeritaTorro Margens
Abdullah Harahap
Pemeran
Penata musikHartanto
PenyuntingErmis Thaher
Perusahaan
produksi
DistributorKanta Indah Film
Tanggal rilis
1989
Durasi74 menit
NegaraIndonesia
BahasaIndonesian

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Tarjo (M. Rojali) dipenggal kepalanya oleh Parman (Sutrisno Wijaya) dkk, teman seperguruan. Supandi (Hengky Tornando) dipaksa berhenti dari kantornya karena menurut kemauan majikannya untuk membuat pembukuan ganda, Ia diberhentikan agar permainan itu tidak ketahuan. Ia lalu mengungsi ke desa bersama istrinya, Lia (Raja Emma). Pandi menggali sumur, sementara Lia jadi guru SD. Waktu menggali sumur di rumahnya, Pandi menemukan kepala Tarjo, yang sebenarnya dicari-cari adiknya, Ijah (Wenny Rosaline), yang sejak kematian kakaknya, jadi seperti orang kurang waras. Maka bergantian dengan cerita Pandi dan Ijah, kisah masa lalu Tarjo diungkapkan. Parman memperkosa pacar Tarjo, yang juga istri majikan tempat mereka kerja, hingga hamil. Kesalahan lalu ditimpakan pada Tarjo. Parman bisa membunuh Tarjo setelah mengetahui rahasia kesaktiannya: hanya bisa dibunuh setelah pedangnya dilumuri darah perawan. Kepala Tarjo yang ditemukan lalu memperbudak Pandi, untuk membalas dendam pada Parman dkk. Satu per satu dibunuh. Ijah yang lalu tahu duduk soalnya, lalu berusaha mencegah, bersama Jayusman (Torro Margens), kawan guru Lia yang juga seorang jagoan. Dalam usaha itu Ijah tertusuk pedang Parman. Supandi selamat. Parman tewas. Kepala Tarjo dilemparkan ke api oleh Ijah dan terbakar. Dan terdengarlah suara memberikan petuah-petuah agama.

Pemeran[sunting | sunting sumber]

  • Raja Emma sebagai Lia
  • Hengky Tornando sebagai Supandi
  • Wenny Rosaline sebagai Ijah
  • Sutrisno Wijaya sebagai Parman
  • Torro Margens sebagai Jayusman
  • Achmad Syurkati
  • Rama Soedin
  • Rahim Zailani
  • M Rojali sebagai Tarjo
  • Ferry Irawan
  • Benteng Togatorop
  • Imron Sjahdan
  • Theresia Irawan

Pranala luar[sunting | sunting sumber]