Sendi charcot

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Sendi charcot atau dikenal dalam dunia medis Antropati Neuropatik[1] adalah suatu masalah pada saraf kaki, tangan, sendi, pergelangan kaki dan jaringan lunak lainnya pada pengidap diabetes, strok, dan sifilis dengan ditandai gejala kebas atau kesemutan. Sendi charcoat dapat membuat pengidapnya merasa kehilangan tenaga terhadap situasi dalam membawa beban atau tumpuan, salah satunya seperti ketika berjalan atau membawa barang. Hal ini terjadi karena sendi charcot mempengaruhi sistem jaringan saraf dan gerak serta membuat tulang lemah yang dapat mempengaruhi bentuk kaki sehingga mempengaruhi aktivitas sehari - hari, selain itu kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas tidur bagi penderitanya.[1]

Tahap gejala sendi charcot[sunting | sunting sumber]

Berikut tahap-tahap gejala sendi charcot:[2]

  • Akut atau fragmentasi (Tahap 1)

Gejala awal ditandai dengan bagian yang cenderung mengalami panas dan ruam kemerahan hingga pada kondisi pembengkakan pada bagian tubuh seperti kaki dan sendi yang nyeri. Kendati demikian, kondisi ini dapat berangsur membaik seiring dengan pengobatannya. Begitupun sebaliknya, jika tidak dilakukan pengobatan dapat menyebabkan fragmentasi tulang dan pergeseran tulang.

  • Subakut atau koalesensi ( Tahap 2 )

Pada tahap ini dapat membuat kondisi berangsur membaik dengan proses pengobatan yang dilakukan, untuk setiap gejala pada tahap sebelumnya dapat berkurang terutama pembengkakan dan rasa nyeri.

  • Kronis, rekontruksi, atau konsolidasi (Tahap 3)

Kondisi pada tahap ini berlangsung membaik dengan ditandai teratasinya rasa nyeri dan pembengkakan kaki yang mulai balik seperti kondisi semula, kendati demikian sendi tersebut tetap berada pada pengawasan dan posisi kaki kondisi sendi charcot akan sulit pada kondisi semula.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Rachmantoko, Reza,dkk (2021-03-02). "Diabetic Neuropathy Pain". Journal of Pain, Headache and Vertigo (dalam bahasa Inggris). 2 (1): 8–12. 
  2. ^ Harahap, Choirunnisa (2021-08-03). "Hubungan Gaya Hidup dengan Tingkat Keparahan Diabetic Pertipheral Neuropathy" (PDF). Universitas Aufar Rohyan.