Saleem
| Saleem | |
|---|---|
 Saleem tampil di Anugerah MeleTOP Era 2016. | |
| Lahir | A. M. Saleem bin Abdul Majeed 31 Agustus 1961 Kampung Permaisuri, Setiu, Terengganu, Federasi Malaya (sekarang Malaysia) |
| Meninggal | 14 Oktober 2018 (umur 57) Pusat Medis Universitas Nasional Malaysia |
| Sebab meninggal | Kecelakaan sepeda motor |
| Makam | Tanah Perkuburan Islam Batu 10, Cheras, Kuala Lumpur |
| Pendidikan | Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) |
| Pekerjaan |
|
| Tahun aktif | 1985–2018 |
| Suami/istri | Napisah Mohamed (bercerai) Julia Bachok |
| Anak | 6 (termasuk Syafiq Farhain) |
| Karier musik | |
| Genre |
|
| Instrumen | Vokal |
| Label |
|
| Artis terkait | Iklim |
    | |
A. M. Saleem Abdul Majeed, juga dikenal sebagai Saleem Iklim (31 Agustus 1961 – 14 Oktober 2018), adalah seorang penyanyi laki-laki Malaysia yang merupakan vokalis grup Iklim, yang meraih kesuksesan di industri musik pada tahun 1990-an.[1]
Dikenal oleh media lokal sebagai "Raja Balada Malaysia", ia adalah mantan murid komposer musik terkenal, Wan Zul. Lagu-lagunya yang diciptakan oleh Wan Zul dan M. Nasir telah menjadikannya salah satu artis ternama dan populer di tanah air, bersama dengan artis-artis populer lainnya saat itu seperti Jamal Abdillah, Ekamatra dan Wings.
Iklim telah merilis 8 album studio hingga saat ini, dan mendapat tempat di industri musik dengan lagu "Suci Dalam Debu" pada tahun 1990. Saleem telah merekam 11 album solo. Ia dan kelompoknya telah berhasil mengharumkan nama mereka di luar negeri seperti di Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina selatan, Thailand selatan, Pulau Natal, dan Kepulauan Cocos di Australia. Saleem dikenal karena "kekuatan vokalnya" dan suaranya yang "serak-serak basah".[1][2] Ia merupakan ayah dari Syafiq Farhain yang juga mengikuti jejaknya sebagai penyanyi.
Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Saleem lahir pada tanggal 31 Agustus 1961 di Kampung Permaisuri, Setiu, Terengganu. Ia merupakan keturunan campuran India, Jamaika, dan Afrika Selatan Muslim dari pihak ayahnya, serta Melayu, Belanda, dan Jerman dari pihak ibunya. Sebelum menekuni musik, ia bercita-cita menjadi nelayan yang sukses. Namun ambisi itu tidak tercapai. Sebaliknya, ia melanjutkan hidupnya dengan menjadi asisten juru masak di kampus Institut Teknologi MARA (ITM; sekarang Universiti Teknologi MARA atau UiTM) Dungun sebelum mengukir nama sebagai penyanyi.
Bakat
[sunting | sunting sumber]Saleem dikenal karena suaranya yang "serak-serak basah", menurut Nadia Azam dari Malaysiakini,[2] dan "kekuatan vokalnya" seperti yang dijelaskan oleh Ramlah Zainal dari Harian Metro.[1]
Vokalis Slam Zamani Ibrahim, yang pernah bekerja dengan Saleem, menggambarkannya sebagai penyanyi yang tak tertandingi dan salah satu artis yang paling mudah diajak bekerja sama.[3] Ia juga mengatakan, Saleem adalah orang berbakat yang tidak ada penggantinya.[4]
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Saleem telah menikah dua kali dan memiliki 3 anak dari pernikahan tersebut. Putranya, Syafiq Farhain, juga terlibat di bidang musik.[5]
Penyakit dan kematian
[sunting | sunting sumber]Pada bulan Februari 2018, Saleem dirawat di Rumah Sakit Universitas Nasional Malaysia setelah menderita sakit kepala kronis. Ia dilaporkan stabil setelah menerima perawatan selama beberapa hari.[6]
Ia kemudian dirawat di rumah sakit yang sama karena kecelakaan sepeda motor yang dialaminya pada tanggal 21 September 2018. Dia menderita cedera pada tulang rusuknya dan mengalami koma. Pada tanggal 14 Oktober 2018, ia akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 6:15 pagi.[7] Hal ini dibenarkan oleh putrinya, Iera Fakhira. Jenazahnya dimakamkan dengan aman di Pemakaman Islam Batu 10, Cheras, Kuala Lumpur setelah salat Zuhur.
Diskografi
[sunting | sunting sumber]- Album Saleem bersama IKLIM
- 1990 – Satu Kesan Abadi
- 1991 – Bulan Jatuh Ke Riba
- 1992 – Budi
- 1994 – Iklim
- 1995 – Bukan Niatku
- 1996 – Salam Perpisahan
- 2003 – Bunga Emas
- Album Solo Saleem
- 1993 – Wan Zul / Saleem Gabungan 2 Insan Seni
- 1994 – Saleem Unplugged
- 1996 – Akustika Warisan Abadi Saleem The Unplugged Album 2
- 1998 – Maaf
- 1998 – Gabungan Saleem IKLIM & M Nasir
- 2000 – Ratib Orang Pinggiran
- 2001 – Ratu Sanubari
- 2006 – Saleem Epigoni
- 2007 – Ke Hujung Hayat
- 2008 – Aku Saleem: Trilogi Cinta
- 2009 – Demi Cinta
- 2010 – Dunia Etnik
- 2011 – Menyayangimu
- 2013 – Cinta Kita Berbeza
- 2017 – Pilihanku
- Album Koleksi IKLIM
- 1993 - Dunia IKLIM
- 1993 - Saleem IKLIM
- 1995 - Seribu Penghargaan IKLIM
- 1997 - Sambutlah Tanganku IKLIM
- Album Kompilasi
- 1997 – Emas Selamanya IKLIM
- 1997 – Dirgahayu IKLIM
- 1998 – Dirgahayu 2 - SALEEM
- 2000 – Koleksi Ori: Sesuatu Yang Abadi
- 2001 – 3 Dimensi Popular Saleem / Ramli Sarip & Nash
- 2002 – Best Of The Best SEARCH & IKLIM
- 2003 – Emas Unplugged
- 2003 – Emas Moderate
- 2003 – Emas Masterpiece
- 2004 – Saleem IKLIM dan Rahmat EKAMATRA
- 2005 – Memori Hit: Iklim
- 2005 – Iklim: Musim Bermusim
- 2005 – Saleem Raja Balada
- 2008 – Saleem & Iklim: Terunggul
- 2008 – Rahmat Ekamatra vs Saleem Iklim
- 2010 – Keunggulan Saleem
- 2012 – Saleem: Raja Balada II
- 2013 – Raja Pop Raja Balada - Jamal Abdillah Saleem
- 2014 – Saleem Terlajak Laris
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Ramlah Zainal (11 September 2018). "Saleem imbau zaman gemilang". Harian Metro. Diakses tanggal 12 Juni 2025.
- ^ a b Nadia Azam (7 Agustus 2018). "Saleem akan buktikan dia masih ada 'taji'". Malaysiakini. Diakses tanggal 12 Juni 2025.
- ^ Sudirman Mohd Tahir (14 Oktober 2018). "'Saleem tiada tolok bandingnya'". Harian Metro. Diakses tanggal 12 Juni 2025.
- ^ Hilmi Malik (14 Oktober 2018). "'Saleem tiada pengganti'". Astro Awani. Diakses tanggal 12 Juni 2025.
- ^ Norhayati Nordin (16 Maret 2020). Masih ada rindu Harian Metro. Diakses tanggal 12 Juni 2025.
- ^ Raja Nurfatimah Mawar Raja Mohamed (24 Februari 2018). "Saleem masuk hospital akibat sakit kepala kronik". Berita Harian. Diakses tanggal 12 Juni 2025.
- ^ "Popular singer Saleem Iklim dies". Malaysiakini. 14 Oktober 2018. Diakses tanggal 12 Juni 2025.
