Rumpun bahasa Ainu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rumpun bahasa
Ainu
EtnisAinu[1]
PersebaranHokkaido (sekarang)
Pulau Sakhalin
Kepulauan Kuril
Penutur
10 (2007)[2]
Penggolongan bahasa
Aspek ketatabahasaan
Tipologi
Kode bahasa
ISO 639-3ain
Glottologainu1240
ELPAinu (Japan)
Lokasi penuturan
Peta sebaran bahasa dan dialek Ainu sebelum tahun 1945
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Rumpun bahasa Ainu (Ainu: アイヌ イタ, aynu itak; bahasa Jepang: アイヌ語 ainu-go; aksara Kiril: Айну итак) adalah rumpun bahasa yang dituturkan oleh suku Ainu. Dalam bahasa Ainu, ainu atau aynu (アイヌ) berarti orang atau manusia.

Penutur bahasa ini adalah suku Ainu yang tinggal di Hokkaido, Jepang, serta Sakhalin dan Kepulauan Kuril di Rusia. Bahasa Ainu tidak memiliki hubungan dengan bahasa Jepang selain dari sejumlah kosakata yang diserap dari bahasa Jepang.

Status bahasa[sunting | sunting sumber]

Hingga kini tidak ada undang-undang yang menetapkan bahasa resmi di Jepang. Dalam Konferensi Penduduk Asli di Ainu Mosir 2008, Pemerintah Jepang mengeluarkan pernyataan "Bahasa Ainu sebagai bahasa resmi, dan dalam rangka program wajib belajar, bahasa ini wajib diajarkan di sekolah."[3]

Populasi suku Ainu yang sangat sedikit menyebabkan bahasa Ainu dimasukkan ke dalam salah satu bahasa terancam punah. Menurut perkiraan tahun 1996, hanya ada 15 orang penutur fasih bahasa Ainu dari sekitar 15.000 orang suku Ainu.[4] Menurut perkiraan yang lain, penutur asli bahasa Ainu yang terakhir di Kepulauan Kuril sudah meninggal dunia. Di Sakhalin, penutur asli bahasa Ainu diperkirakan sudah punah. Orang yang dapat berbicara bahasa Ainu di Hokkaido hanya ada kurang dari 10 orang, dan mereka pun rata-rata sudah berusia di atas 80 tahun.[5] UNESCO pada tahun 2009 memasukkan bahasa Ainu sebagai bahasa dalam keadaan kritis (critically endangered).[6]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Bahasa ini dulunya diajarkan secara turun temurun melalui tradisi lisan dan tidak memiliki bahasa tulisan. Bahasa Ainu pertama kali ditulis pada abad ke-16 oleh orang Eropa dengan memakai huruf Latin dan aksara Kiril. Orang Jepang suku Yamato menulis bahasa Ainu dengan aksara kana.

Pada zaman Meiji, misionaris Inggris John Batchelor bersama peneliti bahasa Ainu Kyōsuke Kindaichi mulai mendokumentasikan bahasa Ainu. Pada awal abad ke-20, orang suku Ainu mulai menuliskan sendiri bahasa Ainu dengan memakai huruf Latin.

Shigeru Kayano adalah salah seorang penutur asli bahasa Ainu yang aktif mempromosikan bahasa Ainu. Berkat jasanya, kursus bahasa Ainu dibuka di berbagai tempat di Hokkaido. Pada tahun 2007 terdapat 14 lokasi kursus bahasa Ainu di Hokkaido.[7]

Fonologi[sunting | sunting sumber]

Vokal bahasa Ainu
  Depan Madya Belakang
Tertutup i u
Tengah e o
Terbuka a
Konsonan bahasa Ainu
  bilabial Labio-
velar
Alveolar Palatal Velar Glottal
Hentian p   t   k ʔ
Letusan     ts      
Sengau m   n      
Frikatif     s     h
Hampiran   w   j    
Hempas     ɾ      

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Templat:E08
  2. ^ D. Bradley, "Languages of Mainland South-East Asia," in O. Miyaoka, O. Sakiyama, and M. E. Krauss (eds), The vanishing languages of the Pacific Rim, Oxford: Oxford University Press (2007), pp. 301–336. .
  3. ^ 「先住民族サミット」アイヌモシリ2008「日本政府への提言 Diarsipkan 2011-07-18 di Wayback Machine.」
  4. ^ Ethnologue.com. "Ethnologue report for Japan". Diakses tanggal 2009-12-20. 
  5. ^ Juha Janhunen. "Endangered languages in Northeast Asia/ report". Diakses tanggal 2009-12-20. 
  6. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger". UNESCO. Diakses tanggal 2009-12-19. 
  7. ^ "The saga of the Ainu language Number 1 - 2008". Diakses tanggal 2009-12-20. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]