Rosa acicularis
Rosa acicularis | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah ![]() | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Rosid |
Ordo: | Rosales |
Famili: | Rosaceae |
Genus: | Rosa |
Spesies: | R. acicularis
|
Nama binomial | |
Rosa acicularis | |
Subspecies | |
Sinonim [2] | |
Rosa acicularis, atau mawar Arktik, adalah spesies mawar liar yang tersebar luas di belahan bumi utara.[3] Mawar ini dikenal karena ketahanannya terhadap suhu dingin ekstrem dan sering ditemukan di hutan boreal serta tundra. Selain sebagai tanaman hias, Rosa acicularis juga memiliki berbagai manfaat dalam pengobatan tradisional dan industri kosmetik.[4]
Klasifikasi
[sunting | sunting sumber]Rosa acicularis pertama kali dideskripsikan oleh Carl Ludwig Willdenow pada tahun 1809. Spesies ini termasuk dalam famili Rosaceae dan merupakan salah satu mawar liar yang paling tahan terhadap iklim dingin.[5] Beberapa subspesies ditemukan di berbagai wilayah, menunjukkan adanya adaptasi terhadap lingkungan setempat.
Deskripsi
[sunting | sunting sumber]Rosa acicularis merupakan semak berduri yang dapat tumbuh hingga 3 meter. Batangnya memiliki duri-duri kecil yang tajam. Daunnya tersusun majemuk dengan 5–9 anak daun berbentuk elips dengan tepi bergerigi.[6]
Bunga Rosa acicularis berwarna merah muda hingga merah keunguan, dengan diameter sekitar 3–5 cm dan aroma yang khas. Bunga ini memiliki lima kelopak serta benang sari yang mencolok.
Buahnya, yang dikenal sebagai rose hip, berbentuk bulat hingga lonjong dan berwarna merah terang hingga oranye saat matang. Rose hip kaya akan vitamin C dan sering digunakan dalam pengobatan herbal serta industri makanan.[6]
Distribusi dan Habitat
[sunting | sunting sumber]Rosa acicularis tersebar luas di belahan bumi utara,[5] terutama di:
- Amerika Utara: Kanada, Alaska, dan beberapa bagian Amerika Serikat.
- Eurasia: Rusia, Mongolia, Tiongkok, Jepang, dan Eropa utara.
Spesies ini tumbuh di berbagai habitat, termasuk hutan boreal, padang rumput, tepi sungai, dan daerah pegunungan. Rosa acicularis mampu bertahan di tanah yang miskin nutrisi dan memiliki toleransi tinggi terhadap suhu dingin ekstrem.
Ekologi dan Peran dalam Ekosistem
[sunting | sunting sumber]Rosa acicularis memiliki peran penting dalam ekosistem. Bunganya menjadi sumber nektar bagi lebah, kupu-kupu, dan serangga penyerbuk lainnya. Buahnya dikonsumsi oleh burung dan mamalia kecil, membantu penyebaran bijinya ke berbagai wilayah.[3]
Tanaman ini juga dapat berkembang biak melalui stolon, memungkinkan regenerasi alami di lingkungan yang menantang. Kemampuannya untuk bertahan di tanah dengan kadar nutrisi rendah menjadikannya tanaman pionir dalam proses pemulihan lahan yang mengalami degradasi.[5]
Budidaya dan Perawatan
[sunting | sunting sumber]Meskipun merupakan tanaman liar, Rosa acicularis juga dapat dibudidayakan untuk keperluan estetika maupun kesehatan.[4] Berikut adalah beberapa faktor penting dalam perawatannya:
- Iklim dan Tanah: Tumbuh optimal di daerah beriklim dingin dengan tanah berdrainase baik.
- Penyiraman: Tidak memerlukan penyiraman berlebihan; cukup disiram saat tanah mulai kering.
- Pemangkasan: Dilakukan setelah berbunga untuk menjaga bentuk tanaman dan merangsang pertumbuhan baru.
- Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit: Cukup resisten terhadap penyakit umum seperti embun tepung dan bercak hitam.
Manfaat dan Penggunaan
[sunting | sunting sumber]Selain sebagai tanaman hias, Rosa acicularis memiliki berbagai manfaat lain, antara lain:
- Obat Tradisional: Rose hip digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta meredakan gejala pilek dan flu.
- Kosmetik: Ekstrak dari bunga dan buahnya sering digunakan dalam produk perawatan kulit sebagai antioksidan alami.
- Reklamasi Lahan: Digunakan untuk menstabilkan tanah di daerah yang mengalami erosi atau degradasi lingkungan.
- Kuliner: Rose hip sering digunakan untuk membuat teh, selai, dan sirup karena kandungan vitamin C-nya yang tinggi.
Konservasi
[sunting | sunting sumber]Meskipun Rosa acicularis tidak termasuk dalam kategori spesies yang terancam punah, eksploitasi berlebihan dan perubahan iklim dapat memengaruhi populasinya. Upaya konservasi dilakukan di beberapa daerah, terutama untuk melindungi habitat alaminya dari deforestasi dan perusakan lingkungan.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Maiz-Tome, L. (2016). "Rosa acicularis": e.T64323755A67730697. ;
- ^ "Rosa acicularis". Germplasm Resources Information Network (GRIN) online database.
- ^ a b "Lady Bird Johnson Wildflower Center - The University of Texas at Austin". www.wildflower.org. Diakses tanggal 2025-03-07.
- ^ a b c "Rosa acicularis subsp. sayi". plantamor.com. Diakses tanggal 2025-03-07.
- ^ a b c "Rosa Acicularis plant care guide & info". plant care guide & info (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-03-07.
- ^ a b "Rosa acicularis Lindl". www.gbif.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-03-07.