Realisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Realisme adalah pandangan bahwa objek-objek indra adalah rill dan berada sendiri tanpa disandarkan kepada pengetahuan lain atau kesadaran akal. Contoh bunga mawar yang harum baunya merangsang hidung sungguh nyata bertengger diranting pohon ditaman bunga. Dari pernyataan tersebut contoh realisme yaitu nyata bukan khayalan karena semuanya tampak adanya dan terlihat oleh mata dan juga tercium oleh hidung.

Pemikiran realisme[sunting | sunting sumber]

Aristoteles[sunting | sunting sumber]

Realisme merupakan aliran klasik yang disandarkan kepada Aristoteles yang memandang dunia dalam tema material. Maksudnya segala sesuatu yang dihadapan kita adalah rill dan terpisah dari alam pikiran. Namun Aristoteles disini dapat memunculkan pemikirannya melalui upaya selektif dalam berbagai pengalaman dan melalui pendayagunaan fungsi akal. https://reviewnesia.com/realisme-hans-morgenthau/ Diarsipkan 2021-04-14 di Wayback Machine.

John Locke[sunting | sunting sumber]

John Locke memandang bahwa tidak ada kebenaran yang bersifat metafisik dan universal. Namun ia berkeyakinan bahwa sesuatu dikatakan benar jika disandarkan pada pengalaman-pengalaman indrawi yang sifatnya induksi. https://reviewnesia.com/pemikiran-john-locke/ Diarsipkan 2021-04-14 di Wayback Machine.

Johan Amos Comenius[sunting | sunting sumber]

Johan Amos Comenius merupakan pemikiran pendidikan yang dapat digolongkan kepada realisme religious. Yang mengemukakan bahwa semua orang harus memiliki dua tujuan yaitu:

  • Keselamatan dan kebahagiaan hidup yang abadi
  • Keadaan dan kehidupan yang sejahtera dan damai

Francis Bacon[sunting | sunting sumber]

Francis Bacon merupakan kritikus yang hebat terhadap kekeliruan ilmu pengetahuan dan pendidikan. Ia berpendapat bahwa para ahli ilmu pada dasarnya salah karena mengabadikan kebenaran umum dan percobaan yang merupakan semuanya merupakan metode yang berlaku setiap penelitian gejala alam.

William Mc Gucken[sunting | sunting sumber]

William Mc Gucken memiliki pandangan moral realisme religious yang memahami banyak hukum moral dengan menggunakan akal namun ia beranggapan bahwa hukum moral ini diciptakan oleh Tuhan.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]