Ratapan 3

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ratapan 3
Ratapan 1:1 - 1:11 pada halaman pertama Kitab Ratapan dalam Codex Sinaiticus (330-350 M).
KitabKitab Ratapan
KategoriKetuvim
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
25
pasal 2
pasal 4

Ratapan 3 (disingkat Rat 3) adalah bagian ketiga dari Kitab Ratapan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Digubah oleh nabi Yeremia bin Hilkia, pada waktu dimulainya kepergian orang Yehuda dalam Pembuangan ke Babel pada zaman raja Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2]

Teks[sunting | sunting sumber]

  • Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
  • Pasal ini dibagi atas 66 ayat.
  • Berbentuk akrostik, yaitu setiap 3 ayat dimulai dengan huruf yang sama, mengikuti urutan dalam abjad Ibrani.
  • Dalam pasal ini bangsa Israel yang menderita itu digambarkan sebagai manusia yang ada di bawah hukuman Allah, tetapi masih memiliki harapan akan dipulihkan. Orang semacam itu menerima kebenaran bahwa kasih dan pertolongan Allah akan datang kepada mereka yang bertobat dan tetap menantikan Tuhan (Ratapan 3:22-27).[3]

Naskah sumber utama[sunting | sunting sumber]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Ayat 1[sunting | sunting sumber]

Akulah orang yang melihat sengsara disebabkan cambuk murka-Nya.[7]

Ayat 8[sunting | sunting sumber]

Ayat 8 bahasa Indonesia[sunting | sunting sumber]

Terjemahan Baru

Walaupun aku memanggil-manggil dan berteriak minta tolong, tak didengarkan-Nya doaku.[8]

Ayat 15[sunting | sunting sumber]

Ayat 15 bahasa Indonesia[sunting | sunting sumber]

Terjemahan Baru

Ia mengenyangkan aku dengan kepahitan, memberi aku minum ipuh.[9]

Terjemahan Lama

Bahwa sudah dikenyangkan-Nya aku dengan kepahitan dan diberi-Nya aku minum hia.[9]

Ayat 15 bahasa Ibrani[sunting | sunting sumber]

Teks Masoret

השביעני במרורים הרוני לענה׃ ס

Transliterasi

hiś-bî-‘a-nî ḇam-mə-rō-w-rîm hir-wa-nî la-‘ă-nāh (s).[10]

Ayat 15 Catatan[sunting | sunting sumber]

Ayat 19[sunting | sunting sumber]

Ayat 19 bahasa Indonesia[sunting | sunting sumber]

Terjemahan Baru

Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu.[11]

Terjemahan Lama

Ingatlah kiranya akan kesukaranku dan sengsaraku; semuanya itu hia dan empedu belaka.[11]

Ayat 19 bahasa Ibrani[sunting | sunting sumber]

Teks Masoret

זכר־עניי ומרודי לענה וראש׃

Transliterasi

zə-ḵār-‘ā-nə-yî ū-mə-rū-ḏî la-‘ă-nāh wā-rōsh.[12]

Ayat 19 Catatan[sunting | sunting sumber]

  • "ipuh" atau "hia" dari bahasa Ibrani: לענה la-‘ă-nāh (Inggris: wormwood atau hemlock). Kata benda feminin dari akar kata bahasa Ibrani atau Arab yang berarti "laknat; kutukan" (juga sebagai kata kerja), demikian pula bahasa Nabataean לצנת (kata kerja לען); — kiasan untuk sesuatu yang pahit: — atau penyelewengan keadilan, Amos 5:7; Amos 6:12 ("" ראֹשׁ; akibat penyembahan berhala, Ulangan 29:17; ׳י"teguran, penghajaran" Yeremia 9:14 ("" מֵ֯ירֿאֹשׁ, Yeremia 23:15, Ratapan 3:15 ("" מְרוֺרִים), Ratapan 3:19 ("" ראֹשׁ); persamaan untuk "kepahitan" (מָרָה) akibat berhubungan dengan perempuan asing Amsal 5:4. — mengenai terjemahan Yunani (Artemisia absinthium, dan seterusnya, bahasa Yunani ἀψίθιον) compare Löw 80f. 401, 421 TristrNat, Hist. Bib. 493.[13]
  • "racun" atau "empedu" dari bahasa Ibrani: ראש rōsh (Inggris: venom, poison; gall; bitterness).
  • Kata "ipuh" ("la'anah") dan "racun" ("rosh") tertulis dalam urutan terbalik ("ipuh atau/dan racun"; "rosh we-la'anah") pada Ulangan 29:18.

Ayat 21[sunting | sunting sumber]

Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap[14]

Yeremia ingin agar bangsa itu tahu bahwa masih ada harapan. Mereka masih dapat berharap karena alasan-alasan berikut:

  • 1) Murka Tuhan hanya berlangsung untuk sesaat, tetapi kasih-Nya yang besar tidak pernah berakhir (Ratapan 3:22). Allah tidak menolak Yehuda selaku umat perjanjian-Nya dan Dia masih mempunyai rencana bagi mereka.
  • 2) Tuhan itu baik dan pemurah kepada mereka yang menantikan Dia dalam kerendahan hati dan penyesalan (Ratapan 3:24–27).
  • 3) Tuhan ingin menunjukkan belas kasihan-Nya kepada para penderita apabila maksud-Nya dalam menghukum mereka telah tercapai (Ratapan 3:28–33).[3]

Ayat 22[sunting | sunting sumber]

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya[15]

Ayat 23[sunting | sunting sumber]

Selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu![16]

Ayat 24[sunting | sunting sumber]

"TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.[17]

Ayat 25[sunting | sunting sumber]

TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.[18]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ (Indonesia) Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  2. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
  3. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  4. ^ a b Dead sea scrolls - Lamentations
  5. ^ VanderKam, James C. & Flint, Peter (2002). The Meaning of the Dead Sea Scrolls. New York: HarperSanFrancisco. hlm. 28. 
  6. ^ Timothy A. J. Jull; Douglas J. Donahue; Magen Broshi; Emanuel Tov (1995). "Radiocarbon Dating of Scrolls and Linen Fragments from the Judean Desert". Radiocarbon. 37 (1): 14. Diakses tanggal 26 November 2014. 
  7. ^ Ratapan 3:1
  8. ^ Ratapan 3:8
  9. ^ a b Ratapan 3:15
  10. ^ Biblehub - Lamentations 3:15
  11. ^ a b Ratapan 3:19
  12. ^ Biblehub - Lamentations 3:19
  13. ^ Brown-Driver-Briggs Hebrew and English Lexicon, Unabridged, Electronic Database. © 2002, 2003, 2006 Biblesoft, Inc.
  14. ^ Ratapan 3:21
  15. ^ Ratapan 3:22
  16. ^ Ratapan 3:23
  17. ^ Ratapan 3:24
  18. ^ Ratapan 3:25

Pranala luar[sunting | sunting sumber]