Rasionalitas komunikatif

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jürgen Habermas, filsuf yang mencetuskan gagasan rasionalitas komunikatif.

Rasionalitas komunikatif adalah teori atau serangkaian teori yang mendeskripsikan rasionalitas manusia sebagai hasil dari komunikasi yang berhasil. Gagasan ini secara khusus terkait dengan filsafat Karl-Otto Apel, Jürgen Habermas, program pragmatika sejagad, serta teori yang terkait seperti etika wacana dan rekonstruksi rasional. Cara pandang ini mencoba mengklarifikasi norma dan prosedur untuk mencapai suatu persetujuan, dan memandang nalar sebagai salah satu bentuk justifikasi publik.

Menurut teori rasionalitas komunikatif, potensi nalar tertentu melekat dalam komunikasi. Dari sini, Habermas mencoba memformalisasi potensi tersebut dalam istilah eksplisit. Menurut Habermas, fenomena yang perlu dipertimbangkan oleh teori ini adalah "peraturan yang secara intuitif telah dikuasai untuk mencapai dan memahami dan melakukan argumentasi", yang dimiliki oleh mereka yang mampu berbicara dan bertindak. Tujuannya adalah untuk mengubah "tahu bagaimana" yang implisit menjadi "tahu hal itu" yang eksplisit, misalnya pengetahuan tentang bagaimana kita berlaku dalam ranah penalaran "moral-praktis."

Bacaan lanjut[sunting | sunting sumber]

  • Calhoun, C. 1992 ed., Habermas and the Public Sphere (Cambridge, Mass.: MIT Press).
  • Cohen, J.L., 1995, “Critical Social Theory and Feminist Critiques: The Debate with Jürgen Habermas,” in Johanna Meehan, ed., Feminists Read Habermas: Gendering the Subject of Discourse (New York: Routledge), hal. 57–90.
  • Cooke, M. (1994). Language and Reason: A Study in Habermas's Pragmatics. Cambridge, MA: MIT Press. 
  • Eley, G., 1992, “Nations, Publics, and Political Cultures: Placing Habermas in the Nineteenth Century,” in Craig Calhoun, ed., Habermas and the Public Sphere (Cambridge, Mass.: MIT Press), hal. 289–339.
  • Foucault, M., 1988, “The Ethic of Care for the Self as a Practice of Freedom,” in James Bernauer and David Rasmussen, eds., The Final Foucault (Cambridge, Mass.: MIT Press), hal. 1–20.
  • Fraser, N., 1987, “What’s Critical About Critical Theory? The Case of Habermas and Gender,” in Seyla Benhabib and Drucilla Cornell, eds., Feminism as Critique: On the Politics of Gender (Cambridge: Polity Press), hal. 31–56.
  • Habermas, J. (1992). Themes in post-metaphysical thinking (W. Hohengarten, Trans.). In Post-metaphysical thinking: Philosophical essays (hal. 28-57). Cambridge, MA: MIT Press. 
  • Habermas, J. (1984). The Theory of Communicative Action, Vol. 1: Reason and the Rationalization of Society. Translated by T.McCarthy. Boston, MA: Beacon Press. 
  • Kompridis, N., 2006, Critique and Disclosure: Critical Theory between Past and Future. Cambridge, Mass.:MIT Press.
  • Ryan, M.P., 1992, “Gender and Public Access: Women’s Politics in Nineteenth-Century America,” in Craig Calhoun, ed., Habermas and the Public Sphere (Cambridge, Mass.: MIT Press), hal. 259–288.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]