Rantai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rantai besi

Rantai adalah rangkaian potongan-potongan yang berkaitan, biasanya terbuat dari logam, dengan sifat keseluruhannya mirip dengan tali, yakni bisa lentur dan melengkung tetapi juga bisa lurus, kaku, dan menahan beban. Rantai merupakan salah satu alat yang dapat membantu dalam mengikat barang, menarik dan mengangkat beban untuk dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Benda sejenis rantai besi telah ditemukan sejak setidaknya 225 SM.[2]

Material[sunting | sunting sumber]

Setidaknya terdapat tiga jenis tipe material rantai yang saat ini diketahui, yaitu rantai besi, rantai baja, dan rantai stainless steel.[1]

Grade Rantai[sunting | sunting sumber]

National Association of Chain Manufacturers (NACM) & American Society for Test Materials (ASTM) mengklasifikasikan rantai dalam berbagai tingkatan. Adapun untuk memahami bahwa setiap grade rantai karbon baja dan rantai besi paduan berbeda, berikut akan dijelaskan melalui tabel[1] :

  • Grade 30: Rantai karbon rendah untuk aplikasi industri dan pertanian termasuk untuk pagar keamanan, dan beban. Tidak digunakan untuk operasi pengangkatan overhead.[1]
  • Grade 43: Penggunaan umum termasuk pengamanan peti kemas, sebagai penarik, penerbangan, dan aplikasi industri kelautan. Grade 43 tersedia dalam berbagai jenis finishing. Dan tidak dianjurkan untuk pengangkatan overhead.[1]
  • Grade 70: Rantai karbon grade ini memiliki kekuatan kira-kira 20% lebih besar dari grade 43 yang biasanya digunakan oleh pengemudi truk, penebang kayu, dan yang berkaitan dengan pekerjaan di jalan raya.. Namun grade ini masih belum bisa digunakan untuk operasi pengangkatan overhead.[1]
  • Grade 80: Rantai besi dan baja paduan memiliki kekuatan lebih tinggi, terutama digunakan sebagai komponen sling untuk pengangkatan overhead, namun juga bisa dipakai untuk aktivitas tali temali dan pengikat, dimana bobotnya lebih ringan, dengan kekuatan rantai lebih tinggi. Grade rantai besi dan baja paduan ini direkomendasikan untuk pengangkatan overhead oleh NACM, OSHA dan ASME.[1]
  • Grade 100: Dengan tingkat kekuatan sekitar 25% lebih tinggi dari kekuatan grade 80, rantai grade 100 digunakan terutama sebagai komponen sling untuk pengangkatan overhead. [1]
  • Grade 120: Rantai baja paduan dengan grade 120 adalah rantai dengan kinerja tinggi yang ditandai oleh tautan berbentuk perseginya. Rantai grade 120 biasanya ditandai oleh warna hijau, biru atau warna cerah lainnya.[1]

Pelambangan[sunting | sunting sumber]

Pada zaman modern, rantai dianggap sebagai lambang penindasan,[butuh rujukan]karena penggunaannya untuk membatasi kebebasan gerak manusia atau hewan.

Rantai juga dapat berarti interkoneksi atau saling kebergantungan. Unicode, dalam versi 6 ke atas, memuat lambang U+1F517 🔗 link symbol, yang menampilkan tautan rantai. Lambang ini juga bisa berarti tautan.

Garuda Pancasila memiliki lambang rantai sebagai simbol sila kedua dari Pancasila, yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Lambang ini bermakna hubungan antarmanusia yang saling membantu dan saling membutuhkan.[3]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h i [butuh rujukan]
  2. ^ Sejak 225 SM, rantai digunakan untuk menarik ember air naik dari sumur. Rantai ember yang sangat awal ini terdiri dari cincin logam yang terhubung.Tsubakimoto Chain Co., ed. (1997). The Complete Guide to Chain. Kogyo Chosaki Publishing Co., Ltd. hlm. 240. ISBN 0-9658932-0-0. p. 211. Diakses tanggal 17 May 2006. 
  3. ^ Welianto, Ari. Welianto, Ari, ed. "Makna 5 Lambang Pancasila". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-05-26.