Pusat Penelitian Kelapa Sawit
Pusat Penelitian Kelapa Sawit fasilitas | ||||
---|---|---|---|---|
Tempat | ||||
Negara berdaulat | Indonesia | |||
Provinsi di Indonesia | Sumatera Utara | |||
Kota di Indonesia | Medan | |||
Negara | Indonesia | |||
Sejarah | ||||
Pembuatan | 1992 | |||
Lain-lain | ||||
Situs web | Laman resmi |
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) atau Indonesian Oil Palm Research Institute (IOPRI) adalah lembaga penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Lembaga ini berpusat di Medan, Sumatera Utara dan bercabang di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. PPKS merupakan gabungan dari 3 lembaga penelitian, yaitu Pusat Penelitian Perkebunan Medan, Puslitbun Marihat, dan Puslitbun Bandar Kuala. Sebagai lembaga penelitian, PPKS dituntut memiliki peran memajukan industri kelapa sawit di Indonesia. Abad Milenial PPKS menjadi satu-satunya lembaga riset unggulan menurut Kemenristek Indonesia.[1]
Struktur
[sunting | sunting sumber]PPKS dipimpin oleh seorang direktur, yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Bidang Penelitian, Kepala Bidang Usaha, General Manager (GM) Bahan Tanaman, Kepala Biro Umum/SDM. Bidang penelitian PPKS terdiri dari 6 kelompok penelitian yaitu Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman, Ilmu Tanah dan Agronomi, Proteksi Tanaman, Pengolahan Hasil dan Mutu, Rekayasa Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, serta Sosio Tekno Ekonomi.[butuh rujukan]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Cikal bakal PPKS bermula dari dibentuknya lembaga penelitian APA (Algemeene Proefstation der AVROS atau The General Experiment Station of the AVROS) pada 26 September 1916 oleh AVROS (Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Oostkust van Sumatra atau The General Association of Rubberplanters on Sumatra's East Cost). Lembaga ini terus berkembang dan berevolusi pada masa kolonial Belanda hingga berganti nama menjadi Research Institute of the Sumatra Planters Association (RISPA) pada 1957, dan melalui proses nasionalisasi menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Medan pada 1987. Pada 1963, PT. Perkebunan Negara membentuk Pusat Penelitian Marihat untuk mendukung kegiatan penelitian kelapa sawit, dan Pusat Penelitian Kelapa di Bandar Kuala. Pada 24 Desember 1992 terjadi penggabungan antara Pusat Penelitian Perkebunan Marihat - Bandar Kuala, dan Pusat Penelitian Perkebunan Medan yang akhirnya menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).[butuh rujukan]
Prestasi
[sunting | sunting sumber]PPKS merupakan satu-satunya lembaga pemerintah yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit. Pentingnya peran PPKS dalam menunjang perkembangan industri kelapa sawit nasional telah diakui oleh berbagai pihak sehingga PPKS memperoleh beberapa penghargaan berupa Achmad Bakrie Award bidang Teknologi pada 2008 dan Anugerah IPTEK dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) pada 2011. Selain itu, PPKS ditetapkan sebagai Pusat Unggulan IPTEK (PUI) pertama oleh Kemenristek sejak 2011.[butuh rujukan]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Hanya Ada Satu Pusat Unggulan. Kompas. Edisi 21 Desember 2011. Diakses 3 Januari 2012.