Pulau, Bangkinang, Kampar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pulau
Negara Indonesia
ProvinsiRiau
KabupatenKampar
KecamatanBangkinang
Kode pos
28463
Kode Kemendagri14.01.15.1007
Luas3050 Ha
Jumlah penduduk2967 jiwa
Jumlah KK793


Kelurahan Pulau merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia. Kelurahan Pulau terletak pada ketinggian 40 mdpl, dengan topografi lahan mendatar sampai landai.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Kelurahan Pulau dipimpinan pada pertama oleh H. Muhammad Rasyid pada tahun 1981 sampai tahun 1984, kemudian Abu Bakar mulai tahun 1984 sampai dengan tahun 1999, kemudian Syarifuddin pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2001, kemudian Asril. A pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2009, kemudian Drs. Amir Ludfi, M.Si pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2015, kemudian Edy Bahrein, SP mulai tahun 2015 sampai dengan tanggal 08 Juni 2016, kemudian Ganda Ade Saputra, S.STP sampai dengan 19 Maret 2019 kemudian Edison, SE sampai dengan tahun 2021, kemudian Jebril Al-Syanur, S.STP, M.IP sampai dengan Agustus 2022, kemudian Edi Rafni, SE selaku Plt lurah sampai dengan maret 2023 kemudian Seno, SE sampai dengan sekarang.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Kelurahan Pulau secara administratif berbatasan sebelah utara dengan Sei Jernih Kelurahan Pasir Sialang, sebelah selatan dengan Sungai Kampar, sebelah barat dengan Desa Sipungguk Kecamatan Salo dan sebelah timur dengan Desa Binuang.

Curah hujan dan suhu rata-rata di Kelurahan Pulau berturut-turut 2785 mm dan 37 °C.

Jarak Kelurahan Pulau ke ibukota kecamatan ± 2 km dengan waktu tempuh 0,25 jam, ke ibukota kabupaten ± 5 km dengan waktu tempuh 0,5 jam dan ke ibukota provinsi ± 65 km dengan waktu tempuh 1,5 jam.

Struktur Pemerintahan Kelurahan[sunting | sunting sumber]

No Nama Jabatan
1 Jebril Al Syanur, S.STP, M.IP Lurah
2 - Sekretaris Lurah
3 Seno, SE Kepala Seksi Pemerintahan
4 - Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
5 Edi Rafni, SE Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial
6 Delizar, A.Md Staf

Lembaga-lembaga Kelurahan[sunting | sunting sumber]

Nama Lembaga Jumlah Lembaga Jumlah Pengurus
LPMD/LPMK atau sebutan lain 1 13
PKK 1 37
Rukun Warga 1 8
Rukun Tetangga 1 15
Kelompok Tani/Nelayan 1 1
Organisasi Pemuda Lainnya 1 23
Yayasan 1 3

Organisasi Kemasyarakatan[sunting | sunting sumber]

Struktur Organisasi Satuan Perlindungan Masyarakat (LINMAS) Kelurahan Pulau

No Nama Jabatan
1 Yahya Ketua Linmas
2 Reza Fahlefi Sekretaris
3 Abasri Bendahara
4 Asril Budianto Danru Kesiap-Siagaan dan Kewaspadaan Dini
5 Amrullah Anggota Danru Kesiap-Siagaan dan Kewaspadaan Dini
6 Nofri Syaputra Anggota Danru Kesiap-Siagaan dan Kewaspadaan Dini
7 M. Syikri Anggota Danru Kesiap-Siagaan dan Kewaspadaan Dini
8 Zulkarnain Anggota Danru Kesiap-Siagaan dan Kewaspadaan Dini
9 Fauzi Danru Pengamanan
10 Damar Anggota Danru Pengamanan
11 Zainal Azli Anggota Danru Pengamanan
12 Adinur Anggota Danru Pengamanan
13 Hendrizal Anggota Danru Pengamanan
14 Imam Ariadi Danru Pertolongan Pertama pada Korban dan Kebakaran
15 Zulfari Anggota Danru Pertolongan Pertama pada Korban dan Kebakaran
16 Masur Anggota Danru Pertolongan Pertama pada Korban dan Kebakaran
17 Imron Suherman Anggota Danru Pertolongan Pertama pada Korban dan Kebakaran
18 Rudi Kurniawan Anggota Danru Pertolongan Pertama pada Korban dan Kebakaran
19 Taslim Danru Penyelamatan dan Evakuasi
20 Zainal Anggota Danru Penyelamatan dan Evakuasi
21 Ismail Marzuki Anggota Danru Penyelamatan dan Evakuasi
22 Fajar Ahmat Anggota Danru Penyelamatan dan Evakuasi
23 Imam Wahyudi Anggota Danru Penyelamatan dan Evakuasi

Struktur Ikatan Pemuda Kelurahan (IPK) Kelurahan Pulau

No Nama Jabatan
1 Emel Yulianis Ketua
2 Syukri Dasira Wakil Ketua
3 Rosmiati Bendahara
4 Abdi Rindra Sekretaris
5 Taslim Seksi Olahraga
6 Muhammad Yani Anggota Seksi Olahraga
7 Nurman Anggota Seksi Olahraga
8 Asni Wati Seksi Kesenian
9 Diana Fazira Anggota Seksi Kesenian
10 Nurul Atika Anggota Seksi Kesenian
11 Taufik Ismail Seksi Sosial
12 Azazrin Anggota Seksi Sosial
13 Hendra Anggota Seksi Sosial
14 Efendi Seksi Perlengkapan
15 Ardi Darmawan Anggota Seksi Perlengkapan
16 Budi Hidayat Seksi Keamanan
17 Sumaryanto Gea Anggota Seksi Keamanan
18 Amarullah Seksi Keagamaan

Struktur Organisasi dan Tata Kerja LPM Kelurahan Pulau

No Nama Jabatan
1 Jan Fetri Ketua Umum
2 Ahmad Depen, S.Pdi Ketua I
3 Zulniwati, S.Pd Ketua II
4 Yusrizal Bendahara
5 Rian Melfi, SE. MM Sekretaris
6 Akmal Khairi, S.Pt Wakil Sekretaris
7 Azmi, M.Pd Seksi Agama
8 M. Yanis Seksi Pemuda dan Olahraga
9 Dina Nurfitriani, A.Md. Keb Seksi Kesehatan dan Kesejahteraan Umum
10 Rizaldi Seksi Ekonomi dan Koperasi UMKM
11 Ariyandi Seksi Kantibmas dan Hukum
12 Ahmad Seksi Kesenian Budaya dan Adat Istiadat
13 Ikhlas Sadikin Seksi Lingkup dan Kelestarian Lingkungan
14 Riska Dalmahera, S.Pd Seksi Pendidikan
15 Erniyulis Seksi Pemb. Perempuan PKK

Potensi Kelurahan[sunting | sunting sumber]

1.1 Potensi Perkebunan

Usaha perkebunan pada dasarnya merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Kelurahan Pulau, salah satunya adalah kelapa sawit yang diusahakan oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang juga melakukan pembibitan kelapa sawit di pemukiman masing-masing.

1.2 Potensi Pertanian

Usaha pertanian terpadu pada dasarnya merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Kelurahan Pulau. Budidaya padi sawah tadah hujan, padi sawah pengairan setengah teknis, dan sayuran banyak diusahakan oleh masyarakat. Namun produktivitas pertanaman padi sawah masih tergolong rendah, hal ini dicoba untuk ditanggulangi oleh dinas pertanian setempat dengan mendatangkan sejumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk membantu kelompok tani.

1.3 Potensi Peternakan

Peternakan kerbau dalam skala kecil pun merupakan salah satu sektor yang diusahakan oleh masyarakat sampai sekarang. Bantuan ternak sapi dari dinas peternakan Kabupaten Kampar yang digulirkan tahun lalu tidak berhasil dalam pelaksanaannya.

1.4 Potensi Perikanan

Usaha perikanan juga merupakan salah satu potensi yang bisa dikembangkan di Kelurahan Pulau, namun masih memerlukan pembinaan dari instansi terkait.

1.5 Potensi Kesenian

Basiacuong terdiri dari kata "siacuong" dan "acuong" yang memiliki arti sanjung menyanjung. Basiacuong berisi ungkapan petatah-petitih dan pantun yang bermakna. Dalam adat-istiadat dan pergaulan Pemuka Adat, Datuk, Ninik Mamak di daerah Kampar, siacuong menjadi bahasa pengantar. Basiacuong adalah gaya bertutur ketika berdialog, berunding dan bermusyawarah dalam adat Kampar dengan gaya bahasa "prosa liris". Penuturannya disampaikan dengan bahasa yang halus. Basiacuong menjalankan fungsinya sebagai gaya berbicara yang tinggi pada berbagai kesempatan, antara lain pada saat penyampaian larangan dan teguran adat, nasehat, acara pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya. Dalam perkembangannya, basiacuong kemudian berfungsi menjadi pendorong bagi masyarakat untuk terampil berbicara, mempertinggi sopan dan santun, mempererat silaturahmi, bermusyawarah untuk mufakat, serta memperkokoh rasa kebersamaan untuk saling tolong-menolong.

1.6 Potensi Industri

Industri rumah tangga dalam pembuatan keripik ubi kayu diusahakan oleh ± 10 orang, dipandang perlunya usaha untuk mengembangkan industri kecil tersebut misalnya dengan meningkatkan penggunaan teknologi tepat guna, peningkatan jumlah modal dan pembekalan manajemen usaha/keuangan.

1.7 Wisata Budaya Melayu

1. Balimau Kasai

Balimau Kasai merupakan upacara tradisional yang istimewa bagi masyarakat Kampar di Provinsi Riau untuk menyambut bulan suci Ramadan. Acara ini biasanya dilaksanakan sehari menjelang masuknya bulan puasa. Upacara tradisional ini selain sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa, juga merupakan simbol penyucian dan pembersihan diri. Balimau memiliki makna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk yang oleh masyarakat setempat disebut limau, dan jenis jeruk yang umumnya digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Sedangkan kasai adalah wewangian yang dipakai saat berkeramas. Bagi masyarakat Kampar, pengharum rambut ini (kasai) dipercayai dapat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum memasuki bulan puasa.

2. Aghi Ghayo Onam

Aghi Ghayo Onam atau Hari Raya Enam disebut dengan enam karena sebelum itu sebagian masyarakat menjalankan puasa sunnah Syawal selama enam hari berturut-turut setelah Ramadan. Hari Raya Enam diawali dengan ziarah kubur, sehingga disebut dengan Aghi Ghayo Zorah atau Hari Raya Ziarah. Hampir setiap desa di Bangkinang melakukannya secara turun temurun dan berziarah secara berkelompok yang jumlahnya mencapai ratusan. Tujuan ziarah kubur ini adalah untuk mengingatkan akan kematian, oleh karena itu disetiap Makam yang dikunjungi dibacakan do'a untuk para arwah agar diampuni dosa-dosanya, dilapangkan kuburnya dan dimasukkan ke Surganya Allah SWT. Dalam kegiatan ziarah ini, para rombongan akan menziarahi kuburan yang dikunjungi sekaligus membacakan do'a, kemudian dilanjutkan ke lokasi perkuburan lain dan membacakan do'a untuk orang-orang yang sudah mendahului. Kegiatan diakhiri dengan makan bersama di rumah datuk (petua adat), atau di masjid maupun balai desa.