Program Pascasarjana Multidisplin Universitas Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Program Pascasarjana
(Multidisplin Ilmu)
Universitas Indonesia
Signature Makara PPS UI
Signature PPS UI
JenisPerguruan Tinggi Negeri Badan Hukum[1]
AktifJuli 19901 Juli 2016
Koordinator Masa PeralihanDr. Elizabeth Kristi Poerwandari, M.Hum.
Staf akademik
10 (2013)[2]
Jumlah mahasiswa926 (2013)[2]
Magister838 (2013)[2]
Doktor88 (2013)[2]
Lokasi, ,
KampusUrban
AlamatProgram Pascasarjana Multidisplin
Jalan Salemba Raya No 4
Jakarta Pusat
Kampus UI Salemba
WarnaCokelat
 
Nama julukanKontingen Paska
OlahragaSepak Bola, Futsal, Bola Voli, Bulu Tangkis, Perahu Naga
Situs webhttp://www.pps.ui.ac.id/
Berkas:Bendera-PPS-UI.png
Bendera Program Pascasarjana UI
PROGRAM STUDI & PEMINATAN
Kajian Ketahanan Nasional
(S2)
  • Kajian Strategis Penegakan Hak Asasi Manusia
  • Kajian Stratejik Imigrasi
  • Kajian Strategis Penanggulangan Narkoba
  • Kajian Strategis Pengembangan Kepemimpinan
  • Kajian Strategis Manajemen Lembaga Pemasyarakatan
Kajian Wilayah Amerika
(S2)
Kajian Wilayah Amerika
Kajian Kependudukan dan Ketenagakerjaan
(S2)
  • Ekonomi Kependudukan
  • Sosiologi Kependudukan
  • Demografi Formal
  • Ekonomi Sumber Daya Manusia
Kajian Ilmu Lingkungan
(S2)
  • Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan
  • Manajemen Lingkungan Industri
  • Proteksi Lingkungan
Kajian Wilayah Jepang
(S2)
Kajian Wilayah Jepang
Kajian Gender
(S2)
  • Kajian Gender
Kajian Ilmu Kepolisian
(S2)
  • Administrasi Kepolisian
  • Hukum Kepolisian
  • Manajemen Sekuriti
Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam
(S2)
  • Masyarakat dan Kebudayaan Timur Tengah
  • Politik dan Hubungan Internsaional di Timur Tengah
  • Kajian Islam
  • Ekonomi dan Keuangan Syariah
  • Kajian Islam dan Psikologi
Kajian Perkembangan Perkotaan
(S2)
  • Kajian Perkotaan
  • Manajemen Aset Perkotaan
  • Manajemen Pembangunan Perkotaan
Kajian Wilayah Eropa
(S2)
  • Ekonomi Eropa
  • Hubungan Internasional Eropa
  • Hukum Eropa
  • Budaya Eropa
  • Media Eropa
  • Seni Eropa
Teknologi Biomedis
(S2)
  • Instrumentasi Biomedis
  • Informatika Medis
  • Teknik Klinis
Ilmu Lingkungan
(S3)
Ilmu Lingkungan
PUSAT PENELITIAN
Pusat Riset
  • Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan
  • Pusat Penelitian Pranata Pembangunan
  • Pusat Studi dan Pembangunan Produk Teknologi Biomedis
  • Pusat Penelitian Kajian Stratejik Katahanan Nasional
  • Pusat Riset Ilmu Kepolisian
  • Pusat Riset Gender
  • Pusat Riset Kerjasama Eropa
  • Riset Perkotaan dan Wilayah
JALUR PENERIMAAN
PROGRAM PENDIDIKAN
MAGISTER
(S2)
SIMAK UI
DOKTOR
(S3)
SIMAK UI
MAHASISWA ASING
(S2 & S3)
Situs Resmi Penerimaan UI

Program Pascasarjana Multidisplin Universitas Indonesia adalah program khusus yang bersifat multi/lintas displin ilmu dengan jenjang pendidikan magister (S2) dan doktor (S3), sedangkan program studi pascasarjana yang bersifat monodisplin berada pada lingkup fakultas-fakultas terkait dengan bidang ilmunya. Secara definitif, pada 1 Juli 2016, nomenklatur Program Pascasarjana Multidisplin Ilmu (PPS) UI tidak dikenal lagi. PPS UI berubah menjadi dua sekolah yaitu Sekolah Ilmu Lingkungan dan Sekolah Kajian Stratejik dan Global.[3] Sampai dengan dibentuknya Direktur Sekolah Pascasarjana yang baru, Koordinator Penyelenggara sementara adalah Dr. Elizabeth Kristi Poerwandari, M.Hum. mengantikan Ketua Program Prof. Dr. Sulistyowati Irianto untuk masa bakti 2013 - 2016.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pendidikan Pascasarjana sebenarnya telah mulai diselenggarakan lama sebelum diresmikannya Fakultas Pascasarjana yaitu pada tahun 1982. Tahun 1950 merupakan tahun pertama Universitas Indonesia menghasilkan tenaga ahli pada taraf pengetahuan doktor. Pada tahun tersebut Fakultas Hukum menghasilkan dua orang doktor, Fakultas Kedokteran menghasilkan dua orang doktor dan Fakultas Sastra (sekarang bernama Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya menghasilkan satu orang doktor. Pendidikan doktor pada masa itu dilaksanakan dalam bentuk kerja mandiri. Namun dengan makin banyaknya peserta, cara tersebut tidak dapat digunakan lagi. Maka pada tahun 1987, pemerintah mengeluarkan peraturan (Peraturan Menteri P & K Nomor: 0207/M/1987) yang mengharuskan perubahan bertahap Program Doktor menjadi Program Terstruktur.

Dengan demikian, Universitas Indonesia menyediakan tiga jenjang pendidikan. Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0686/U/1991, Program Sarjana adalah jenjang pendidikan akademik yang mempunyai beban studi kumulatif minimal 144 SKS dan maksimal 160 SKS dengan lama studi kumulatif antara 8 sampai 10 semester. Program magister mempunyai beban studi kumulatif minimal 36 SKS dan maksimal 50 SKS dengan lama studi kumulatif 4 sampai 10 semester setelah pendidikan Program Sarjana. Beban studi kumulatif Program Doktor minimal 84 SKS dan maksimal 89 SKS setelah pendidikan Program Sarjana dengan lama studi kumulatif antara 6 sampai 10 semester setelah Program Magister.

Peraturan Pemerintah nomor 30 pada bulan Juli 1990, mengubah sebutan Fakultas Pascasarjana dengan Program Pendidikan Pascasarjana. Pendidikan pascasarjana menurut Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 1990 tersebut merupakan jalur pendidikan akademik yang dikelola oleh Program Pendidikan Pascasarjana, sedangkan jalur pendidikan profesi, seperti pendidikan dokter spesialis, dikembalikan ke fakultas. Lulusan pendidikan program pascasarjana bergelar Magister atau Doktor, sedangkan lulusan pendidikan profesi mendapat sebutan Spesialis.

Berdasarkan PP No. 60 Tahun 1999 dan melalui Keputusan Rektor Universitas Indonesia, Nomor 312, 313 serta 363/SK/R/UI/1999 secara resmi mulai Februari 2000, hanya program studi multidisiplin saja yang dikoordinasi oleh Program Pascasarjana, sedangkan program studi pascasarjana mono-/oligo-disiplin dikoordinasi oleh fakultas yang sama atau sesuai.

Sejak bulan Februari 2000 Program Studi yang bernaung dibawah Program Pascasarjana adalah:

  • Kajian Ketahanan Nasional
  • Kajian Wilayah Amerika
  • Kajian Kependudukan dan Ketenagaan Kerja
  • Kajian Ilmu Lingkungan
  • Kajian Wilayah Jepang
  • Kajian Wanita (sejak tahun 2012 berganti nama menjadi Kajian Gender)
  • Kajian Ilmu Kepolisian

Tahun 2001 berdiri 2 program studi:

  • Kajian Pengembangan Perkotaan
  • Kajian Timur Tengah dan Islam

Tahun 2003 berdiri 1 program studi:

  • Kajian Wilayah Eropa

Tahun 2007 berdiri 1 program studi:

  • Teknologi Biomedis

Lokasi[sunting | sunting sumber]

Berbeda dengan fakultas-fakultas lain di lingkungan Universitas Indonesia yang berada di Kampus UI Depok. Gedung Program Pascasarjana (Multidisplin Ilmu) terletak di Kampus UI Salemba, Jalan Salemba Raya No 4, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Ketua Program[sunting | sunting sumber]

Ketua Program Pascasarjana Multidisplin Ilmu dipimpin oleh 1 ketua program dengan dibantu oleh 2 wakil ketua program. Ketua PPS UI saat ini dengan masa bakti 2013 - 2017 adalah Prof. Dr. Sulistyowati Irianto, Wakil Ketua PPS Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan Dr. E. Kristi Poerwandari, dan Wakil Ketua Bidang Sumber Daya,Ventura dan Administrasi Umum Dr. S. Dahsiar Anwar.

Ketua Program Pascasarjana UI dari masa ke masa:

No Nama Ketua Program Kepakaran Periode Masa Bakti Keterangan
Tahun Mulai Tahun Selesai
1 Prof. Dr. Sulistyowati Irianto Antropologi Hukum - 2013 30 Juni 2916 Ketua Program Pascasarjana
-- Prof. Dr. Chandra Wijaya , M.Si., M.M. Ilmu Administrasi Negara - 2010 2013 Plh. Ketua Program Pascasarjana
3 Prof. Dr. Purnawan Junadi, MPH, Ph.D Administrasi dan Kebijakan Kesehatan - 2004 2008 Ketua Program Pascasarjana
4 Prof. Dr. Wahyuning Ramelan, Sp.And Ilmu Kedokteran - 2000 2004 Ketua Program Pascasarjana
5 Prof. DR. dr. H. Faried Anfasa Moeloek, SpOG Ilmu Kedokteran 1996 1998 Direktur Program Pascasarjana
6 Prof. Dr. dr. Iskandar Wahidiyat, Sp.A (K) Ilmu Kedokteran Dekan Fakultas Pascasarjana dan Direktur Program Pascasarjana
7 Prof. Dr. Gunawan Adi Wardhana Dekan Fakultas Pascasarjana

Program Studi[sunting | sunting sumber]

Magister (S2)[sunting | sunting sumber]

Program PPS UI menerima berbagai lulusan sarjana dari displin ilmu apapun. Program Pascasarjana Multidisplin memiliki 11 program studi yang bersifat multidisplin ilmu pada jenjang magister yaitu di antaranya:

Kajian Ketahanan Nasional[sunting | sunting sumber]

Perubahan lingkungan nasional, regional, maupun global sejak tigapuluh tahun lalu hingga masa kini, mengandung ketidakpastian, variatif, dan pasif serta dapat membahayakan integritas, eksistensi NKRI. Ketidakpastian tersebut tidak hanya karena faktor pasar seperti persaingan, perubahan keinginan konsumen, inovasi kriminalitas, dan korporasi yang distruktif namun juga karena faktor non-pasar, seperti terorisme, konflik sosial, narkoba, perdagangan manusia, penebangan liar, pencucian uang, kriminalitas virtual, penyelundupan perdagangan, dan sebagainya

Meningkatnya ancaman tersebut yang mengandung risiko bagi kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara menimbulkan kebutuhan semakin dipahamimya wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional yang dilandasi oleh Pancasila sebagai dasar filsafah negara, wawasan nusantara sebagai landasan ideal pembangunan, dan konsepsi ketahanan nasional sebagai landasan operasional pembangunan. Untuk menunjang hal tersebut menimbulkan kebutuhan data intelijen yang terkini dan akurat guna memberi early warning bagi para pembuat keputusan dalam mengatasi ancaman dan meningkatkan efektivitas kegiatan. Untuk itu dibutuhkan tenaga profesional kelas prima dalam hal riset, analisis, dan assessment guna menciptakan tindakan stratejik dan integratif pada organisasi.

Oleh karena itu, Program studi Kajian Ketahanan Nasional dibuka untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional pada tingkatan Magister (S2) yang memiliki kompetensi yaitu:

  • Mampu menganalisis masalah stratejik ketahanan nasional;
  • Mampu menganalisis masalah intelijen;
  • Mampu menganalisis masalah ketahanan daerah;
  • Mampu menganalisis masalah kepemimpinan;
  • Mampu menganalisis masalah kelembagaan

Lulusan program studi ini akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Wilayah Amerika[sunting | sunting sumber]

Bangsa Amerika Serikat adalah bangsa yang penuh paradoks. Nilai-nilai, idealisme, karya dan sepak terjangnya di berbagai bidang banyak mempengaruhi dan menginspirasi dunia. Namun Amerika juga sering dianggap sebagai sumber berbagai pengaruh jelek: cenderung mendominasi bangsa lain, dan sekuler sehingga kurang mengindahkan nilai-nilai agama.

Namun sulit dimungkiri Amerika adalah bangsa yang sangat produktif di semua bidang; hasil-hasil karyanya menyebar ke seluruh dunia. Teknologi Amerika, lunak maupun keras, selalu terinovasi dan praktis digunakan semua orang karena manfaatnya. Kebudayaannya – kebudayaan pop, film, musik, drama, sastra, filsafat – dikonsumsi dunia. Begitu juga pemikiran, praktik, dan sistem mereka di bidang politik dan ekonomi.

Paradoks Amerika ini menimbulkan banyak pertanyaan. Apa sebenarnya yang membuat bangsa Amerika begitu kuat dan produktif? Bagaimana mereka berpikir dan berkreasi sehingga kebudayaan mereka memberi manfaat, mempengaruhi dan juga menginspirasi dunia? Mengapa mereka suka mendominasi bangsa lain? Bagaimana mereka menjadi sekuler? Apa yang terjadi dengan agama dan kehidupan beragama mereka? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mendorong keinginan dan kebutuhan untuk mempelajari bangsa dan negara Amerika secara mendalam dengan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu.

Program ini Kajian Wilayah Amerika dibentuk sejak tahun 1981 menawarkan program pendidikan pada jenjang magister dengan fokus pada Amerika Serikat dalam konteks global dengan pendekatan Kajian Amerika yang bersifat multidisiplin dan interdisiplin, dengan visi menjadi lembaga unggulan dalam pembelajaran, pendidikan, dan penelitian tentang Amerika Serikat dalam konteks global sebagai pendukung utama universitas riset bertaraf internasional.

Kompetensi lulusan program studi Kajian Wilayah Amerika:

  • Mampu mengelola penelitian, dan mengembangkan pemikiran kritis tentang fenomena-fenomena Amerika Serikat terkait isu-isu global dengan perspektif antarbudaya dan pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
  • Mampu menganalisis perkembangan masyarakat dan kebudayaan Amerika Serikat terkait dengan masalah ras, kelas, jender dan agama dengan persepektif antarbudaya.
  • Mampu menganalisis pemikiran dan perkembangan politik ekonomi Amerika Serikat dalam konteks global.
  • Mampu menganalisis perkembangan dialektika politik dan hukum Amerika Serikat dalam teori dan praktik.

Lulusan program studi Kajian Wilayah Amerika akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Kependudukan dan Ketenagaan Kerja[sunting | sunting sumber]

Program Studi Magister Kajian Kependudukan dan Ketenagakerjaan untuk pertama kali menerima mahasiswa pada tahun 1988 dan memperoleh Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 577/DIK/KEP/1994. Secara organisatoris, program ini berada di bawah naungan Universitas Indonesia.

Program studi ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga analisis kependudukan dan ketenagakerjaan sebagai dampak dari berkembangnya permasalahan kependudukan dan keterkaitannya dengan kesejahteraan penduduk.

Lulusan program studi Kajian Wilayah Amerika akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Ilmu Lingkungan[sunting | sunting sumber]

Penyelenggaraan program magister ilmu lingkungan telah berlangsung sejak tahun akademik 1982 dengan dukungan dari Menteri Lingkungan Hidup kala itu Prof. Dr. Emil Salim. Program studi ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli tingkat magister yang memiliki pemahaman multidisiplin di bidang Ilmu Lingkungan.

Lulusan program studi Kajian Ilmu Lingkungan akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Wilayah Jepang[sunting | sunting sumber]

Program Magister di Wilayah Jepang Program Pascasarjana, Universitas Indonesia dibuka pada tahun 1990, dan telah meluluskan banyak ahli tingkat magister di bidang Kajian Wilayah Jepang. Program Studi Kajian Wilayah Jepang membahas kesatuan sosial-budaya Jepang sebagai objekkajian. Dalam konteks Kajian Wilayah Jepang, kajian bertujuan mengangkat masalah, fenomena konkret yang muncul di ruang dan atau waktu tertentu dalam kesatuan sosial budaya Jepang. Program ini bermotif interdisipliner (antar bidang) adalah untuk memberikan kesempatan bagi para penggemar untuk menjadi ahli/master-tingkat berpendidikan dalam Studi Wilayah Jepang.

Lulusan program studi Kajian Wilayah Jepang akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Gender[sunting | sunting sumber]

Program Magister Gender (dahulu bernama Kajian Wanita) ini merupakan program riset dalam bidang gender. Kehadiran prodi tidak dapat dilepaskan dari masih banyaknya persoalan khusus yang dihadapi perempuan seperti kekerasan berbasis gender, Angka Kematian Ibu yang tinggi, praktik-praktik budaya yang merugikan, hingga partisipasi politik perempuan yang masih rendah.

Dalam perkembangannya, kajian juga mengungkap berbagai isu yang dihadapi kelompok-kelompok rentan seperti kelompok miskin, kelompok minoritas, kelompok penyandang cacat, masyarakat adat, akibat konstruksi sosial dan konstruksi gender yang timpang, yang terefleksikan dalam praktik kehidupan sehari-hari hingga struktur sosial dan kebijakan. Kajian juga membahas implikasi konstruksi peran gender pada laki-laki, serta bagaimana melibatkan laki-laki dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender.

Dengan latarbelakang di atas, profil kompetensi lulusan yang disasar adalah kemampuan mengembangkan pengetahuan kajian gender dan menanggulangi persoalan sosial berdasarkan nilai dan praktik hidup berkeadilan gender melalui riset dan atau program, dengan pendekatan inter/multidisiplin berwawasan global.

Lulusan program studi Kajian Gender akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Ilmu Kepolisian[sunting | sunting sumber]

Ilmu kepolisian di Indonesia mulai dikenal pada 1950-an. Kepolisian sebagai suatu ilmu dipelopori dengan berdirinya Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Salah satu pendirinya adalah Prof. Djokosoetono, SH, yang merupakan Guru Besar Ilmu Negara dan Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia). PTIK pada awal berdirinya sangat dipengaruhi dengan sistem Belanda yang mendudukan Ilmu Kepolisian sebagai suatu cabang pengetahuan yang memiliki pendekatan ketatanegaraan. Pendekatan ini berlangsung sampai tahun 1960-an sebelum pendidikan di Indonesia beralih kiblat ke model yang ada di Amerika.

Peralihan model pendidikan ini membawa pergeseran pendekatan termasuk dalam Ilmu Kepolisian. Perkembangan Ilmu Kepolisian Indonesia selanjutnya berkembang dengan basis pendekatan seperti yang berkembang di Amerika yaitu pendekatan Criminology dan Administration of Criminal Justice. Pendekatan inilah yang mewarnai model pendidikan di PTIK dan Ilmu Kepolisian di Indonesia sampai saat ini.

Selanjutnya Ilmu Kepolisian berkembang tidak hanya dalam tingkatan sarjana tapi juga berkembang dalam tingkatan yang lebih dalam yaitu pascasarjana (baik Magister maupun Doktor) yaitu dengan didirikannya program Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia (KIK UI) pada tahun 1996.

Lulusan program studi Ilmu Kepolisian akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Pengembangan Perkotaan[sunting | sunting sumber]

Dalam beberapa dekade ke depan Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang pesat seiring dengan pertumbuhan negara-negara di kawasan Asia Pasifik, yang dewasa ini dimotori oleh China dan India. Konektivitas yang semakin erat antarnegara-negara di kawasan, dan juga antar pulau di tanah air, akan terus mendorong munculnya pusat-pusat pertumbuhan baru. Pertumbuhan pesat kota dan wilayah sebagai pusat dari berbagai dinamika sosial, ekonomi, politik dan budaya, perlu dipahami, diantisipasi, dirancang, dan bahkan dikendalikan jika pertumbuhannya mengarah kepada hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu pertumbuhan kota dan wilayah menjadi objek studi yang semakin penting untuk dipelajari.

Kompleksitas yang timbul di perkotaan mendorong pakar dari berbagai bidang ilmu di Universitas Indonesia mengadakan asesmen terhadap kegiatan yang berhubungan dengan perkotaan, yang ada di lingkungan Universitas Indonesia, terhadap berbagai kajian tentang keadaan pendidikan perkotaan di semua fakultas, lembaga dan pusat di Universitas Indonesia. Dari kajian tersebut dibentuk suatu kelompok kerja yang secara rutin melakukan kajian lanjutan dan menyusun rencana untuk membentuk suatu Pusat Studi Perkotaan. Dengan keputusan rektor no.116/SK/R/UI/1996 pada tanggal 13 Agustus 1996, Pusat Kajian Wilayah dan Perkotaan (PUSWIKA) dikukuhkan dan salah satu programnya adalah pendirian Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan (PSKPP).

Memahami kota dan wilayah dengan mengandalkan hanya pada satu disiplin ilmu dipastikan akan menjadi dangkal, atau bahkan menemui jalan buntu. Oleh karena itu pendekatan multidisiplin ilmu dalam mengkaji perkembangan kota dan wilayah merupakan suatu keharusan bagi para ilmuan dan analis. Oleh karena itu, lulusan program studi ini dirancang untuk memahami ilmu pengembangan perkotaan secara multidisplin.

Lulusan program studi Kajian Pengembangan Perkotaan akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam[sunting | sunting sumber]

Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam Program Pascasarjana Universitas Indonesia adalah program studi keilmuan yang bersifat interdisiplin dan berorientasi pada kajian ke-Islaman. Lulusan program studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Kajian Wilayah Eropa[sunting | sunting sumber]

Program Studi Kajian Eropa menyelenggarakan pendidikan Pascasarjana Strata-2 (S-2) yang menghasilkan lulusan bergelar Magister Sains Kajian Eropa dengan profil: Mampu mengembangkan berbagai pemikiran tentang Eropa secara multidisipliner dan interdisipliner terkait hubungan antarnegara, keamanan, ekonomi, dan kehidupan sosial-budaya baik dalam perspektif nasional (Indonesia) maupun global; mampu membuat rekomendasi strategis terhadap kebijakan negara-negara Eropa untuk kepentingan Indonesia dengan menjunjung tinggi etika akademik dan integritas keilmuan; serta mampu mengembangkan Kajian Eropa berbasis riset, kemanusiaan, inovasi ilmu pengetahuan dan dinamika perubahan dunia.

Lulusan program studi Kajian Wilayah Eropa akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Teknologi Biomedis[sunting | sunting sumber]

Inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran berkembang sangat cepat. Kebutuhan sumber daya manusia di bidang tersebut menjadi mutlak diperlukan. Biomedical Engineering atau Teknik Biomedis sebagai bidang ilmu hibrida dan bersifat interdisiplin yang melibatkan berbagai teknik, metode ilmiah dan teknologi untuk memecahkan masalah dalam biologi dan kedokteran demi meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat.

Program Magister Teknologi Biomedis Universitas Indonesia sebagai perintis penyelenggara pendidikan ilmu tersebut di tingkat magister telah menerapkan perpaduan unsur-unsur ilmu dasar seperti matematika, fisika dan biologi; serta ilmu spesifik seperti kedokteran, kedokteran gigi, teknik, komputer, kesehatan masyarakat dan manajemen.

Lulusan program studi Kajian Teknologi Biomedis akan mendapatkan gelar Magister Sain (M.Si).

Doktor (S3)[sunting | sunting sumber]

PPS UI memiliki satu program studi tingkat doktor yaitu Ilmu Lingkungan (S3). Pendidikan Doktor Ilmu Lingkungan adalah dalam bentuk kuliah dan riset dengan rencana studi 6 semester (maksimal 10 semester). Lulusan progam studi Doktor Ilmu Lingkungan akan mendapatkan gelar Doktor Bidang Lingkungan (Dr.)

Tenaga Pengajar[sunting | sunting sumber]

Tenaga pengajar di PPSI UI sebagian besar adalah pengajar tetap fakultas di lingkungan Universitas Indonesia. Walaupun demikian, PPSI UI tetap memiliki staf pengajar tetap inti bergelar Doktor dan Master yang ahli dibidangnya.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]