Program Manajemen Kepariwisataan Universitas Kristen Petra
 | Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
 | Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
 | Artikel ini berisi konten yang ditulis dengan gaya sebuah iklan. |
 |
 |
Program Manajemen Pariwisata Universitas Kristen Petra merupakan sebuah program pendidikan tinggi strata-1 yang dirancang dengan memperhatikan perkembangan trend industri dan kebutuhan mitra industri, bukan hanya di industri Pariwisata seperti Tour & Travel, namun juga di industri Mall & Retail yang dewasa ini sedang berkembang pesat.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 2000, Pariwisata mengalami pertumbuhan yang amat pesat. Berdasarkan data yang dikutip dari World Tourism Organization (WTO), selama tahun 2000, jumlah wisatawan mancanegara internasional mencapai jumlah 698 juta orang yang mampu menciptakan pendapatan sebesar USD 476 miliar. Dalam perdagangan internasional dari sektor jasa, pariwisata menjadi kontributor terbesar. Pariwisata juga menjadi sumber utama devisa di 38 % negara di dunia. Untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik, Indonesia merupakan negara dengan urutan kedelapan yang paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara dengan jumlah sebanyak 5,064 juta dengan perolehan devisa USD 5,7 miliar (pada tahun 2000). Prospek Pariwisata ke depan pun sangat memberikan peluang besar, berdasarkan perkiraan data WTO, pada tahun 2020 jumlah wisatawan internasional akan mencapai 1, 602 miliar yang mana 438 juta orang diantaranya berada didaerah Asia Timur dan Pasifik.
Pertumbuhan disektor Pariwisata ini tentunya harus diikuti oleh pertumbuhan sumber daya manusia yang tidak hanya terampil dalam keahlian operasional namun juga harus didukung dengan kemampuan manajemen yang tangguh serta peka terhadap perkembangan bisnis di sektor pariwisata itu sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka Fakultas Ekonomi bersama dengan Program Pendidikan Kepariwisataan membentuk Program Manajemen Kepariwisataan pada tahun 2002 yang bernaung dibawah Program Studi Manajemen.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 012/ BAN-PT/ Ak-IX/S1/VII/2005 pada tahun 2005, Program Studi Manajemen mendapatkan status DISAMAKAN dengan Akreditasi A. Hal ini berarti pula bahwa Program Manajemen Kepariwisataan terakreditasi A.
Program ini memberikan pembekalan kepada mahasiswa untuk memahami, mengerti, dan memiliki kemampuan utama dalam manajemen dan bisnis, khususnya disektor bisnis pariwisata dan bisnis penunjang pariwisata seperti Biro Perjalanan Wisata, Airlines, Ekspor – Impor, serta Mall dan Retail. Oleh karena itu, Program ini memberikan warna khas dengan mengintegrasikan kompetensi akademik manajemen dan bisnis dengan pengalaman praktis yang diperoleh baik dari sharing para pelaku bisnis pariwisata serta adanya Kerja Praktik di Industri baik di dalam maupun di luar negeri pada semester akhir.
Keunggulan Bersaing[sunting | sunting sumber]
Program Manajemen Kepariwisataan UK PETRA merupakan sebuah program yang didesain dengan memperhatikan kebutuhan trend industri bukan hanya di industri Pariwisata namun juga di industri Mall & Retail yang dewasa ini sedang berkembang pesat.
Selain itu, proses belajar di Program Manajemen Kepariwisataan UK PETRA memadukan antara teori dan praktik dalam berbagai applied course yang melibatkan para praktisi di bidang Tour & Travel, serta di bidang Mall & Retail di Surabaya, Jakarta, maupun Singapura.
Program Manajemen Kepariwisataan UK PETRA juga memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengalami international atmosphere melalui kegiatan praktik kerja, program dual degree, serta student exchange baik di Malaysia, Singapura, Jepang maupun di Belanda.