Profil Pelajar Pancasila

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Profil Pelajar Pancasila adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi, terdiri dari 6 (delapan) kompetensi menjadi ciri-ciri profil pelajar Pancasila.[1] Profil ini mencerminkan kualitas generasi yang sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional serta pandangan dan cita-cita para pendiri bangsa.[2] Selanjutnya, pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.[3]

Enam kompetensi ciri-ciri pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; bergotong royong; mandiri; bernalar kritis dan kreatif.[4]

Karakteristik Profil Pelajar Pancasila[sunting | sunting sumber]

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia[sunting | sunting sumber]

Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar yang memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia yaitu akhlak beragama; akhlak pribadi; akhlak kepada manusia; akhlak kepada alam; dan akhlak bernegara.

2. Berkebinekaan global[sunting | sunting sumber]

Pelajar Indonesia yang mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

3. Bergotong royong[sunting | sunting sumber]

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen penting dari bergotong royong meliputi kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

4. Mandiri[sunting | sunting sumber]

Pelajar Indonesia adalah pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi; dan regulasi diri.

5. Bernalar kritis[sunting | sunting sumber]

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen kunci dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan; menganalisis dan mengevaluasi penalaran; merefleksi pemikiran dan proses berpikir; dan mengambil keputusan.

6. Kreatif[sunting | sunting sumber]

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal; dan menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Pengertian Serta Contoh Profil Pelajar Pancasila". Cerdikin. 2023-02-06. Diakses tanggal 2023-03-17. 
  2. ^ "Standar Nasional Pendidikan – Pusat Kurikulum dan Pembelajaran" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-05. 
  3. ^ Mahfud, Al. "Profil Pelajar Pancasila PDF, Link Download Dokumen Modul Kerangka Kurikulum Profil Pelajar Pancasila PPT - Portal Kudus - Halaman 2". portalkudus.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2022-04-05. 
  4. ^ a b "Profil Pelajar Pancasila". Pusat Penguatan Karakter. Diakses tanggal 2022-04-05.