Prazikuantel

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Prazikuantel adalah obat golongan antelmintik yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi parasit, seperti cacing Schistosoma dan cacing Fasciola hepatica (cacing hati). Obat ini bekerja dengan cara melumpuhkan parasit dan mengeluarkannya secara alami melalui tinja. Prazikuantel biasanya disarankan oleh dokter untuk mengobati hampir berbagai jenis infeksi cacing. Meski demikian, prazikuantel tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh cacing kremi dan cacing gelang.[1]

Prazikuantel bisa digunakan n baik pada manusia maupun hewan seperti tikus, anjing dan domba. Obat ini berbentuk tablet atau bubuk kristal putih atau hampir putih, tidak berbau dengan sedikit rasa pahit, serta memiliki efek higroskopis.[2]

Penggunaan[sunting | sunting sumber]

Pasien bisa meminum tablet prazikuantel baik secara langsung maupun dengan ditumbuk terlebih dahulu lalu dicampurkan dengan air atau makanan. Karena rasanya yang pahit, prazikuantel tidak disarankan untuk dikunyah karena bisa menyebabkan tersedak atau muntah. Pasien juga tidak dianjurkan memakan atau meminum jeruk selama masa pengobatan karena bisa memperparah efek samping obat, kecuali diperbolehkan dokter atau apoteker.[3]

Dosis[sunting | sunting sumber]

Prazikuantel diberikan sesuai resep dan anjuran dokter. Dosis obat disesuaikan dengan jenis penyakit dan kondisi tubuh pasien. Umumnya, prazikuantel dikonsumsi 3 kali dalam sehari sebanyak 20 mg/kg dengan rentang pemberian obat 4-6 jam.[4] Dalam kondisi pasien tertentu atau di wilayah yang terkena wabah, dosis obat bisa dinaikkan menjadi 60 mg/kg.[5]

Efek samping[sunting | sunting sumber]

Pada saat dan setelah mengonsumsi prazikuantel, pasien mungkin akan mengalami keluhan-keluhan seperti sakit perut, diare, pusing, tidak enak badan, demam, gatal-gatal, ruam pada kulit, berkeringat, kelelahan, kejang-kejang, peningkatan sel darah putih, kehilangan selera makan, nyeri otot, gatal-gatal, detak jantung tak teratur, mengantuk, kepala terasa pening, muntah-muntah dan tubuh terasa lemah.[6]

Peringatan[sunting | sunting sumber]

Di bawah ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi prazikuantel:[7]

  • Pasien yang menderita alergi obat-obatan disarankan untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.
  • Konsumsi obat-obatan lain sejenis rifampin harus dihentikan empat minggu sebelum mengkonsumsi prazikuantel dan bisa dilanjutkan kembali setelah pengobatan selesai.
  • Beberapa jenis vitamin, nutrisi pelengkap dan produk herbal bisa berinteraksi dengan prazikuantel seperti halnya obat-obatan untuk penyakit kejang-kejang atau epilepsi. Pengurangan dosis dan pengawasan biasanya dilakukan dalam kondisi seperti ini.
  • Dokter mungkin akan melarang konsumsi prazikuantel jika pasien mengalami ocular cysticercosis atau sejenis infeksi cacing yang menyebabkan kista pada mata.
  • Beri tahu dokter jika pasien sering menderita penyakit pada ginjal, liver, memiliki benjolan pada tubuh atau sering mengalami kejang-kejang.
  • Untuk pasien wanita, sebaiknya beri tahu dokter jika pasien sedang hamil, merencanakan kehamilan atau tengah menyusui. Ibu menyusui sebaiknya tidak menyusui anaknya pada saat mengonsumsi prazikuantel. Pemberian ASI bisa dilanjutkan 72 jam (3 hari) setelah rpazikuantel usai dikonsumsi.
  • Prazikuantel menyebabkan kantuk. Pasien sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin selama masa pengobatan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Praziquantel". Alodokter. 2017-07-26. Diakses tanggal 2019-12-13. 
  2. ^ "Praziquantel Informasi Dasar - Berita Industri - Berita - Zhengzhou Delong Chemical Co., Ltd". id.plant-growth-regulator.com. Diakses tanggal 2019-12-13. 
  3. ^ "Drugs & Medications". www.webmd.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-13. 
  4. ^ "Praziquantel Dosage Guide with Precautions". Drugs.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-13. 
  5. ^ "WHO Model Prescribing Information: Drugs Used in Parasitic Diseases - Second Edition: Helminths: Schistosomiasis: Praziquantel". apps.who.int. Diakses tanggal 2019-12-13. 
  6. ^ "Praziquantel: Side Effects, Dosages, Treatment, Interactions, Warnings". RxList (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-13. 
  7. ^ "Praziquantel: MedlinePlus Drug Information". medlineplus.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-13.