Lompat ke isi

Portal:Korea Selatan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

환영합니다! / Selamat Datang di Portal Korea Selatan!

Bendera Korea Selatan

Korea Selatan, secara resmi bernama Republik Korea (bahasa Korea: 대한민국), adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi wilayah selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Korea Selatan berbatasan dengan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Laut Kuning di sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut Jepang, dan Selat Korea berada di bagian tenggara. Negara ini dikenal dengan nama Hanguk (한국) oleh penduduk Korea Selatan, dan disebut Nam Chosŏn (남조선) oleh orang Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul (서울).

Penemuan arkeologis menunjukkan bahwa Semenanjung Korea telah dihuni sejak Zaman Batu Tua. Sejarah Korea dimulai dari pembentukan Dinasti Gojoseon pada 2333 SM, oleh Dangun. Setelah penyatuan Tiga Kerajaan Korea di bawah Silla pada 668 M, Korea menjadi satu di bawah Dinasti Goryeo dan Dinasti Joseon, hingga akhir Kekaisaran Korea Raya pada 1910 karena dianeksasi oleh Jepang. Setelah dilakukan Pembagian Korea oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia Kedua, wilayah Korea akhirnya terbagi menjadi dua. (Artikel selengkapnya...)

Selected article - show another

Lokasi di Korea Selatan

Gyeongju (bahasa Korea: 경주, Pengucapan Korea: [kʲʌŋ.dʑu]), yang dalam sejarah dikenal sebagai Seorabeol (bahasa Korea: 서라벌, Pengucapan Korea: [sʌ.ɾa.bʌl]), merupakan sebuah kota pesisir yang berada jauh di ujung tenggara Provinsi Gyeongsang Utara di Korea Selatan. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di provinsi tersebut menurut luas wilayahnya setelah Andong. Kota ini mempunyai luas wilayah 1.324 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 264.091 jiwa (per Desember 2012). Gyeongju berada 370 km di tenggara Seoul dan 55 km di timur Daegu. Kota ini berbatasan langsung dengan Cheongdo dan Yeongcheon di sebelah barat, Ulsan di sebelah selatan, dan Pohang di sebelah utara, sementara di sebelah timur berbatasan dengan pesisir Laut Jepang. Sejumlah pegunungan rendah yang merupakan bagian terpisah dari Barisan Pegunungan Taebaek tersebar di sejumlah tempat di kota ini.

Gyeongju merupakan ibu kota kerajaan kuno Silla (57 SM – 935 M), yang menguasai sekitar dua pertiga Semenanjung Korea pada masa kejayaannya antara abad ke-7 dan ke-9, selama hampir seribu tahun. Silla Bersatu adalah negara yang makmur dan kaya, sementara ibu kota metropolitannya Gyeongju, merupakan kota terbesar keempat di seluruh dunia pada saat itu. Sejumlah besar situs arkeologi dan properti budaya yang berasal dari masa tersebut masih dapat ditemukan di kota ini. Gyeongju sering dijuluki sebagai "museum tanpa dinding". Harta-harta bersejarah seperti Seokguram, Kuil Bulguk, Kota Bersejarah Gyeongju, Kampung Rakyat Yangdong, dimasukkan oleh UNESCO ke dalam Situs Warisan Dunia. Banyaknya situs bersejarah di Gyeongju membawa kota ini sebagai salah satu destinasi wisata terpopuler di Korea Selatan.

Kota Gyeongju disatukan dengan sebuah kawasan pedesaan bernama Gyeongju-gun yang berada di dekat kota tersebut pada tahun 1995, dan kota ini sekarang telah menjadi kompleks perkotaan-pedesaan. Kota ini mirip dengan 53 kota berukuran kecil dan menengah lainnya yang memiliki jumlah penduduk di bawah 300.000 jiwa di Korea Selatan. Meskipun tren ekonomi, kependudukan, dan sosial yang telah membentuk kebudayaan Korea Selatan modern juga terlihat pengaruhnya di kota ini, Gyeongju masih mampu mempertahankan jati dirinya tersendiri. Dalam bidang pariwisata, kota ini adalah salah satu tujuan pariwisata yang paling terkenal sedangkan dalam bidang perindustrian, kedekatan dengan pusat perindustrian seperti Ulsan dan Pohang pun turut menguntungkannya. Gyeongju terhubung dengan jaringan kereta api dan jalan bebas hambatan nasional yang memfasilitasi lalu lintas perindustrian dan pariwisata. (Artikel selengkapnya...)
List of selected articles

Selected image

The page "Portal:Korea Selatan/Selected picture/3" does not exist.

More did you know - show different entries

The page "Portal:Korea Selatan/Did you know/6" does not exist.

Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Peristiwa terkini yang dipilih".

Good article - show another

This is a Good article, an article that meets a core set of high editorial standards.

The waters that are bordered by Sakhalin in the north-east, Japan in the east and south, Korea in the west and continental Russia in the north are marked with a question mark.
Perselisihan tersebut menyangkut nama internasional badan air yang ditandai dengan "?" atas.

Sebuah perselisihan atas nama Internasional untuk perairan yang dibatasi oleh Jepang, Korea (Utara dan Selatan) dan Rusia. Pada tahun 1992, keberatan nama Laut Jepang pertama kali diangkat oleh Korea Utara dan Korea Selatan pada Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Keenam mengenai Standardisasi Nama-Nama Geografis. Pemerintah Jepang mendukung penggunaan eksklusif nama 'Laut Jepang' (日本海), sementara Korea Selatan mendukung nama alternatif 'Laut Timur' (East Sea) (Hangul동해; Hanja東海), dan Korea Utara mendukung nama 'Laut Timur Korea' (Hangul조선동해; Hanja朝鮮東海). Saat ini, sebagian besar peta dan dokumen internasional menggunakan nama 'Laut Jepang' (Sea of Japan atau terjemahan setara) secara eksklusif, dan peta yang jauh lebih sedikit mencakup nama Laut Jepang dan Laut Timur, sering kali dengan Laut Timur yang tercantum dalam tanda kurung atau ditandai sebagai nama sekunder. Organisasi Hidrografi Internasional, badan pengatur internasional untuk penamaan badan air di seluruh dunia, pada tahun 2012 memutuskan untuk tidak mengubah nama tunggal "Laut Jepang" (Sea of Japan), dan menolak permintaan Korea Selatan untuk menggunakan 'Laut Timur' bersama dengan 'Laut Jepang'.

Negara-negara yang terlibat (terutama Jepang dan Korea Selatan) telah mengajukan berbagai argumen untuk mendukung nama pilihan mereka. Banyak argumen seputar menentukan kapan nama 'Laut Jepang' menjadi nama umum. Korea Selatan berpendapat bahwa secara historis nama yang lebih umum adalah 'Laut Timur', 'Laut Korea', atau varian serupa lainnya. Korea Selatan selanjutnya berpendapat bahwa nama Laut Jepang tidak menjadi umum sampai Korea berada di bawah kekuasaan Jepang, yang pada saat itu tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi urusan Internasional. Jepang berpendapat bahwa nama 'Laut Jepang' telah menjadi nama Internasional yang paling umum sejak setidaknya awal abad ke-19, jauh sebelum aneksasi Korea. Kedua belah pihak telah melakukan kajian peta kuno, namun kedua negara menemukan hasil penelitian berbeda. Argumen tambahan telah diajukan mengenai geografi dasar laut dan juga masalah potensial mengenai ambiguitas satu nama atau yang lainnya. (Artikel selengkapnya...)

General images - show another

The following are images from various South Korea-related articles on Wikipedia.

Galat Lua: No content found on page "Culture of South Korea".

Did you know (auto-generated)

Script error: The function "Artikel" does not exist.

WikiProjects

Topics

Categories

Associated Wikimedia

Proyek saudara Wikimedia Foundation berikut menyediakan lebih banyak tentang subjek ini:

Wikibooks
Buku

Commons
Media

Wikinews 
Berita

Wikiquote 
Kutipan

Wikisource 
Teks

Wikiversity
Sumber belajar

Wikivoyage 
Petunjuk perjalanan

Wiktionary 
Definisi

Wikidata 
Kumpulan data

Web resources

Sources

Templat:Portal navbar no header2 Bersihkan tembolok server