Poros transmisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Poros transmisi atau transaxle adalah gabungan mekanis dari transmisi, kopling dan diferensial yang dijadikan satu, penempatannya di depan atau di belakang menggantikan gardan diferensial. Transaxle pada dasarnya merupakan sebuah konsep yang relatif sederhana. Transaxle merupakan singkatan dari transmission axle.

Sederhananya, transaxle terdiri dari gearbox, differential dan drive axle yang digabung menjadi satu unit. Transaxle dapat menghemat ruang yang dibutuhkan untuk pemasangan ketiga komponen tersebut.

Untuk mobil yang dipakai buat balap tidak ada masalah dengan penggunaan transaxle ini, tetapi untuk mobil harian ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Tentu saja handling akan lebih enak karena sense of balance yang meningkat, tetapi prop shaft dari mesin akan berputar dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan mesin sepanjang waktu.

Istilah-istilah[sunting | sunting sumber]

  • FF = Front Engine Front Drive (mesin di depan penggerak roda depan)
  • FR = Front Engine Rear Drive (mesin di depan penggerak roda belakang)
  • MF = Mid Engine Front Drive (mesin di tengah penggerak roda depan)
  • 4WD/FWD = Four Wheel Drive (keempat roda sebagai penggerak)

Transaxle adalah transmisi, kopling dan diferensial yang dijadikan satu, penempatannya di depan dengan penggerak roda depan (FF). Pada konstruksi ini poros propeller tidak diperlukan lagi, sehingga tenaga dari mesin langsung diberikan ke transmisi > diferensial > drive shaft > roda-roda penggerak.

Jenis kopling yang dipakai pada transaxle adalah kopling jenis diafragma (diafragma spring).

Keuntungan transaxle adalah
  • Konstruksi lebih kompak, ringan dan bentuknya lebih kecil, karena diferensial, transmisi dan kopling dibuat menjadi satu kesatuan.
  • Karena diferensial ditempatkan di bawah mesin, maka lantai depan kendaraan dapat dibuat lebih rendah dan lebih lebar. Hal ini juga disebabkan panjang mesin semakin pendek.
  • Dengan tidak adanya poros propeller, maka ruangan kendaraan lebih luas, disamping itu tidak timbul getaran atau suara yang disebabkan run out poros propeller yang tidak seimbang.
  • Efisiensi pemindahan tenaga dari mesin ke roda-roda semakin tinggi, sehingga memperkecil offset dari hypoid gear.

Poros transmisi mesin di depan penggerak roda belakang[sunting | sunting sumber]

Kendaraan dengan mesin di depan penggerak roda belakang yang terkenal dengan desain poros transmisi, di antaranya:

Rear-engine, rear-wheel drive transaxles[sunting | sunting sumber]

Volkswagen and later Porsche made extensive use of transaxles in their rear (and mid) engined vehicles, including:

Four-wheel drive[sunting | sunting sumber]

Other 4WD applications include:

  • 1984–1986 Ford RS200 – mid-engined, with the gearbox in the front;
  • 1989-2001 Mitsubishi 3000GT - front engined, gearbox (transmission, front and centre diff) in the front;
  • 2007–on Nissan GT-R – front-engined, with the gearbox in the rear.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "The Future is Now – The New Gen V8 Supercar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-27. Diakses tanggal 2016-03-03. 
  2. ^ "GM Heritage: The First Corvair". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-20. Diakses tanggal 2016-03-03.