Ponowaren, Tawangsari, Sukoharjo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ponowaren
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenSukoharjo
KecamatanTawangsari
Kode pos
57561
Kode Kemendagri33.11.03.2010
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Ponowaren (Jawa: Panawarèn) adalah desa yang berada di Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia. Letak wilayah desa Ponowaren terletak di bagian barat kecamatan Tawangsari.

Padi merupakan hasil bumi utama di Desa Ponowaren dengan lima kali panen dalam kurun waktu dua tahun. Sistem irigasi yang digunakan adalah mengandalkan air yang berasal dari Waduk Gajah Mungkur yang kemudian dialirkan ke sawah-sawah dengan menggunakan diiesel.

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Sebelah utara berbatasan dengan desa Majasto dan desa Karangjoho (Klaten), sebelah timur berbatasan dengan desa Pojok dan desa Kateguhan, sebelah selatan berbatasan dengan desa Kedungjambal dan desa Grajegan, sebelah barat berbatasan dengan desa Karangjoho (Klaten).

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Dahulu kala ada seorang pengembara yang bernama Ki Ageng Sutawijoyo yang sedang melakukan perjalanan untuk penyebaran agama islam, ditengah perjalanan Ki Ageng Sutawijoyo bertemu dengan seseorang di bukit Sregan. Orang tersebut menantang Ki Ageng Sutawijoyo untuk beradu kesaktian. Keduanya segera terlibat pertarungan yang hebat, mula-mula pertarungan berjalan berimbang, namun lama kelamaan Ki Buyut Sutowijoyo mampu mengatasi perlawanan orang tersebut. Karena merasa tidak akan mampu memenangkan pertarungan maka orang tersebut melarikan diri ke Gunung Lawu.

Ki Ageng Sutowijoyo bermaksud menetap di tempat dia bertarung maka beliau naik ke atas bukit untuk mengamati daerah sekitarnya. Dari atas bukit, beliau

melihat keba wadan heran karena melihat kesegala penjuru terlihat jelas banyak dikelilingi air. Dari situ Ki Ageng Sutowijoyo menyebut daerah itu dengan kata Ponowaren, yang berasal dari kata “Ponowarihan” dari kata “Pono” yang artinya melihat dengan jelas, dan “warihan” yang artinya banyak air.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Wilayah desa Ponowaren merupakan dataran rendah dengan sebelah utara terdapat gundukan menyerupai bukit. Pemukiman penduduk berada di pinggir-pingir batas desa dan di bagian tengah merupakan lahan persawahan. Di tengah ada aliran sungai Lowangan atau biasa disebut kali Wangan. Di sebelah utara terdapat ceruk kecil yang menampung air yakni embung Jowa. Di tepi barat mengalir sungai Dengkeng lama sekaligus sebagai batas antara kabupaten Sukoharjo dengan kabupaten Klaten.

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Saat ini desa Ponowaren sedang merintis pembangunan embung Jowa sebagai penampung air untuk pertanian sekaligus sebagai tempat wisata. Selain embung Jowa ada bukit Sregan yang juga tengah dipertimbangkan sebagai tempat wisata juga.

Kuliner[sunting | sunting sumber]

Di desa Ponowaren khususnya di dusun Jonggolan banyak terdapat warung bakmi jawa yang menyediakan menu di antaranya adalah nasi goreng, bakmi goreng, bakmi godog (rebus), capcay, dan lain sebainya. Cita rasa masakan yang khas karena dimasak menggunakan api yang berasal dari arang dengan menggunakan anglo (tungku yang terbuat dari tanah liat). Dengan terus berkembangnya keberadaan warung-warung tersebut maka banyak para pecinta kuliner di Sukoharjo, Klaten, dan sekitarnya menjadikan dusun Jonggolan sebagai alternatif menikmati bakmi jawa.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Terdapat tiga sekolah dasar negeri dan empat taman kanak-kanak di desa ini.

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Desa Ponowaren dipimpin oleh seorang kepala desa yang dipilih langsung oleh masyarakat. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari dibantu oleh seorang Sekretaris Desa dan beberapa Perangkat Desa.

Daftar Kepala Desa[sunting | sunting sumber]

  1. Sastro Sutarno.
  2. Sri Harto.
  3. Warsono.
  4. Supadi.
  5. Didik Dwi Raharjo.

Pembagian wilayah[sunting | sunting sumber]

Desa Ponowaren terdiri atas 14 dukuh, yaitu:

  • Anginangin.
  • Badran.
  • Bangsalan.
  • Dukuh.
  • Genengan.
  • Gunung Wahyu.
  • Jetis.
  • Jonggolan.
  • Ngampel.
  • Ponowaren.
  • Sonayan.
  • Sregan.
  • Tegalrejo.
  • Turen.

Secara administrasi kewilayahan, desa Ponowaren dibagi menjadi empat dusun/kebayanan yang masing-masing dipimpin oleh seorang kepala dusun (kadus/bayan), yaitu:

  • Kadus 1 Ponowaren meliputi Anginangin, Bangsalan, Gunung Wahyu, dan Sregan.
  • Kadus 2 Ponowaren meliputi Badran dan Ponowaren.
  • Kadus 3 Jonggolan meliputi Dukuh, Jonggolan, Ngampel, Tegalrejo, dan Turen.
  • Kadus 4 Jetis meliputi Jetis, Sregan, dan Genengan.