Polimorf

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam ilmu material, polimorf adalah sifat suatu bahan yang memiliki lebih dari satu bentuk kristalin. Contohnya adalah zirkonia (ZrO2) yang dalam bentuk padatnya memiliki tiga bentuk kristalin, berturut-turun dinamai bentuk kubik (k), tetragonal (t), dan monoklinik (m), sesuai struktur geometri kristal tersebut. Saat berwujud padat, bahan tersebut akan ditemukan dalam salah satu dari tiga bentuk tersebut: di bawah 1150 °C berbentuk m, di atas itu berbentuk t hingga 2370 °C, dan di atas itu berbentuk k, hingga titik lelehnya (2680 °C).[1]

Sifat ini amat umum pada senyawa biner logam oksida, di antaranya: CrO2, Cr2O3, Fe2O3, Al2O3, Bi2O3, TiO2, SnO2, ZrO2, MoO3, WO3, In2O3.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Metalurgi Fisik Modern & Rekayasa Material. Erlangga. 1999. hlm. 363. ISBN 978-979-688-519-0. 
  2. ^ "Polymorphism in nanocrystalline binary metal oxides", S. Sood, P.Gouma, Nanomaterials and Energy, 2(NME2), 1-15(2013).