Lompat ke isi

Pewarnaan rambut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Seorang penata rambut sedang mewarnai rambut pelanggannya.

Pewarnaan rambut atau pengecatan rambut adalah sebuah praktik mengubah warna rambut. Praktik ini memiliki beberapa tujuan yakni mencapai kecantikan, menutup uban, mengubah warna sesuai keinginan, bermode. atau mengembalikan warna rambut asli setelah luntur. Praktik ini dapat dilakukan secara profesional oleh penata rambut atau dilakukan oleh diri sendiri di rumah. Saat ini, pewarnaan rambut sangat populer. Praktik ini telah dilakukan oleh 75 persen wanita dan 18 persen pria yang tinggal di Copenhagen.[1]

Pewarnaan rambut adalah praktik kuno yang sudah dilakukan sejak ribuan tahun lalu dengan memanfaatkan berbagai macam bahan alami dan senyawa kimia. Catatan herbal dari Asyur yang berasal dari tahun 2177 SM menuliskan beberapa resep tertua untuk kosmetik, termasuk salah satunya yakni pewarna rambut. Di samping itu, Papirus Ebers dari Mesir Kuno yang ditulis sekitar tahun 1550 SM berisi cara mewarnai rambut dan alis yang mulai beruban.[2][3]

Tablet tanah liat dari Asyur yang berasal dari abad ke-7 SM juga menuliskan bagaimana penggunaan empedu sapi hitam, minyak cemara, licorice, dan madu untuk mengembalikan warna hitam pada rambut beruban. Pada waktu itu, bahan pewarna rambut umumnya berasal dari tumbuhan, seperti tumbuhan pacar kuku (Lawsonia inermis), indigo, Cassia obovata, sena, kunyit, dan amla. Selain itu, terdapat juga bahan alami lainnya seperti katam (Buxus dioica), kulit kenari hitam, oker merah, dan daun bawang.[2][3]

Efek samping

[sunting | sunting sumber]

Beberapa pewarna rambut yang mengandung phenylenediamine telah menjadi perdebatan dan diteliti selama bertahun-tahun. Bahkan, dalam beberapa dekade terakhir, sejumlah produk dengan bahan ini telah ditarik dari pasaran.[4]

Proses pewarnaan rambut melibatkan bahan kimia yang dapat menghilangkan, mengganti, atau menutupi pigmen alami dalam batang rambut. Penggunaan bahan-bahan ini bisa menimbulkan berbagai efek samping, seperti iritasi kulit sementara, reaksi alergi, rambut menjadi rapuh atau mudah patah, perubahan warna kulit, hingga hasil pewarnaan yang tidak sesuai harapan.[5]

Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa pewarna rambut dan bahan kimia yang digunakan dalam proses pewarnaan berpotensi menyebabkan mutasi sel (mutagenik) dan meningkatkan risiko kanker (karsinogenik).[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Vedel-Krogh, Signe; Nielsen, Sune F.; Schnohr, Peter; Nordestgaard, Børge G. (2016). "Morbidity and Mortality in 7,684 Women According to Personal Hair Dye Use: The Copenhagen City Heart Study followed for 37 Years". PloS One. 11 (3): e0151636. doi:10.1371/journal.pone.0151636. ISSN 1932-6203. PMC 4795553alt=Dapat diakses gratis. PMID 26986063. 
  2. ^ a b "BBC - Radio 4 Woman's Hour -The History of Hair Dye". www.bbc.co.uk. Diakses tanggal 2025-03-22. 
  3. ^ a b Kandil, Hoda; El-Mohamdy, Mahmoud (2018-06-01). "Role of the Hair in Ancient Egypt". International Journal of Tourism and Hospitality Management (dalam bahasa Inggris). 1 (1): 77–95. doi:10.21608/ijthm.2018.29001. ISSN 2535-2318. 
  4. ^ Morel, Olivier J. X.; Christie, Robert M. (2011-04-13). "Current Trends in the Chemistry of Permanent Hair Dyeing". Chemical Reviews (dalam bahasa Inggris). 111 (4): 2537–2561. doi:10.1021/cr1000145. ISSN 0009-2665. 
  5. ^ "IARC working group on the evaluation of carcinogenic risks to humans: occupational exposures of hairdressers and barbers and personal use of hair colourants; some hair dyes, cosmetic colourants, industrial dyestuffs and aromatic amines. Proceedings. Lyon, France, 6-13 October 1992". IARC monographs on the evaluation of carcinogenic risks to humans. 57: 7–398. 1993. ISSN 1017-1606. PMC 7681392alt=Dapat diakses gratis. PMID 7911535. 
  6. ^ IARC Monographs Working Group on the Evaluation of Carcinogenic Risks to Humans (2010). "Some aromatic amines, organic dyes, and related exposures". IARC monographs on the evaluation of carcinogenic risks to humans. 99: 1–658. ISSN 1017-1606. PMC 5046080alt=Dapat diakses gratis. PMID 21528837.